Sampurasun Pilemburan
Selamat datang didestinasi wisata Goa Sangiang, tampak tulisan itu cukup memudar terlihat disudut tikungan pasar kecil kampung Hariang, pagi hari suasana sepi hanya beberapa mobil minibus terparkir disisi jalan pasar dengan sigap tampak pemilik minibus menyeka badan mobil yang basah berbalut embun pagi.
Badan kurus berbalut baju lusuh melangkah santai asap mengepul tipis dari bibirnya terselip sebatang rokok tradisional ‘ daun kawung. Menjuntai dipinggang kiri sebilah golok ditemani pula diatas pundak bumbung bambu wadah penampung sadapan pohon aren .
Tampak langkahnya mulai memasuki hutan entah arah mana yang akan dituju untuk memasang bumbung bambu tersebut. Tiba-tiba motor ku oleng dan perut terasa sedikit sakit tanpa disadari menggilas batu belah yang cukup menonjol pada deretan bebatuan jalan yang aspalnya sudah hilang.
Disisi gunung yang mempesona sejenak turun dari motor menghela napas udara pagi pegunungan, diujung utara membentang kokoh jembatan Sinang Agung berhiaskan undakan pematang sawah tertata rapih menawan berteman katak sawah riang berdendang menyambut pagi.
Jembatan Sinang Agung
Burung cangkahkeh warna biru menawan terbang rendah hinggap dibatu kecil meneguk segarnya air jernih disisi bawah jembatan tanpa ragu berjingkrak penuh waspada. Riak aliran sungai jernih mengelus halus bebatuan laksana kasih yang tak terbantahkan abadi bersama.
Liukan aliran dari hulu dan hilir menyejukan pandangan ini, seakan jernih dan riakannya mengisyaratkan kegembiraan takdir dari sang Maha Pencipta untuk kehidupan manusia.
Sungai Sinang Agung
Terdengar sapaan dari belakang sontak pandangan ini buyar sesaat, oh ternyata kawan bertegur sama kami saat itu berbasa basi kawan bertanya, apa yang sedang aku lakukan. Sedikit penjelasan kawan ku paham dilengkapi dengan tawanya yang renyah lalu dirinya pamit melanjutkan perjalanan.
Panorama disisi kampung Sinang Agung menyajikan nuansa pedesaan yang memikat, mendongkak kepala sedikit nampak berdiri kokoh gunung bak raksaksa menjaga siaga, warna hijau gunung berbalut kabut tipis kepulan asap lembut dari saung tuan petani terlihat dari kejauhan estetika yang tercipta alami menambah eksotisnya alam pilemburan.
Sinang Agung merupakan kampung adat istiadat Kaolotan. Olot Solihin merupakan Ketua adat Kaolotan, tatanan adat itu lestari dengan baik, kebetulan saya cukup mengenal Olot Solihin.
Cukup menikmati panorama sisi kampung Sinang Agung saya beranjak kembali melanjutkan perjalanan, nuasa panorama itu cukup mengisi relung dan imajinasi ini mengaggumi kuasa Sang Pencipta, betapa rasa Silih Asih Silih Asuh perwujudan syukur atas nikmat yang dirasakan dalam hidup selaras dengan cerminan hidup masyarakat bermartabat tanpa melupakan purwadaksi.
Sinang Agung sejuk pagi mu terbawa dihari-hariku dimana engkau dilewati bersama teman jepangku si honda win biru.
Salam Literasi
#KMAA Day 5 YPTD
Bumbung : penambung air sadapan aren
Pilemburan : Pedesaan
Kaolotan : Yang dituakan
Purwadaksi : Asal-usul