Si Manis Oblang

Kula Menulis Asyik

Terbaru, YPTD0 Dilihat

Dokpri

” Geura didaharan pak, dicocol geura geh mirasa” tuan rumah berbasa tulus menyajikan.

“Muhun haturnuhun, Bade ieu geh” jawab Kula.

Ngobrol kita bersama sambil menikmati suasana.

Duduk di saung pinggir sungai berdamping pematang sawah.

Sederhana, unik tentu enak. Sepintas tak selayaknya dinikmati namun ketagihan bila sudah mencicipi.

Lembut bila dipandangi meyegarkan untuk dirasakan.

Kula lama mengetahui keberadaanya, namun sudah lama tak menikmati kelembutannya.

Harum bila didekati, manis pasti dirasakan kenikmatan pasti didapatkan.

Bila tiba waktunya si manis ini akan menjadi primadona.

Berbahan musiman menjadikan si manis ini dinantikan penikmatnya.

Siang ini, si manis hadir menawan ditawarkan sang pribumi untuk dicicipi.

Musim durian tak merata di kampung Kula.Hanya kali ini bisa merasakan nikmatnya si manis.

Makanan satu ini memilik rasa, aroma dan tektur yang lembut

Berbahan buah durian, gula aren dan nasi ketan.

Buah daging durian bersatu biji akan dimasak berpadu gula aren hingga menyatu kental padu.

Dimakan berdamping nasi ketan hangat dimulut akan terasa kenyal berpadu lembut berpadan aroma durian dan rasa manis gula aren.

Dokpri

“Cocol” istilah dikampung Kula, ketika makan penganan ini. Dicocol (cuilan nasi ketan dicelupkan pada bubur durian) merupakan perlakuan cara menikmati penganan ini.

Agan Geel dan Kula lahap menikmati si manis ini. Sesekali diselingi gurauan menggelikan.

Agan Tong juga agan nop hanya memandangi keisengan kita berdua saat menyantapnya.

Di daerah kabupaten Lebak makanan ini cukup dikenal. ” Oblang” disebutnya.

Tua muda menyukai makanan ini, kaya akan gizi dan mudah dibuatnya.

Dapat kiranya agan mencicipi makanan khas ini bila bertandang ke kabupaten Lebak bila musim durian tiba.

” Oblang” simanis mudah dibuat dan pasti dinanti penikmat sejati warisan para sepuh.

Oblang tak lekang di telan zaman.

 

Salam Literasi

Asikin Widi Jatnika

 

 

 

Tinggalkan Balasan