Oculus di Satu Desember
Ping!
Menekur gambar yang terhampar
Langit pagi ini memberi kabar
Terlukis oculus samar-samar
Mewarna langit biru memekar
Lukisan oculus terekam tiga mata
Berbagi cerita kepada semesta
Dengan takjub hati berkata
“Apakah itu nyata?”
Engkau tertawa penuh rima
“Bukankah langit kita sama?”
Dan aku terdiam cukup lama
Memberi jeda dengan koma
Mengingat kembali pagiku kali ini
Kumulai dengan berlari
Derap kakiku berpacu
Berkejaran dengan waktu
Menyiapkan ini dan itu
Selesaikan semua buru-buru
Lakukan tugas yang terentang
Jadwal satu persatu dicentang
Hingga jejakku terhenti
Di sudut yang ini
Sejenak menarik nafas
Getas rasa berpadu selaras
Lihat jagat dari sisi yang lain
Pandang buana dari cara yang berbeda
Irama cinta masih mengalun
Harmoni berpadu di tiap nada
Bukankah ada interlude dari tiap kisah yang terjalin?
Nikmatilah…
Sebelum hentakan reffrain menyentak hidup
Dan menyeret dalam tepian coda
Buka mata hati…
Dengar deret kata menguntai pasti
Senyatanya ia terus berkisah
Sejenak lepas pun tak pernah
Lagu kehidupan masih diputar
Cukup sekali…
Dan berilah arti !!!
# written by Dewi Leyly
# Turut menyemarakkan ulang tahun Ari Budiyanti dan pak Rudy Gunawan
# Tetaplah menginspirasi melalui literasi
# Oculus : mata (bahasa Latin)
# Interlude : bagian kosong pada lagu seperti layaknya intro, namun posisinya berada di tengah-tengah lagu.
# Reffrain (Reff) : bagian yang berisi pesan utama/inti dari cerita yang disajikan melalui lirik lagu. Reffrain/reff bermakna “pengulangan”, jadi bagian ini dinyanyikan secara berulang-ulang.
# Coda : bagian akhir dari sebuah lagu yang biasanya berisi nada dan lirik sebagai penutup lagu.