Malam itu langit sunyi tak berbintang
Angin berhembus di sela kaca jendela mobil yang terbuka
Dengan kecepatan sedang menembus lalu lintas yang cukup ramai
Malam ini, malam 1 Muharam 1441 H
Tetiba semesta menyebut namamu kembali
Mengenang kebaikan yang kau torehkan
Sebelum akhirnya kau pergi
Entah ‘kan kembali …..
Mau tak mau kenanganku tertuju padamu jua
Kubisikkan kerinduan orang-orang sepeninggalmu
Kubisikkan lirih kerinduanku jua
Pada segala tentangmu
Dan betapa kau menolak ingat
Akan ingatan kami yang masih di sini
Bagimu, tak ada seorang pun yang mengingat tentangmu
Benarkah itu benar ?
Tak adakah seorang pun yang mengingatmu ?
Lalu …..
Apalah diriku ini ?
Serpihan debu yang hampa ?
Sapaku serupa sunyi yang tersesat di angkasa
Bisikku tak berarti apapun bagimu
Aku bukanlah seseorang untuk dirimu
Apakah aku marah ?
Apakah aku kecewa ?
Apakah aku terluka ?
Mungkin, aku marah …..
Mungkin, aku kecewa …..
Mungkin, aku terluka …..
Atau mungkin aku tersenyum
Menertawakan diriku sendiri
Dan seperti hari-hari yang berlalu
Hari-hari yang pergi,
Seperti kepergianmu yang entah ‘kan kembali
Masih ada rindu yang mengeja
Tatkala semesta menjaga rasa !!!
Malang, 01092019
Written by Dewi Leyly
Asyik terkenang lagi
Puisi yang keren Mba Dewi