Masih kuingat…
Kerlip cahaya matamu yang memendar
Di keceriaan masa kanakmu
Berlarian kian kemari
Mengejar asa mimpimu
Mengukir bahagia senyum surgamu
Dua ribu tiga ratus hari yang berharga
Menorehkan jejak mungilmu
Di hamparan cerita singkatmu
Tawa canda mewarna
Tangis sedih silih berganti
Terjalin di kolase masa
Nelangsaku mengingatmu
Kala hatimu meradang kelu
Melenyap habiskan ragamu
Mengubah kerja metabolismemu
Masih kuingat…
Kerlip cahaya matamu yang memudar
Dari keceriaan masa kanakmu
Terdiam di sudut ruang itu
Memandang tatap mata sedih ke arahmu
“Bertahanlah, sayang…”
Waktu, tiada seorang yang tahu
Aku, mereka, pun juga dirimu
IA tahu yang terbaik untukmu
“Tersenyumlah, sayang…”
Dan kini,
Ganti kami bertahan tanpamu…
(Mengenang seorang gadis kecil penyintas kanker dengan ibu yang tangguh)
Malang, 02112017
Written by #Dewi Leyly
(Telah tayang di Kompasiana)