Tugas Itu Belum Usai

Wisuda
Sumber foto : pikiran-rakyat.com

 

Putaran masa delapan belas tahun silam
Menjadi tonggak hubungan yang mendalam
Kala tawa, tangis dan geram
Menyapa sepanjang siang dan malam

Menjejakkan kaki di pertengahan sembilan delapan
Awal panjang sebuah perjuangan
Derai canda dan tetes air mata bergantian
Menderap langkah di kota pahlawan

Menjalani masa itu adalah tantangan yang berat
Saling tubruk, saling sikat
Berlarian di jadwal yang padat
Goda yang memikat menjadi jerat

Menjalani masa itu adalah bayang yang tak hilang
Peluh, lusuh, keluh, mengaduh dan mengerang
Bertarung, berperang dengan genderang
Menyibak tirai, kukuh merengkuh gemilang

Menjalani masa itu adalah kenangan yang dirindu
Biru, haru, pilu pun sedu nan sendu
Datang silih berganti hendak mengadu
Juga kala mimpi, cita dan asa saling berpadu

Dan di sinilah kita sekarang, kawan
Mensyukuri beratnya tantangan
Yang memberi kita tempaan
Mensyukuri bayang yang tak hilang dari angan
Tak putus merajut harapan masa depan
Mensyukuri penuh kerinduan atas kenangan
Yang bawa kesan tak terlupakan

Bergandengan tangan kita bersama
Merangkai serunya kisah dunia
Di manapun kelak diri berada
Tetaplah bersahaja seperti sediakala
Aku dan kamu, kita semua
Menjadi yang terbaik untuk sekitar kita

“Untuk ’98 Kediri Raya : thank you guys,
You are the best friends i ever have”

Pare, 11072016
Written by Dewi Leyly

Tinggalkan Balasan