Nak,
belajarlah dari para pemimpin
dan pejuang kita
yang rela dibuang dan diasingkan
demi kemerdekaan Tanah Banua ini.
Tahukah kalian,
Kakek Pangeran Antasari
yang bernama Pangeran Amir
adalah orang Banjar pertama
yang dibuang oleh Belanda.
Ada pula Pangeran Perbatasari
Lalu ada cucu Pangeran Antasari
yang bernama Ratu Zalecha
juga diasingkan Belanda
menyusul Gusti Muhammad Arsyad.
Pangeran Hidayatullah pun nasibnya serupa
dan mengalami masa pembuangan
bersama 60 orang yang berasal dari keluarga besarnya.
Nak,
pernahkah terpikir olehmu
mengapa para pemimpin dan pejuang kita
harus mengalami itu semua?
Ketika mereka dibuang atau diasingkan,
maka mereka akan dijauhkan dari sanak keluarga,
handai taulan, dan juga rakyat Banua
yang mendukung perjuangannya
dengan begitu perlawanan terhadap Belanda
akan menjadi semakin lemah
akibat berkurangnya para pemimpin mereka.
Penjajah Belanda memang terkenal
kelicikannya, keculasannya, kejahatannya,
dan kebengisannya.
Mereka tidak sekedar haus harta benda
atau kekayaan rempah-rempah
dari Tanah Air kita, tapi mereka juga haus darah
para pemimpin dan pejuang kita!
Mereka menjalankan politik adudomba,
memecahbelah di sana-sini,
meruntuhkan banyak kerajaan,
dan melakukan kekejian yang tak manusiawi.
Nak,
ingatlah pesan para pemimpin
dan pejuang Tanah Banua ini.
Jika kita sudah berada dalam suasana kemerdekaan,
maka jangan ada lagi penjajahan
satu kaum terhadap kaum lainnya.
Dan isilah kemerdekaan itu
dengan hal-hal bermanfaat
yang membangun sesama
dan menciptakan keadilan bagi semesta.
Banjarmasin, 11 Juli 2022