Kegiatan MGMP IPA: Sosialisasi Pembelajaran Merdeka di Kelas

Hari ini (5/8), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA Kabupaten Subang mengadakan kegiatan Silaturahmi dan Sosialisasi Pembelajaran Merdeka di Kelas. Kegiatan ini, selain mengaktifkan kembali agenda rutin MGMP, sekaligus merupakan aksi nyata komunitas belajar MGMP IPA yang sudah terdaftar di Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Sebelum acara dibuka, Ketua MGMP IPA, Ibu Hj. Rita Rosidah, M.M.Pd. menyampaikan informasi terkait akun belajar.id dan pemanfaatan PMM.

Pembukaan

Kasi Kurikulum SMP, Ibu Leni Lesnawati, M.Pd., hadir membuka acara. Melalui kegiatan ini, beliau berharap guru-guru dapat out of the box, out of the class. Menambah wawasannya, tak hanya sekedar jago di kelas.

Ibarat sebuah teko dan secangkir gelas. Teko tak mungkin bisa mengisi gelas bila tekonya tidak diisi air. Begitu pula seorang guru. Agar bisa berbagi ilmu, maka sang guru harus mau belajar dan belajar lagi, menambah ilmunya, menambah wawasannya.

Serunya Belajar Bersama Guru Berprestasi

Usai acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi pembelajaran merdeka di kelas. Pematerinya adalah Ibu Fera Maulidya Sukarno, M.Pd., salah satu Guru Penggerak Angkatan 3 di Kabupaten Subang.

Tak sekedar Guru Penggerak, guru SMPN 1 Subang ini sudah meraih banyak prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

Tak sekedar teori, Bu Fera mengajak langsung para peserta untuk praktik. Mulai dari mengenalkan asesmen diagnostik, Bu Fera bertanya siapa yang sudah menerapkan Impelemtasi Kurikulum Merdeka (IKM) Mandiri Belajar? Siapa yang sudah menerapkan mandiri berubah? Dan siapa saja yang sekolahnya belum menerapkan IKM.

Peserta kemudian membuat kelompok sesuai persamaan atas pertanyaan Bu Fera. Guru yang menerapkan Mandiri Berubah, berkumpul dengan guru yang sekolahnya juga menerapkan Mandiri Berubah. Begitu seterusnya dengan maksimal anggota kelompok adalah enam orang.

Apa yang dilakukan Bu Fera merupakan tindak lanjut dari asesmen diagnostik. Peserta dikelompokkan sesuai kemampuan. Lalu, Bu Fera mengajak peserta untuk melakukan refleksi terlebih dahulu. Beliau menggunakan Teknik TIS, yaing terdiri dari tiga pertanyaan:

  1. Apa yang saya TAHU?
  2. Apa yang INGIN saya tahu?
  3. Apa yang Sudah saya pelajari

Seperti lokakarya dalam Pendidikan Guru Penggerak, kali ini peserta benar-benar dibuat aktif. Setiap kelompok mendapat satu kertas plano dan spidol. Kedua alat tulis tersebut digunakan untuk menjawab pertanyaan TIS.

Sampai akhir, kegiatan hari ini sangat menyenangkan. Meski sempat sedih juga karena Bu Hj. Rita yang telah melakukan serah terima jabatan kepala sekolah undur diri. Bu Dian Sariati, M.Pd. yang merupakan wakil ketua, diangkat menjadi Ketua MGMP Kabupaten Subang.

Saya sendiri berbagi Teknik STOP kepada peserta. Sebuah teknik sederhana untuk bisa mindfulness. STOP merupakan singkatan dari Stop, hentikan segala aktivitas; Take a deep breath (tarik napas dalam); Observe (amati dan sadari apa yang terjadi dalam tubuh, misal menyadari udara yang masuk ke lubang hidung); dan terakhir adalah Proceed (lanjutkan Kembali aktivitas).

Bila sering dilakukan, Teknik STOP ini bisa membuat kita mengelola emosi dengan baik serta melakukan tindakan sosial yang lebih bertanggung jawab.

Terima kasih Bu Fe, atas sharing ilmunya. Terima kasih Ibu Bapak guru hebat atas partisipasinya minimal dengan membaca artikel ini. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan