MEMBACA ATAU MENULIS
OLEH : EKALAYA IRPAN PAMUJI,S.Sos
Dalam berbagai aktivitas kehidupan. Manusia tidak terlepas dari membaca dan menulis. Apakah pekerjaan diperkantoran, diperkebunan atau bahkan pertanian sekalipun. Membaca dan menulis merupakan kunci manusia dalam menjalankan aktivitas kehidupannya. Hal yang mendasar dari aktivatas keduanya adalah tentu menulis. baik menulis angka atau hurup agar nantinya tidak buta aksara.
Dengan mengenal angka dan hurup tentu itu adalah bagian Literasi dasar dalam pengenalan membaca dan menulis. wajar jika pemerintah mencanangkan wajib belajar 12 Tahun. Dengan harapan putra dan putri bangsa bebas dari buta aksara. Meskipun program tersebut sudah bergulir. Tentu tugas seorang pendidik bukan hanya sekedar mengarahkan bisa membaca dan menulis. hal itu bagian dari tugas peserta didik di level Sekolah Dasar.
Lalu bertanyaan kita sekarang!, apakah cukup seorang peserta didik hanya membaca dan menulis. menurut grafik budaya membaca dikutip dari http://repositori.kemdikbud.go.id/13033/1/Puslitjakdikbud_Indeks%20Aktivitas%20Literasi%20Membaca%2034%20Provinsi.
Dari grafik diatas tingkat budaya membaca dibeberapa Daerah masih tergolong belum stabil, artinya tugas kita sebagai Pendidik harus berperan aktif dalam mengerakan program Pemerintah, Yaitu Budaya Literasi .
Tidak bisa dipungkiri bahwanya antara membaca dan menulis adalah aktivitas yang sifatnya seiring dan sejalan. Seperti dua mata uang atau seperti pinang dibelah dua. Aktivitas literasi seyognya bukan hanya sekedar laporan formal. Namun, memang benar-benar di lakukan dengan penuh keseriusan bagi setiap kalangan. Jika kita cermati budaya literasi pada level awan . yang terbayang dibenak kita adalah membaca 15 Menit diawal KBM (kegiatan Belajar Mengajar).
Literasi pada pengertian dasar adalah membaca dan menulis. Jadi pada level dasar ini seyognya seluruh peserta didik benar-benar matang dan menjadi Budaya literasi yang dibumikan disetiap sekolah masing-masing. Apakah setiap peserta didik membuat karya berupa puisi, artikel, cerpen, pantun, atau bahkan menjadi seorang Blogger atau Youtuber yang terarah . sehinga Peserta didik benar-benar bisa bersaing dalam kancah Globalisai maupun Modernisasi.
Dengan pandai menulis Peserta Didik diharapkan bisa menjadi seorang Novelis, Jurnalistik, Reportase, bahkan penulis hebat sekalipun. Begitu juga dengan membaca. Dengan membaca diharapkan Peserta Didik maupun masyarakat umum bisa membuka wawasan, pengetahuan tanpa batas tanpa sekat waktu dan usia. Di Era Modernisasi ini sangat wajar jika Budaya Literasi dibumikan keseluruh pelosok Negeri. Sehinga menjadi pribadi yang kritis, bijak, analisis, objektif dan tidak asbun (asal bunyi).
Menulis memaksa saya membaca pak. karena ada fakta yang ingin ditulis saya harus membaca dulu beberapa bahan agar lebih faktual. Mantap…
Salam Kenal dari Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat.