Sila ke-2 Butir Ke-7 “Gemar Melakukan Kegiatan Kemanusiaan”

Terbaru859 Dilihat

Nama : Ellen Marchelia Putri

Nim: 21014

Tingkat : 1.A

Mata Kuliah : Pancasila

Opini Dan Cerita Tentang Sila Ke-2 Butir Ke-7

“ Gemar Melakukan Kegiatan Kemanusiaan ”

Kegiatan yang bersifat kemanusiaan sangat dibutuhkan pada era kapan pun. Telah t

eruji dapat meringankan beban bagi mereka yang tertimpa musibah. Lebih-lebih pada situasi sekarang ini, di mana musibah banjir melanda banyak daerah. Uluran tangan sangat dibutuhkan untuk meringankan derita, setidaknya mengurangi trauma.

Saling membantu, saling berbagi  saling menolong adalah kodrati manusia sebagai makhluk sosial. Manusia tak bisa hidup sendiri, selalu membutuhkan orang lain, baik dalam suka maupun duka.

Ketika ada tetangga, teman atau kerabat berbahagia, kita pun sepantasnya ikut bahagia, setidaknya mengucapkan selamat. Sebaliknya ketika ada tetangga atau teman berduka, kita pun ikut menyampaikan ucapan “ikut berduka cita”. Ini ucapan yang sudah menjadi kelaziman, tetapi yang kian dibutuhkan sekarang, bukan sebatas kata – kata, aksi nyata kegiatan kemanusiaan sangat diharapkan.

Tak harus berupa materi, tenaga dan pikiran pun bisa dijadikan sarana melakukan kegiatan kemanusiaan. Bahkan, gerak anggota tubuh pun bisa menjadi cerminan kegiatan kemanusiaan. Memberikan tempat duduk kepada wanita hamil, membantu lansia, tuna netra dan penyandang disabilitas menyeberangi jalan, sudah merupakan kegiatan kemanusiaan.

Aksi sosial yang belakangan viral di media sosial, yakni seorang petugas menggendong penderita stroke. Juga polantas yang membantu wanita hendak melahirkan dengan membawanya pakai mobil patroli untuk menyibak kemacetan agar segera sampai rumah sakit, adalah contoh aksi kemanusiaan.

Tindakan suka rela membantu orang lain yang sedang membutuhkan pertolongan, tanpa berharap imbalan, itulah yang disebut kegiatan kemanusiaan. Aksi serupa dapat diterapkan ketika membantu korban banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dan kebakaran.

Menyantuni anak yatim, dan membantu tetangga yang kesusahan adalah bentuk empati dan kepedulian terhadap derita orang lain sebagai saripati kegiatan kemanusiaan.

Kegiatan kemanusiaan sejatinya telah lama diajarkan dan diterapkan oleh para leluhur kita yang kemudian diterapkan oleh para pendiri negeri dalam falsafah bangsa sebagai pedoman hidup. Arti  yang tersirat adalah anjuran agar setiap orang yang hendak menolong orang lain, lakukanlah dengan ikhlas tanpa berharap apa pun baik berupa pujian, sanjungan, pengakuan, imbalan materi atau balas jasa.

Selama masih bisa membantu, bantulah orang lain yang memang sedang membutuhkan uluran tangan. Hidup, konon, akan terasa lebih baik ketika kita bisa membantu orang lain menggapai impiannya.

Tinggalkan Balasan