Penempatan pekerja migran Indonesia ke berbagai negara mulai bergeliat.Hinggq bulqn ini pemerintah telah membuka penempatan ke 56 negara di Asia, Afrika, Australia, Eropa dan Amerika.
Bersamaan dengan itu Asosiasi Pengelola Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia (AP2TKI) mulai persiapkan instruktur – instruktur di Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLK-LN). BLK -LN adalah BLK yang membeikan pelatihan pada calon pekerja migran Indonesia yang akan bekerja di luar negeri.
Sebanyak 160 instruktur dari BLK anggota AP2TKI mengikuti bimbingan tekhnis training of trainer.(TOT) dan sertifikasi kompetensi metodologi pelatihan instruktur balai latihan kerja luar negeri di gedung DPP Apjati,Jumat – Sabtu , 22 – 23 Juli 2022. Pelatihan ini berbasis kompotensi dan standarisasi. Peserta umumnya telah memiliki sertifikat instruktur.
Melalui bimtek ini para instruktur ditingkatkan kompetensi dan kualifikasinya serta mengantongi sertifikat berskala nasional yang diterbitkan Badan Nasional Serfifikasi Profesi . BNSP merupakan badan independent yang bertangung jawab kepada Presiden yang memiki kewenangan sebagai otoritas sertifikasi personil dan bertugas melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bagi tenaga kerja.
Pentingnya sertifikasi berksala nasional ini maka tak heran sangat diminati para isntruktur BLK Luar Negeri bahkan diikuti pula oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) seperti LSP Manajemen Sumber Daya Manusia. Materi yang diberikan juga sangat diperlukan yaitu Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (KKNI) Level 3 Bidang Pelatihan Subbidang Metologi Pelatihan. Materi ini pas dengan tema bimtek yaitu menuju instruktur yang kompeten, berkualifikasi, dan berseririfikasi nasional.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia ( Apjati) Ayub Basalama menyambut gembira pelaksanaan bimtek bagi instruktur BLK-LN. Bagi Ayub Basalama pelatihan bagi instruktur sangat penting di saat pemerintah telah membuka penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) ke puluhan negara di dunia pasca pandemi.
Saat pandemic Covid-19 melanda dunia, Indonesia menutup penempatan PMI ke luat negeri, demi melindungi kesehatan PMI. Kini, peluang kerja di luar negeri terbuka setelah pemerintah membuka kembali penempatan PMI ke puluhan negara. Ayub Basalamah optimis pemerintah akan terus membuka penempatan PMI ke berbagai negara lagi, termasuk ke Kawasan Timur Tengah.
Terkait, itu saatnya kita mempersiapkan calon PMI yang berkompetensi tinggi untuk mengisi lowongan kerja di negara – negara yang dibuka itu. Disinilah peran penting para instruktur yang telah tersertifikasi oleh BNSP untuk melatih dan mempersipkan PMI yang berkompetensi. Dengan kompetensi para PMI akan memperoleh upah tinggi sesuai dengan kompetensinya.
Apjati sebagai organisasi perusahaan – perusahan penempatan PMI (P3MI) berkomitmen memperbaiki iklim penempatan PMI ke luar negeri yaitu hanya menempatkan PMI yang memiliki kompetensi.” PMI berkompetensi dan sejahtera akan lahir dari para instruktur di BLK LN”,tandas Ayub Basalama.
Ketua Umum AP2TKI Lolynda Usman mengamini pendapat Ayub Basalama. Instruktur menjadi ujung tombak terciptanya PMI yang berkompetensi. Berkualitasnya PMI ada ditangan instruktur. Bersamaan dengan dibukanya penempatan PMI kwberbagai negara oleh Kementerian Ketenagakerjaan harus diikuti persiapan instruktur yang tersertifikasi. Karena kedepan, PMI yang ditempatkan di luar negeri adalah pekerja berkompetensi.
Karena itu Lolynda berancang – ancang pesiapkan dan mengupgrade . Instruktur – instruktur yang ada di 1.200 BLK-LN yang bernaung di AP2TKI. Sekitar 2 tahun BLK LN tidak beraktivitas karena tidak penempatan PMI ke luar negeri. Perlunya TOT itu sejalan dengan komitmen Apjati untuk perbaiki iklim penempatan yang mengedepankan komptensi PMI. ,Maka dirasakan mendesak untuk mengadakan TOT para instruktur itu.
Harapannya, para instrukrtur yang tersertifikasi oleh BNSPI selain melatih PMI juga melatih para instruktur – instruktur yunior di BLK -BLK LN. Sehingga bersamaan dengan datangnya calon PMI,BLK LN telah siap melatih para PMI itu sesuai ketrampilan yang diinginkan pasar kerja.
Langkah pertama dilakukan Lolynda Usman dengan “bergerilya” ke instansi pemerintah yang membidangi kertenagakerjaan. Hasilnya, AP2TKI mendapat plot dari Badan Nasional Serfikasi Profesi (BNSPI) untuk melatih 500 instruktur di BLK-LN. Tahap pertama pelaksanaan TOT dilaksanakan pada 22 -23 Juli 2022 di Jakarta. Pesertanya dating dari Jakarta, Jawa Barat, Lampung,Padang. Tahap kedua TOT akan dilaksanakan di Di Jawa Tengah 40 instruktur, Jawa Timur 180 instruktur.Bali 60 Blk, NTB 60 instruktur.Setelag itu NTT,Gorontalo dan Padang.
KOMPETENSI BAHASA
Pada 2022 ini Kementerian ketenagakerjaan akan melalukan pelatihan vokasi sebanyak 10. 000 bagi pekerja melalui BLK-LN. Muchtar Aziz, Direktrur Bina Standardisasi Kompetensimdan Program Pelatihan, Ditrektorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan, mengungkapkan,sebanyak 4.048 orang dilatih di 127 Balai latihan kerja – Luar Negeri (BLK-LN), serta 5.952 orang akan dilatih di 186 Perusahaan Mitra BLK. Pada sambutan yang disampaikan Muhammad Syikhab Adrie mengemukakan, pelatihan Vokasi Ditjen Binalavotas tahun 2022 ini menargetkan akan melatih 145.370 peserta pelatihan vokasi. Peserta ini nantinya akan disebar antara lain 35.370 orang di 21 UPTP, 55.376 orang di 251 UPTD BLK provinsi/kabupaten/kota,
Setelah rampung TOT bagi 500 insteuktur ini, Lolynda Usman mengungkapkan, AP2TKI bekerjasama dengan Apjati berencana mengadakan TOT bagi 1.000 instruktur ahli bahasa Arab, Korea dan Mandarin. Fokus pada ahli bahasa itu sejalan besarnya kebutuhan pasar kerja pada Kawasan itu.
Sebelumnya, Koordinator Penempatan PMI, Direktorat Bina Penempatan dan Perlindungan, Kemnaker, Yusuf Setiawan juga mwngingatkan pentingnya pelatihan Bahasa bagi calon PMI. Yusuf mengungkapkan pengalamannya saat jadi Atase Ketenagakerjaan di Yordania beberapa tahun lalu menemukan, kasus – kasus menimpa PMI bermula dari tidak dikuasainya bahasa negara setempat. Akibatnya terjadi mis komunikasi. Satu dua kali, pengguna masih memaakan, tetapi jika terus berulang kesalahanan karena fakor Bahasa, puncaknya tejadi pemukulan.
Kedepan, kasus serupa tidak boleh terjadi lagi. Maka sebelum berangkat, pastikan calon PMI telah memahami Bahasa negara yang akan dia tuju.
Kompetensi Bahasa mutlak dikuasai oleh PMI yang bekerja di rumah tangga.Sebab mereka berhadapan dan berkomunikasi setiap saat dengan pengguna atau majikan. Beda dengan pekeja di pabrik yang bekerja berkelompok.
Diakhir Bimtek, Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Instruktur Anita Samsudin mengemukan rekomondasi para asesor yang menguji instruktur akan disampaikan ke BNSP. Selanjutnya BNSP akan memplenokan dan jika dinyatakan kompoten maka akan dikeluarkan sertifikat nasional. Sertifikat berlaku selama 3 tahun dan karena itu para instruktur diminta dipastikan mengajar menyebarkan ilmu pada instruktur yunior di BLK dan melahirkan pekerja yang berkompoten.
Menjadi harapan Ketua AP2TKI Lolynda Usman, keluarnya sertifikat dipercepat karena penempatan PMI sudah berjalan.
Erwan Mayulu, Penulis Ketenagakerjaan