SUKA DUKA SELAMA PEMBELAJARAN JARAK JAUH

Terbaru17 Dilihat

Semenjak datangnya pandemi covid-19 ke bumi semua kegiatan belajar mengajar dialihkan secara daring, tak hanya di Indonesia saja namun di seluruh dunia menerapkan kegiatan belajar mengajar jarak jauh atau yang sering disebut dengan PJJ karena dianggap menjadi solusi kegiatan belajar mengajar dikala pandemi ini. Namun, solusi ini memiliki banyak kontroversi dikalangan masyarakat. Menurut saya, akan lebih mudah bagi tenaga pengajar seperti guru atau dosen memberikan tugas dalam situasi seperti saat ini, tak heran jika tugas yang diberikan kepada siswa ataupun mahasiswa lebih banyak diberikan saat daring ketimbang pada saat pembelajaran tatap muka, tak jarang guru ataupun dosen menyuruh siswa/siswi nya memahami materi sendiri, itu pasti akan sangat sulit bagi siswa yang memiliki cara belajar yang harus di ajarkan terlebih dahulu juga belum lagi dengan siswa maupun mahasiswa yang ketinggalan materi dikarenakan kurangnya fasilitas atau jaringan yang lemah. Selain itu, kemampuan teknologi dan ekonomi setiap siswa ataupun mahasiswa pun berbeda-beda, tidak semua orang memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan belajar jarak jauh ini seperti jaringan internet, leptop, kuota dll. Meskipun begitu, kegiatan belajar mengajar harus terus berlanjut.

Menurut pengalaman pribadi saya mengenai pembelajaran jarak jauh ini memiliki sedikit kebebasan dan bersifat fleksibel, terbilang sedikit bebas karena kita atau saya bisa bangun sedikit terlambat dan bisa bebas menggunakan internet untuk membantu tugas-tugas yang sudah diberikan juga bersifat fleksibel karena saya ataupun orang yang sedang menuntut ilmu dengan jarak jauh ini bisa mendapatkan materi dimana saja, seperti jika mempunya urusan mendadak yang tidak bisa ditinggal bersamaan dengan pemberian materi di hari yang sama, saya tetap bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh dan tidak takut lagi untuk ketinggalan materi. Namun, adakalanya dimana saya mengalami gangguan pada saat menerima materi pembelajaran jarak jauh salah satunya keadaan lingkungan yang sedang bising membuat saya tidak konsentrasi dengan materi yang sedang disampaikan, membuat saya ketinggalan materi yang sedang dijelaskan saat itu. Tak hanya itu, saya juga pernah mengalami gangguan pada jaringan internet yang tiba-tiba saja terputus dikarenakan kuota habis atau jaringan yang menghilang, saat-saat itulah yang membuat saya sangat kesal akan kejadian tersebut, belum lagi jika ada pemadaman listrik serentak yang bersamaan dengan leptop atau hp saya yang kehabisan batrai, dimana saya harus menunggu listrik menyala kembali dan bergabung ke ruang zoom untuk menerima materi, terkadang sewaktu saya bergabung kembali ke ruang zoom setelah pemadaman listrik ternyata materi yang disampaikan sudah selesai, membuat saya sangat jauh sekali ketinggalan materi pada hari itu. Begitulah pengalaman saya mengenai pembelajaran jarak jauh yang menurut saya kurang efektif namun harus tetap dijalankan.

Pandemi covid-19 memang membuat semua orang sangat terkejut akan kebiasaan-kebiasaan baru yang muncul di lingkungan sekitar kita seperti semua kegiatan dilakukan secara daring atau online, tak hanya kegiatan pembelajaran saja namun hampir semua pekerja kantoran pun bekerja dari rumah. Dengan diberlakukan kegiatan secara daring ini membuat kita semua lebih kreatif lagi dalam membangun suasana daring agar tidak terasa bosan atau jenuh saat menjalaninya juga meningkatkan kualitas diri pada perubahan sistem. Kita semua sangat berharap agar pandemi covid-19 ini cepat berlalu dan semua berjalan dengan normal kembali seperti semula dan covid-19 meghilang dari bumi kita tercinta ini.

Tinggalkan Balasan