Menjadi Guru Kumer di Depan Kelas Berdiferesiasi

KMAB57 Dilihat

Oleh : Hariyanto

Terinspirasi dari terjemahan buku Leading and Managing A Differentiated Classroom – Leading A Differentiated Classroom by Carol Ann Tomlinson and Marcia B. Imbeau);  berikut ini tulisan-tulisan yang berkaitan erat dengan kurikulum merdeka (kumer).  Masalah pembelajaran yang berorientasi pada siswa menjadi salah satu bahasan penting di kumer. Karenanya assesmen diagnostik untuk mengetahui kesiapan belajar siswa dan profil siswa menjadi hal yang wajib dilakukan. Dari hasil assesmen seorang guru lalu merancang pembelajaran diferensiasi, yaitu yang menyediakan berbagai layanan pembelajaran sesuai bakat minat, kesiapan belajar dan tipe-tipe belajar siswa.

Langkah seorang guru yang mengenal siswa barunya sebenarnya sudah bukan barang baru lagi di dalam kelas. Rerata guru sudah melakukan, seperti melihat hail laporan akademik siswa, atau  jurnal catatan siswa, atau pun laporan dari sesama guru dan walikelas sebelumnya.  Namun dalam pembelajaran diferensiasi kondisi siswa ditindak lanjuti dengan penataan kelas, metode maupun tehnik pembelajaran yang sesuai dengan siswa.

Sebagai guru yang profesional, sama seperti jabatan lainnya, dokter, hakim, perawat, pejabat selalu menginginkan sesuatu yang terbaik dalam tugasnya. Jika seorang guru tentu akan berpikir keras untuk memberikan layanan pembelajaran terbaik di kelasnya. Berpikir keras menyukseskan visi dan misi sekolahnya, dan selalu mempunyai motivasi tinggi mencapai tujuan terbaiknya. Mereka para profesional akan tertantang menghadapi situasi dan masalah baru di awal pembelajaran. Pertanyaan apakah saya bisa mengatasinya, harus diubah menjadi pernyataan saya harus bisa mengatasinya, sebagai wujud tekad kuatnya mencapai tujuan. Disini jelas menunjukkan peran seorang guru sebagai manager yang akan mengatasi berbagai masalah di kelasnya. Manager yang mempunyai harapan dan ekspektasi tinggi dalam mencapai tujuan.  Pengaruh seorang guru profesional membuat ekspektasi tingginya berpengaruh pada siswa. Inilah yang diharapkan dalam kelas berdiferensiasi. Inilah salah satu pembelajaran yang ditekankan dalam kumer saat ini. (Penjelasan lebih jauh pembelajaran berdiferensiai dalam didalami di PMM)

 

Kelas berdiferensiasi adalah wujud pembelajaran berorientasi pada siswa. Oleh karena itu, kelas ini memberikan ekspektasi bahwa siswa akan

  • Meningkatkan kepandaian dan kenyamanan mereka saat bekerja secara mandiri, dalam kelompok kecil, dan dengan kelas secara keseluruhan.
  • Berpikir tingkat tinggi—mereka akan memahami dan menerapkan apa yang mereka pelajari.
  • Mendukung pembelajaran rekan-rekan mereka secara aktif dan efektif.
  • Membantu guru membuat kelas berjalan dengan efektif.

Selanjutnya, kelas berdiferensiasi memberikan ekspektasi bahwa guru akan

  • Mempelajari siswanya secara konsisten agar bisa mengajar mereka dengan lebih efektif.
  • Menciptakan komunitas di kelas secara sengaja dan eksplisit.
  • Memberikan pendampingan untuk individu, kelompok kecil, dan kelas secara keseluruhan secara teratur.
  • Menggunakan pengelompokan siswa yang fleksibel.
  • Mengatasi kebutuhan kesiapan, minat, dan profil belajar setiap pelajar.

Untuk mencapai gambaran itu maka guru profesional (disebut guru sejati dalam bukunya.) harus  :

  • Bekerja dengan berbekal tujuan yang menginginkan peningkatan, bukan status quo (sebagaimana adanya atau tidak ada perubahan)
  • Menjelaskan visi pedoman ini sejelas mungkin ini agar para pengikutnya bisa memahami manfaatnya.
  • Mewujudkan visi ini sekaligus secara bersamaan merespon pendapat dan kebutuhan orang-orang yang akan membantu mewujudkan visi ini.
  • Bersabar dan suportif terhadap para pengikut  (siswa dan orangtua) , namun tidak harus bersabar dengan hambatan yang dapat menghalangi progres visi ini.
  • Mempertahankan langkah yang diambil dapat secara konsisten memastikan progres tanpa mendesak sistem bekerja di luar kapasitasnya.
  • Memantau hasil perubahan dan bila perlu, bersedia untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada untuk mencapai hasil yang diinginkan dan membuang hasil yang tidak diinginkan.

Sampai disini akan terlihat betapa sisi-sisi pembelajaran difersensiasi yang hendak diberlakukan dalam kumer memiliki aspek luas dan mendalam. Bukan hanya pada sisi siswa tetapi juga guru. Jika di lapangan tentu ini menjadi tanggung jawab banyak pihak termasuk Kepala Sekolah, Orangtua dan Pihak terkait lainnya yang menyediakan sarana dan prasarana, serta iklim sekolah yang nyaman bagi pembelajaran di sekolahnya.  Apakah hal ini bisa dilakukan. Atau mulai sekarang dijadikan pernyataan bahwa  hal ini harus bisa dilakukan, untuk sukses kumer. Semoga.

 

Blitar 14 Agustus 2022

Hariyanto

Tinggalkan Balasan