Oleh; Hariyanto
Setelah berjalan selama hampir sebulan pelaksanakan kurikulum merdeka (kumer) tentu sebagian besar Guru dan Kepala Sekolah banyak menemui kendala dan masalah. Beberapa masalah itu ada yang bisa dipecahkan dan tentu saja ada yang sulit dipecahkan karena berbagai hal. Faktor geografi dan juga kesiapan sumber daya manusia bisa menjadi dasar penentu keberhasilan implemntasi kumer ini.
Data perkembangan implementasi di kota Blitar menunjukkan angka prosentase berikut : dari 129 satuan pendidikan TK, SD dan SMP menunjukkan prosentase terbesar (36,5 %) sudah proses Belajar dan belum lulus postest; disusul kelompok ke 2 yaitu sudah login PMM dan belum memulai belajar ada 28,2 %; kemudian urutan ke 3 yaitu kelompok sudah lulus Posttest , dan belum menggugah aksi nyata ada 25,4 %; lalu ada 7,4 % kelompok kecil sudah lulus topik. Sedangkan paling kecil prosentasenya adalah belum login PMM.
Data di atas menunjukkan data penggunaan aplikasi Platform Merdeka Mengajar oleh Guru dan Kepala Sekolah yang sedang melaksanakan kumer saat ini di sekolahnya. Jika di satu daerah yang melaksanakan kumer tahun ini, maka guru yang belum login dan mengunduh aplikasi akan terlacak dan terdeteksi.
Dari data di atas juga bisa diketahui bahwa saat ini sebagian besar sudah login PMM namun belum memulai belajar, artinya guru yang bersangkutan belum membuka lebih jauh isi dari PMM tersebut. Inilah yang bisa menjadi kendala dan dapat diiistilahkan sebagai salah satu ranjau dalam implementasi kumer dilapangan. Antara kumer dan apk. PMM menjadi tolok ukur keberhasilan implementasi kumer di lapangan. Sehingga kedudukan PMM saat ini menjadi sangat penting.
Mengapa apk PMM menjadi sangat penting bagi Guru dan Kepala Sekolah ? Hal penting yang menjadi jawaban ini adalah karena di PMM semua penjelasan tentang kurikulum baru yaitu kumer sangat lengkap. Bahkan bahan mengajar guru dengan segala contoh administrasi pembelajaran guru ada tersedia. Bahan untuk assesment siswa juga disediakan. Sehingga apabila seorang guru yang di sekolahnya melaksanakan kumer harus menggunakan aplikasi ini sebagai pedomannya. Seperti fungsi kompas, maka guru bisa “tersesat” jika tidak mempelajari PMM ini. Hal penting lainnya yang patut disadari, bahwa zaman sudah berubah, yang mana saat ini masuk abad informasi , sehingga penggunaan literasi dan kecanggihan alat informasi menjadi salah satu landasan kerja. PMM ini merupakan alat digital yang dirancang untuk membantu guru dan Kepala Sekolah di lapangan mengatasi kesulitan menjalankan kumer. Sebagai pembaharuan kurikulum, sama halnya di luar negeri, setiap pembaharuan pendidikan mesti diikuti sebuah badan atau aplikasi dan program pendampingnya. Sehingga guru saat ini harus segera menyadari bahwa pembahruan kurikulum tidak sama persis gaungnya dengan kurikulum sebelumnya ( K-13 dan sebelumnya) yang penuh sosialisasi dengan pelatihan-pelatihan yang berkali-kali.
Apa yang dimaksud apk. PMM ? Platform Merdeka Mengajar tersedia di Google Play Store dan dapat diinstal/diunduh pada perangkat Android minimal versi 5 (Lollipop) ke atas. Bagi Anda yang tidak memiliki perangkat Android dapat mengakses platform Merdeka Mengajar melalui web browser di laptop atau ponsel pintar Anda dengan alamat https://guru.kemdikbud.go.id/. Sedangkan HP android saat ini rerata sudah versi adroid 10 lebih. Sudah sangat canggih dan mampu mendownload apk. PMM tersebut.
Apa saja isi materi yang tersedia di Platform PMM ini ? Isinya sangat lengkap dikhususkan bagi Guru dan Kepala Sekolah; karena murid tidak bisa mengaksesnya. Saat ini, tersedia lima menu yang dikelompokkan berdasarkan manfaatnya, yakni Pengembangan Guru dan Kegiatan Belajar Mengajar.
Menu Pengembangan Guru meliputi:
- Video Inspirasi, yang berisi kumpulan video inspiratif yang dibuat oleh Kemendikbudristek dan para ahli, sebagai referensi untuk meningkatkan kompetensi Anda sebagai tenaga pendidik. Informasi lebih lanjut tentang Video Inspirasi dapat dilihat di di sini.
- Pelatihan Mandiri, yang memuat berbagai materi pelatihan yang dibuat singkat, agar Anda bisa melakukan pelatihan secara mandiri, kapan pun dan di mana pun. Informasi lebih lanjut tentang Pelatihan Mandiri dapat dilihat di sini.
- Bukti Karya, yang berfungsi sebagai tempat dokumentasi karya Anda untuk menggambarkan kinerja, kompetensi, serta prestasi yang dicapai selama menjalankan profesi guru maupun kepala sekolah. Informasi lebih lanjut tentang Bukti Karya dapat dilihat di sini.
- Komunitas, yang berisi berbagai macam komunitas belajar di seluruh Indonesia dan dapat digunakan guru untuk berbagi praktik baik dan sarana belajar juga diskusi bersama dengan guru lainnya. Informasi lebih lanjut tentang Komunitas dapat dilihat di sini.
Menu Kegiatan Belajar Mengajar meliputi:
- Asesmen Murid, yang berisi kumpulan paket soal asesmen diagnostik berdasarkan fase dan mata pelajaran tertentu, untuk membantu Anda mendapatkan informasi dari proses dan hasil pembelajaran murid. Informasi lebih lanjut tentang Asesmen Murid dapat dilihat di di sini.
- Perangkat Ajar, yang memuat berbagai materi pengajaran untuk mendukung kegiatan belajar mengajar Anda, seperti bahan ajar, modul ajar, modul proyek, atau buku teks. Informasi lebih lanjut tentang Perangkat Ajar dapat dilihat di di sini.
Sedemikian komplitnya materi dalam platform PMM maka jika seorang Guru dan KS abai mempelajari PMM bisa berakibat tersesat dan salah alur dalam menjalankan kumer. Sudah login PMM namun belum mempelajari juga berakibat “tersesat.” Sehingga hal ini bisa disebut ranjau implemantasi kumer. Ranjau lain yang bisa membahayakan suksesnya kumer antara lain :
- Guru dan KS yang belum login PMM,
- Guru dan KS yang sudah login PMM dan belum memulai mempelajarinya.
- Guru dan KS yang tidak mengikuti pelatihan Mandiri dari PMM;
- Guru dan KS yang “menganggap” pembaharuan kumer sebagai hal biasa, yang isinya sama seperti sebelumnya,
- Guru yang masih menerapkan pembelajaran “teacher centered” tidak berorientasi kepada peserta didik.
- Guru yang masih menunggu petunjuk dari atas baru menjalankan kumer dan sangat bergantung pada adanya bahan ajar.
- Guru yang masih menggantungkan diri pada LKS sebagai pedoman pembelajarannya.
- Guru yang tidak mau mengikuti perkembangan zaman, dan menganggap dirinya paling tahu dibanding siswa.
- Guru dan KS yang tidak mau bekerjasama dan berkolaborasi dengan guru lainnya, dan pihak lainnya.
- Guru yang tidak mau berubah
- Guru yang tidak mau belajar sepanjang hayat.
Hal itu masih banyak terjadi di lapangan. Hal itu bisa menjadi ranjau yang sewaktu-waktu bisa meledak dan membuat “kegagalan” dalam implementasi kumer. Kita tentu tidak menginginkan hal itu.
Apakah PMM juga boleh diakses oleh guru lain yang belum melaksanakan kumer saat ini ? Jawabnya bisa dan boleh walau pun tidak wajib. Namun, platform Merdeka Mengajar disediakan sebagai pendukung proses belajar bersama di kelas sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih kreatif, bermakna, dan berpusat pada murid.
Guru yang senantiasa belajar dan menganut prinsip menjadi pembelajar sepanjang hayat, adalah sosok guru yang diharapkan di masa kini dan akan datang. Zaman terus berputar, tehnologi terus berkembang, perubahan tidak pernah berhenti semua itu harus diringi dengan semangat belajar sepanjang hayat.
Blitar, 7 Agustus 2022
Hariyanto