Dunia ini hanyalah secebis tempat yang hanya sementara. Memang terasa akan lama di dunia ini, seolah- olah akan abadi. Terlena dengan semua keindahannya, sehingga terlupa bahwa jalan pulang semakin dekat.
Tiada yang mampu menahan perputaran waktu yang begitu cepat. Semua berputar begitu cepat. Sampai-sampai terpikirkan apa yang dilakukan rasanya baru saja dilakukan.
Masih tertawa dengan lebarnya seolah- olah tidak ada tangis yang akan datang.
Berbuat sesukanya seolah-olah pembenaran diri selalu melindungi. Kefanaan yang hampa sering membuat orang lupa akan dirinya, lupa akan Tuhannya dan lupa akan apa yang telah dilakukannya.
Mencoba menampakkan kepada dunia dan mengutarakan dengan sikap bahwa tiada yang lain yang lebih baik dari dirinya.
Itulah penipuan nyata adanya, namun seolah tersembunyi dengan ketidakberdayaan akan pengaruh yang tidak baik dari alam sekitar.
Apapakah harus terus menikmati fatamorgana ini? atau sebaliknya, berhenti dan memilih jalan yang beda. Jalan yang dilalui hanya oleh orang pilihan, jalan yang banyak rintangan yang akan dilalui. Jalan pulang yang penuh ujian namun dibalik semua ujian itu akan ada kenaikan kelas yang akan membuat hati damai.
Teruslah lawan akan sebuah kefanaan. Memang untuk sesaat terlihat indah dan terasa nikmat. Namun jangan sampai terlena lama.
Mulailah berbenah, kumpulkan semua asa yang terserak. Ikatlah satu persatu, sampai ada sebuah keseriusan dan keutuhan akan sebuah perubahan.
Perubahan menjadi pribadi yang beda. Menjadi pribadi yang tumbuh dan memberi warna bagi orang banyak.
Yuk.. dimulai sepenuh rasa, hadirkan secara utuh vibes perubahan positif itu. Ingat… jangan mau kembali lagi ke area keterlenaan. sudah cukup!!! Bangkit… kembalilah kepadaNya, dan selalu dekat serta minta temani olehNya.
Jangan sungkan kembali kepadaNya, sudah lama momen ini di tungguNya. cueknya disudahi, ya!
Jika ada yang akan membuat dirimu bahagia, Jika ada yang akan membuat dirimu ingin menjadi lebih baik. Maka kembali kepadaNya adalah hal pertama yang akan kamu lakukan, saat ini dan kini.
Bangkit dan bermetamorfosislah duhai diri
