FIFA Coret Rusia dari Piala Dunia Qatar 2022

Olahraga50 Dilihat

Timnas Rusia (FotoAFP/Kirli Kdryavtsev).

Ketegasan dari FIFA, Federasi Sepak Bola Internasional sebagai badan pengendali sepak bola seluruh dunia yang bermarkas di Zurich, akhirnya resmi menjatuhkan hukuman kepada Rusia. Dicoret dari Piala Dunia Qatar 2022. 

BACA JUGA : Phil Foden Penentu Kemenangan City dan Gol Son Heung-min Jadi Rekor. 

Negara itu tidak akan dapat menghadapi Timnas Polandia di semifinal play-off zona Eropa Piala Dunia Qatar pada akhir Maret 2022 ini.

Mereka juga dilarang ambil bagian dalam Kejuaraan Eropa Wanita musim panas ini dan Spartak Moskow telah dikeluarkan dari Liga Europa.

Spartak Moscow dalam ajang ini berhasil lolos ke babak knock out 16 besar berhadapan dengan lawan klub Jerman, RB Leipzig. Dengan adanya hukuman ini maka RB Leipzig dinyatakan sebagai pemenang.

Secara keseluruhan hukuman tersebut adalah Timnas Rusia dan semua klub mereka dilarang bertanding di ajang kompetisi yang ada dalam naungan FIFA dan EUFA. Keputusan resmi itu telah ditetapkan oleh Dewan FIFA dan Exco UEFA seperti dirilis UEFA.com (1/3/22).

“Sebagai konsekuensi dari keputusan hari ini oleh Komite Eksekutif UEFA untuk menangguhkan klub Rusia dan tim nasional dari mengambil bagian dalam kompetisi UEFA sampai pemberitahuan lebih lanjut.

“Pertandingan Liga Eropa UEFA antara RB Leipzig dan FC Spartak Moskva tidak dapat berlangsung, dan sebagai akibatnya, RB Leipzig lolos ke perempat final kompetisi.” Demikian pernyataan resmi UEFA seperti dilansir melalui websitenya tersebut.

Selain itu UEFA juga telah mengakhiri kesepakatannya dengan perusahaan energi Gazprom, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh negara Rusia dan juga merupakan sponsor utama Liga Champions.

Padahal untuk diketahui, Gazprom adalah sponsor terbesar UEFA. Mereka adalah mitra komersial terbesar mereka, membayar sekitar 34 juta pounds setahun untuk mensponsori kompetisi UEFA. Namun apa boleh buat UEFA harus bersikap.

Dampak lain dari hukuman tersebut yaitu dalam menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2022. Rusia dijadwalkan menjamu Polandia dalam play-off kualifikasi zona Eropa pada 24 Maret 2022. Namun laga tersebut ditiadakan.

Hukuman ini membuat mereka tersingkir dari Piala Dunia dan tidak dapat maju ke putaran final di Qatar pada November – Desember tahun 2022.

Sebelumnya Polandia, Swedia dan Republik Ceko menyatakan pada hari Minggu lalu bahwa mereka menolak untuk memainkan pertandingan play-off Piala Dunia melawan Rusia.

Disusul kemudian pernyataan serupa yang resmi dilakukan oleh Inggris, Skotlandia dan Wales. Mereka menolak bertanding melawan Timnas Rusia dalam semua ajang kompetisi.

Begitu pula di ajang Nations League pada bulan Juni 2022, Rusia akan bermain melawan Albania dua kali, serta pertandingan melawan Israel dan Islandia. Semua laga tersebut dibatalkan dan Rusia dinyatakan kalah.

Di ajang Euro 2022 Wanita, Konfederasi SepakbolaEropa, UEFA mengatakan bahwa keputusan untuk membatalkan partisipasi tim Rusia di ajang tersebut pada turnamen yang berlangsung di Inggris pada bulan Juli 2022.

Sudah resmi keputusan ini yang dibuat oleh Biro Dewan FIFA dan Komite Eksekutif UEFA, masing-masing adalah badan pembuat keputusan tertinggi dari kedua institusi mengenai masalah yang sangat mendesak tersebut.

Perdana Menteri Boris Johnson mentweet setelah larangan kedua Badan sepak bola itu dikonfirmasi.

“Ini adalah pesan yang kuat dari komunitas olahraga internasional bahwa kami tidak akan mentolerir serangan menjijikkan Putin terhadap kebebasan dan kebebasan. Bagus FIFA dan UEFA.” Demikian tweetnya seperti dilansir medsos miliknya, Twitter.com/BorisJohnson (1/3/22).

Sungguh harga yang sangat mahal yang harus diterima komunitas olah raga Rusia yang diakibatkan adanya agresi militer mereka ke Ukraina.

Vladimir Putin, Presiden Rusia dengan ambisin politikya untuk menguasai Ukraina justru telah menjerumuskan aktivitas olah raga negerinya sendiri.

Semoga Rusia menyadari bahwa perang bukan solusi untuk mengakhiri persoalan politik diantara kedua negara, Rusia dan Ukraina. Pendekatan diplomatis adalah jalan terbaik tanpa adanya perang yang hanya mengorbankan rakyat kedua negara.

Semua komunitas olah raga di seluruh dunia terus berharap agar perang segera berakhir. Damai jauh lebih indah.

Salam bola @hensa.

Tinggalkan Balasan