Menulis Sketsa Kehidupan : Al-Qaaf 18

Ilstrasi Foto Sampul Buku oleh Ajinatha

“Tiada sesuatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya Malaikat pengurus yang selalu hadir.” (QS Qaaf : 18).

Ayat tersebut mengajak dan mengingatkan kita agar selalu mengevaluasi dan mengawasi amal ibadah kita kepada Al-Khaliq.

Kita dapat mengamalkan amalan batin seperti berniat dan muraqobah (merasa selalu diawasi oleh ALLAH). Untuk amal-amal lahir kita amalkan seperti berkata baik dan beraktivitas hanya untuk ridho ALLAH.

Kita harus meneliti setiap kalimat dan menimbangnya dengan cermat karena ALLAH akan menanyakannya kepada kita. Timbangan ini harus selalu hadir dalam diri kita.

Jika muraqobah sudah hilang dari diri seorang muslim maka kendali ahlak akan goyah dan hal ini sangat mencemaskan bagi kepribadian seoran muslim dan terancam berbagai penyakit batin yang mengerikan.

Salah satu contoh penyakit batin yang sangat berbahaya adalah ujub (bangga terhadap diri sendiri), iri dan dengki. Sedangkan penyakit-penyakit lahir adalah takabur (sombong), ghibah (suka bergunjing, bergosip) dan naminah (adu domba).

Oleh karena itu Al-Faruq-UMAR bin KHATAB selalu mengingatkan kita : “Hisablah diri sendiri sebelum dihisab ALLAH.” Ibnul Qayyim telah mengisyaratkan tentang hal ini.

Dia berkata : “Muraqobah adalah buah ilmu seorang hamba ALLAH yang meyakini bahwa Al-Khaliq selalu mengawasinya, melihatnya dan mendengarkan perkataannya. Allah mengetahui amalnya setiap waktu dan setiap saat, setiap jiwa dan setiap kedipan mata”.

Simak firmanNya : “Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu” (QS Al-Ahzab : 52). Hal tersebut akan membuat seorang muslim akan selalu mengasah dan mendidik dirinya selalu kepada kebaikan.

Muraqobah memiliki tanda-tanda yaitu mendahulukan wahyu ALLAH, mengagungkan apa-apa yang diagungkan oleh ALLAH dan memandang remeh apa yang dipandang remeh oleh ALLAH.

Muraqobah kepada ALLAH secara rahasia mempunyai pengaruh-pengaruh yang ALLAH anugerahkan kepada hamba-hambaNya. Barangsiapa muraqabah kepada ALLAH dalam dirinya niscaya ALLAH akan menjaganya dalam aktivitas lahir maupun batin.

Dengan muraqabah kepada ALLAH seorang muslim akan terjaga nuraninya karena ALLAH muraqobah kepadanya.

Juga seorang muslim dengan muraqobah kepada ALLAH akan tertata jiwa dan membuang noda-noda yang mengotorinya, mengantar kepada jalan yang memiliki tujuan yang luhur dan terangkatnya derajat bashirah (ilmu).

Ibnu Sirin, seorang tabiin berkata :” Barangsiapa yang ALLAH menginginkan kebaikan untuknya, niscaya ALLAH meletakkan pemberi nasihat di dalam hatinya yang memerintah dan melarang”.

Mari kita tingkatkan dan hidupkan sikap muraqabah dalam jiwa dan pikiran kita karena pada saat itu hubungan kita dengan ALLAH akan meningkat.

Pada saat itu pula kita akan berjalan kepada ketaatan dan mendekatkan kita kepada SurgaNya yang penuh dengan kenikmatan melalui ridhaNya.

@hensa

Tinggalkan Balasan