Greysia dan Apriyani (Foto BWFbadminton.com)
Tim bulutangkis Indonesia akhirnya harus kembali menunggu dua tahun lagi untuk membawa pulang Piala Sudirman.
Tekad meraih Piala yang diambil dari nama Tokoh Bulutangkis Indonesia, Sudirman harus berhenti di babak perempat final dengan kekalahan tipis 2-3 dari Malaysia.
Sepanjang turnamen beregu campuran yang berlangsung di Energia Areena, Vantaa Findlandia mulai 26 September sampai dengan 3 Oktober ini, tim Indonesia telah bermain sebanyak 4 kali, 3 kali di babak grup dan sekali di babak perempat final.
Indonesia berhasil menjuarai grup C setelah mengalahkan Rusia 5-0, Kanada 3-2 dan Denmark 3-2. Sebagai juara grup C Indonesia berhak lolos ke perempat final berhadapan dengan Malaysia yang menduduki runner up grup D.
Pada babak 8 besar ini akhirnya Indonesia terhenti untuk melanjutkan kiprahnya merebut Piala Sudirman setelah dikalahkan negeri jiran Tim Malaysia.
Banyak catatan penting yang diperoleh usai mengikuti ajang Piala Sudirman 2021. Di antara catatan tersebut mari kita sorot bagaimana penampilan seorang Greysia Polii yang tetap konsisten selama turnamen ini berlangsung.
Greysia bersama pasangan gandanya, Apriyani Rahayu tidak terkalahkan dalam setiap laga yang mereka jalani. Ganda putri peraih medali emas Olimpiade Tokyo ini turun bertanding melawan Kanada, Denmark dan Malaysia.
Ketika bertanding melawan Kanada, Greysia/Apriyani menang dua gim langsung atas pasanga putri Kanada, Rachel Chan/Caterine Choi, 21-16 dan 21-10. Laga perdana yang mudah bagi mereka setelah tidak turun ketika Indonesia berjumpa Rusia.
Dalam penentuan juara grup, Greysia/Apriyani menghadapi lawan tangguh dari Denmark. Namun kembali Greysia/Apriyani berhasil menang atas ganda putri mereka, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen dengan dua gim langsung 21-17 dan 21-9.
Dalam dua laga tersebut pasangan Greysia/Apriyani dengan relatif mudah mengalahkan lawan-lawannya dari Kanada dan Denmark. Dilihat dari segi ranking Dunia maupun pengalaman jam terbang, mereka memang jauh di bawah ganda putri kita.
Namun ketika menghadapi ganda putri Malaysia di babak perempat final, pengalaman jam terbang dan ranking Dunia rupanya tidak berlaku.
Ganda putri Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan telah memberikan perlawan yang sangat ketat. Pasangan ganda yang memiliki ranking 21 Dunia ini kalah tipis dari Greysia/Apriyani dengan tiga gim yaitu 20-22, 21-17 dan 18-21.
Pertandingan yang penuh dengan ketegangan mengingat saat itu adalah nomor penentuan bagi kedua tim. Bagi Malaysia kemenangan di ganda putri ini adalah raihan poin ke-3 sehingga bisa memastikan kemenangan atas Indonesia.
Sedangkan bagi Indonesia, partai itu adalah upaya meraih poin untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Karena dalam 3 partai lainnya Indonesia hanya berhasil meraih satu poin dari tunggal putri Gregoria Mariska. Ganda putra dan tunggal putra berhasil direbut oleh Malaysia.
Pertemuan diantara mereka sebelumnya sudah terjadi sebanyak dua kali yaitu di turnamen Malaysia Master 2020. Saat itu Greysia/Apriyani menang dua gim, 22-20 dan 21-15 di babak 16 besar.
Demikian pula pada pertemuan kedua awal Januari 2021 di babak perempat final Thailand Open, Greysia/Apriyani kembali mengalahkan Pearly Tan/Thinaah Mularitharan dengan 21-15 dan 21-12.
Greysia/Apriyani dalam laga tersebut memang diunggulkan atas Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan. Ganda putri Malaysia ini telah menunjukkan bahwa mereka tidak akan terintimidasi.
Mereka, duet putri belia ini membuat Greysia/Apriyani harus bertarung di setiap detik permainan dan melangkahi setiap inci lapangan.
Dalam laga tersebut ketika Greysia/Apriyani memiliki delapan match point, pasangan Malaysia ini menolak untuk melepaskannya.meraih kemenangan.
Ketika juara Olimpiade Tokyo itu berhasil meraih poin akhir sekaligus memenangkan laga maka Greysia/Apriyani seakan melepaskan kelegaan yang luar biasa.
Ini adalah pertarungan yang menunjukkan kedewasaan permainan Greysia/Apriyani dan faktor mental juara melawan semangat juang pantang menyerah dari ganda putri Malaysia, Peraly/Thinaah.
Apa yang menjadi kunci rahasia selama ini yang diterapkan oleh Greysia Polii bersama Apriyani? Sosok Greysia ini adalah pemain yang sudah banyak pengalaman di kancah dunia bulutangkis Dunia.
Apriyani Rahayu sangat beruntung memiliki pasangan ganda senior yang memiliki filosofi permainan bulutangkis modern. Greysia Polii adalah sosok panutan ideal bagi para belia yang ada di Pelatnas Cipayung, khususnya ganda putri.
Kunci keberhasilan Greysia Polii bersama pasangannya, Apriyani Rahayu selama ini adalah kemampuan mereka dalam menganalisa permainan di lapangan. Mereka juga sangat pandai menerapkan taktik yang diberikan oleh pelatih mereka.
Ketika permainan mentok, maka diperlukan pengamatan dan aksi yang harus dilakukan di lapangan dengan mengubah gaya bermain. Hal itu ditujukan Greysia pada laga melawan ganda putri Malaysia malam itu.
Tentu saja dalam menerapkan teknik dan taktik selama pertandingan harus selalu ditunjang oleh stamina dan kebugaran dengan standar tinggi.
Selain faktor teknik bermain dan taktik di lapangan, ada lagi faktor yang sangat penting yaitu mental bertanding. Mental ini bisa berkaitan dengan pengalaman dan jam terbang.
Namun tidak selalu demikian, kadang-kadang kepribadian seseorang sangat berpengaruh pada mental bertanding. Mari kita perhatikan bagaimana seorang Greysia Polii bersikap ketika bermain di lapangan.
Greysia selalu tersenyum pada setiap aksinya di lapangan. Apakah dia berhasil meraih poin ataukah dia gagal menangkal serangan lapang. Senyum dan menikmati permainan dengan rasa gembira.
Hal ini Greysia tularkan kepada pasangannya, Apriyani Rahayu yang juga selalu tersenyum tanpa beban menghadapi setiap tantangan di tengah permainan di lapangan.
Menikmati pertandingan dengan gembira dan selalu tersenyum, membuat permainan berkembang dengan baik dari gim demi gim. Bermain tanpa beban justru akan menghasilkan performa yang maksimal dari seluruh kemampuan para pemain.
Sosok Greysia Polii masih sangat dibutuhkan bagi para pemain muda kita sebagai panutan dalam menerapkan permainan yang lebih profesional di lapangan.
Tim bulutangkis Indonesia harus tetap semangat menghadapi turnamen-turneman selanjutnya termasuk Piala Thomas dan Uber yang akan berlangsung di Aarhus Denmark mulai 9-17 Oktober 2021.
Bravo Indonesia @hensa
1 komentar