Ange Postecoglou Mengancam Manchester City

Berita, Olahraga58 Dilihat

Ange Postecoglou adalah sosok pelatih baru Tottenham Hotspur yang telah berhasil memberikan sentuhan ajaib bagi klub asal London itu. 

Pada matchweek 10, Tottenham Hotspur berhasil menang 2-1 atas tuan rumah Crystal Palace di Selhurst Park, London, Sabtu (28/10/23) dini hari pukul 02.00 WIB.

Dengan kemenangan ini Tottenham masih anteng di puncak klasemen Premier League sampai laga ke-10 ini tanpa satupun mengalami kekalahan.

Ini adalah kemenangan ke-4 berturut-turut dari 8 kemenangan mereka dan dua laga berakhir dengan imbang. Kini Spurs kokoh dipuncak klasemen dengan 26 poin.

Mereka unggul 5 poin dari klub asuhan Pep Guardiola yang juga juara bertahan musim lalu, Manchester City di posisi kedua dengan 21 poin, menyisakan satu laga ke-10.

Skuad asuhan Pep Guardiola ini akan bertandang ke Old Trafford menghadapi laga derby Manchester menghadapi Setan Merah pada matchday ke-10 mereka, Minggu (29/10/23) mulai pukul 22.30 WIB.

Laga ini adalah laga Super Sunday, derby panas dua tim asal Manchester yang selalu menyuguhkan pertandingan yang ketat dari setiap duel duo Manchester tersebut.

Tentu saja bagi pasukan Pep Guardiola, laga ini juga sangat krusial dalam upaya memperkecil jarak ketinggalan 5 poin dari pemuncak klasemen saat ini, Tottenham Hotspur.

Begitu pula bagi Erling Haaland yang saat ini masih menjadi top skor sementara dengan 9 gol, bisa melebarkan jarak jika dia berhasil mencetak gol dalam laga ini.

Son Heung min, striker Tottenham saat ini memiliki torehan 8 gol dari 10 laga, berhasil melewati perolehan gol milik Mohamed Salah dengan 7 gol dari 9 laga.

Kinerja Pelatih Ange Postecoglou

Pelatih kelahiran Athena 58 tahun lalu yang berpaspor Australia ini adalah sosok yang menjadi sorotan di Premier League dalam beberapa pekan ini.

Seorang Gary Neville, mantan bek dan Kapten Red Devils, seakan tidak percaya bahwa Tottenham bisa melampaui semua ekspektasi saat ini.

Para penggemar klub asal London tersebut layak bergembira menyambut pencapaian tim kesayangan mereka masih memuncaki klasemen Premier League.

Namun perjalanan masih panjang baru menjalani 10 laga dan tim asuhan Postecoglou harus bekerja keras untuk menjadi penantang gelar bagi Manchester City di akhir musim nanti.

“Saya pikir bagi kami – Anda tahu bagaimana rasanya ketika Anda mendapatkan sedikit momentum, peran saya di dalamnya adalah terus mendorong mereka. 

Saya hanya berpikir masih ada lebih banyak pertumbuhan dalam tim ini.” Kata Ange Postecoglou seperti dilansir SkySports.com (28/10/23). 

Mantan pemain South Melbourne yang pensiun dari pesepak bola pada tahun 1993 ini baru pertama kalinya menangani klub asal Inggris di Premier League. 

Sebelumnya Postecoglou adalah pelatih klub di Liga Skotlandia dan Liga Australia. Sebelum bergabung menangani Tottenham Hotspur mulai 1 Juli 2023, Postecoglou melatih Celtic selama 2 musim kompetisi.

Postecoglou lahir di Yunani lalu pindah ke Australia pada usia lima tahun. Karir pertamanya sebagai pesepak bola adalah bermain untuk klub South Melbourne dan mendapatkan empat caps untuk tim nasional Australia.

Karir kepelatihannya kini sudah berlangsung selama 27 tahun. Sebelum berkarir di Skotlandia bersama Celtic, dia adalah pelatih kepala tim Jepang Yokohama F Marinos dengan memenangkan gelar liga.

Postecoglou sempat melatih tim nasional Australia selama empat tahun. Dia pernah memimpin skuad The Socceroos ke ajang Piala Dunia 2014 di Brasil.

Karirnya di klub Australia adalah menjadi pelatih Brisbane Roar tahun 2011. Postecoglou membuat sejarah kompetisi A-League Australia bersama klub asuhanya tersebut.

Brisbane Roar menjadi tim pertama yang tidak terkalahkan dalam 36 pertandingan A-League secara berturut-turut. Itulah sedikit tentang pelatih baru Tottenham yang dilansir Premierleague.com (28/10).

Kiprahnya di kompetisi terketat di Dunia ini, Ange sudah dua kali menyabet gelar Manager of The Month pada Agustus dan September 2023. Ini adalah bukti bahwa pelatih Tottenham ini bukan sekedar pelatih biasa-biasa saja.

Tottenham dibawah asuhan Ange Postecoglou mengalami revolusi dalam hal formasi. Selama ini mereka sangat akrab dengan menempatkan sistem 3 bek sejajar, kali ini menggunakan kuartet bek.

Ketika masih ada Harry Kane, sosok Son Heng-min adalah tandem striker Timnas Inggris ini dalam formasi 3-5-2 atau 3-4-1-2.

Pemain asal Korea Selatan ini bersama Kane menjadi pencetak gol yang subur saat itu. Kini ketika Kane pergi ke Bayern Munich, ternyata Son masih tetap tajam sebagai pencetak gol.

Formasi baru skuad Tottenham dengan skema 4-2-3-1 menjadi skema sangat menguntungkan bagi Son, dimana dia adalah sosok striker tunggal di pertahanan lawan.

Apalagi beberapa rekrutan baru Tottenham berhasil menunjang kinerja Son Heung min di depan. Trio Dejan Kulusevski dan Richarlison sebagai winger dan sosok penyerang lubang, James Madison.

Mereka banyak memberikan kontribusi pada ketajaman Son Heung-min. Bola-bola daerah dan juga asis-asis terarah kepada Son kerap kali menghasilkan gol.

Terutama James Madison sebagai seorang yang sangat mobil di posisi penyerang bayangan di belakang Son Heung min, benar-benar seorang yang sangat pandai membaca pergerakkan Son Heng min di area penalti.

Pertanyaanya adalah sejauh mana taktik baru Tottenham ini masih terus berjaya menghadapi laga-laga berikutnya. Dalam 10 laga yang sudah dijalani, Totenham memang tidak terkalahkan.

Namun belum tentu dalam laga-laga berikutnya mereka mampu mempertahankan performa ini. Pelatih-pelatih berpengalaman seperti Pep Guardiola dan Juergen Klopp akan membuktikan apakah fromasi ala Ange Pastecoglou ini masih mampu bertahan.

Salam bola @hensa17.

Tinggalkan Balasan