Martin Odegaard (Foto Arsenal.com).
Laga ke-15 kompetisi Premier League berlangsung seru dan ketat ketika The Toffees Everton menjamu Arsenal di Goodison Park, Liverpool pada Selasa (7/12/21) dini hari WIB. Everton berhasil menang 2-1 atas Arsenal.
BACA JUGA : Steven Gerrard Kembali ke Jalur Kemenangan bersama Aston Villa.
Dengan hasil tersebut rekor tanpa kemenangan Everton telah berakhir. Momen dramatis bagi Everton itu berkat tendangan kualitas dunia dari Demarai Gray pada menit ke-92 mengakhiri rangkaian delapan pertandingan tanpa kemenangan.
Mereka, pasukan asuhan Rafael Benitez ini harus melakukannya dengan cara yang sangat sulit. Bayangkan ada dua gol Richarlison dianulir VAR karena offside sebelum akhirnya mencetak gol untuk membatalkan gol pembuka Martin Odegaard.
Ini adalah hasil akhir yang melegakan bagi pasukan Merseyside Biru. Laga itu bagi Everton bukan 90 menit yang mudah. Tim asuhan Rafa Benitez itu tidak dalam kondisi terbaiknya.
Namun mereka menunjukkan keberanian dan karakter nyata pada malam yang sangat sulit. untuk menemukan cara mendapatkan gol untuk meraih kemenangan dan itulah yang telah mereka lakukan. Dua gol kelas atas untuk memenangkannya.
Sementara itu juga tidak bisa dipungkiri bahwa kiprah pemain-pemain muda Arsenal sudah mulai memperlihatkan kinerja mereka dalam beberapa pekan ini dalam mengarungi kompetisi Premier League.
Hal itu dibuktikan bahwa masing-masing dari sembilan gol terakhir Arsenal di Liga Inggris telah dicetak oleh pemain berusia 23 tahun atau lebih muda, rekor terpanjang mereka dalam kompetisi.
Menurut Opta Joe seperti dilansir di laman Twitter.com/OptaJoe (7/12/21), Martin Odegaard (22 tahun 354 hari) adalah pemain Norwegia termuda yang mencetak gol berturut-turut di Liga Inggris sejak John Arne Riise pada Agustus 2002 untuk Liverpool (21 tahun 328 hari).
Dalam laga ini ada momen yang sangat menyolok untuk disorot yaitu dua gol Everton yang dicetak Richarlison dianulir oleh review VAR. Hal tersebut hampir saja membuat pemain asal Brasil itu frutasi.
Namun untuk ketiga kalinya ketika gol itu terjadi lagi maka itu adalah pesona bagi Richarlison . Dia bereaksi paling cepat untuk menyundul bola pantul menyusul upaya Demarai Gray yang membentur mistar gawang.
Dengan gol tersebut Everton baru mampu menyamakan kedudukan 1-1 hanya 11 menit sebelum laga berakhir. Momen dramatis itu akhirnya hadir ketika gol kedua Everton lahir pada menit-menit akhir.
Gray berlari memotong dari sayap kiri dan melepaskan tembakan tak terbendung ke sudut atas tiang jauh dari jarak lebih dari 20 yard melampaui Ramsdale yang tak berdaya. Sebuah gol yang sangat indah menggemparkan seisi stadion di Goodison Park.
Sebelum gol kemenangan Everton itu, sebenarnya Eddie Nketiah memiliki peluang emas untuk membawa Arsenal kembali unggul tetapi upayanya membentur tiang gawang.
Bukayo Saka memberikan umpan silang yang ditujukan kepada Eddie Nketiah yang bergerak cepat, tetapi tembakan striker itu membentur tiang gawang Everton. Padahal dilakukan dari dari jarak dekat. Sungguh suatu hal yang tidak dapat dipercaya.
Dengan kemenangan ini Everton melompat dalam klasemen sementara ke posisi 12 dengan 18 poin. Sementara itu Arsenal tetap berada di urutan ketujuh dengan 23 poin.
Pundit Liga Premier Stephen Warnock yang menyaksikan laga tersebut berkomentar seperti dilansir Premierleague.com (7/12/21) :
“Itu adalah gol yang layak untuk diselesaikan di setiap pertandingan — yang luar biasa dari Demarai Gray.
“Abdoulaye Doucoure berlari ke luar dan itu memungkinkan Demarai Gray untuk berlari ke dalam dan dia melepaskan tembakan tak terbendung dengan kaki kanannya yang membentur tiang gawang dengan Ramsdale terpaku di tempat. Luar biasa dari Demarai Gray!”
Musim kompetisi pada tahun ini bagi Everton merupakan perjalanan yang sangat sulit penuh dengan tantangan dan hambatan. Tugas berat bagi Rafa Benitez. Mantan pelatih Liverpool harus mampu membangun kembali moral tim ini.
Namun dengan kemenangan ini dipastikan masih ada harapan untuk bangkit menghadapi laga-laga The Toffees berikutnya. Selamat untuk Everton.
Salam bola @hensa.
1 komentar