Suasana syahdu di ruang meeting berbanding terbalik dengan cerahnya langit di atas Kebayoran Baru. Tiga agenda kegiatan sekolah pagi ini, salah satunya menimbulkan haru. Kegiatan pertama yaitu menerima lapor diri dari dua guru CPNS yang baru diangkat pemerintah DKI Jakarta.
Kegiatan menerima lapor diri ini berlangsung selama satu jam. Kehadiran dua teman guru menambah anggota keluarga besar SMP Negeri 29 Jakarta. Guru baru tersebut mengampu mata pelajaran IPS dan Seni Budaya. Bapak Lutfi berlatar belakang IPS akan menyemarakkan pembelajaran bersama tiga guru yang sudah ada sebelumnya. Sementara bu Ika akan membantu kelancaran pembelajaran seni budaya yang sebelumnya sudah dipegang dua orang guru.
Serah terima aset sekolah merupakan agenda setelah menerima dua guru CPNS. Serah terima aset ini ada hubungannya dengan agenda kegiatan ketiga di hari Senin pagi tersebut. Bapak Iwa Sadewa salah satu PNS di bagian Tendik pindah tugas ke SMP Negeri 12 Jakarta. Pak Iwa Sadewa selama ini yang menjadi staf sarana dan prasara.
Kekayaan SMP 29 semua diarsipkan rapi oleh bapak Iwa. Pak Iwa sendiri memulai mengabdikan dirinya di SMP 29 Jakarta mulai tahun 1988. Beliau melewati proses panjang sampai dengan diangkat menjadi CPNS tahun 2014. Pada saat di sekolah tidak ada tenaga jaga mala, beliau siap tinggal di sekolah membawa keluarga kecilnya di tahun 2003.
Loyalitas tanpa batas yang beliau tunjukkan, akhirnya mendapat balasan dari Allah SWT, dengan diangkatnya beliau menjadi CPNS tersebut. Tiga puluh dua tahun berkecimpung di bagian tekdik tentu saja hapal betul dengan seluk beluk sekolah. Wajar kalau kemudian beliau yang menjadi staf sarana prasarana.
Waktu serah terima aset sekolah membutuhkan waktu sekitar dua jam. Penjelasan secara detail pak Iwa sampaikan kepada kepala sekolah, kasatlak dan tenaga caraka. Tenaga carakalah yang menjadi ujung tombak dalam membantu kelancaran pelaksanaan pembelajaran.
Tempat penyimpanan semua kekayaan sekolah dan lokasi-lokasi vital tentang jaringan listrik, pembuangan air dan lain-lain, menjadi bagian dari info penting yang disampaikan pak Iwa. Sebagai operator absensi guru-guru, beliau juga menyerahkan pasword aplikasi e-Absensi guru dan karyawan. Kalaupun ada hal yang tertinggal diinfokan, beliau masih siap membantu.
Beliau pindah masih dalam satu kecamatan, jaraknyapun kurang dari 5 KM. Setiap haripun masih ke SMP Negeri 29 untuk mengantar jemput istrinya. Istrinya kebetulan menjadi tenaga KKI di SMP Negeri 29 Jakarta. Siang itu juga kami antarkan secara resmi ke SMP Negeri 12 Jakarta.
Kehadiran kami diterima langsung kepala sekolah ibu Hj. Farida. Kami berangkat dengan dua buah kendaraan. Sambutan dari pihak tuan rumah sangat welcome. Kepala sekolah SMP 12 menyampaikan fakta bahwa selama ini tidak memiliki tenaga pendidik yang berstatus PNS. Kepala satuan pelaksana atau lebih sering kita mengingatnya ka. TU yang bernama ibu Jujuk juga plt dari dinas pendidikan.
Begitulah teman datang silih berganti dalam kehidupan kita. Adakalanya teman datang tanpa kita ketahui alasannya dan asalnya. Teman hadir dengan semua keunikannya. Keberagaman dari teman akan berpengaruh kepada warna keseharian kita. Sebagai makhluk sosial tentu kita tidak akan bisa lepas dari pergaulan bersama dengan orang lain.
Pembaca tentu masih ingat petuah dari orang tua kita, hati-hati dalam berteman. Jika kita berteman dengan orang sholeh maka kita akan ikut menjadi sholeh. Namun sebaliknya apabila kita salah dalam memilih teman maka akan menjerumuskan kita ke dalam lembah kesengsaraan.
Berbagai tipe teman sering kita temui dalam kehidupan ini. Pertama kita akan bertemu dengan tipe pertemanan saling menguntungkan. Pertemanan tipe ini terjadi karena adanya hubungan timbal balik dan saling mengisi. Hubungan pertemanan semacam ini akan menghasilkan kolaborasi yang menakjubkan. Keberhasilan dalam sebuah perlombaan terjadi atas dasar hubungan saling melengkapi ini.
Hubungan pertemanan yang kedua lebih cenderung tipe memanfaatkan. Individu yang merasa lebih famous atau terkenal akan memanfaatkan temannya untuk melakukan hal yang menguntungkannya. Gambaran yang terjadi seperti tuan dan dayang atau pembantu.
Tipe selanjutnya lebih dikarenakan karena memiliki tujuan yang sama. Pertemanan yang terjadi tidak tulus dari dalam hati. Bisa jadi diatara mereka ada bibit permusuhan, namun karena tujuan sama maka pertemanan semu terjadi. Tipe yang terakhir dari pertemanan hanya sekedar kenal dan sesaat, tanpa ada keterlibatan emosi. Tipe ini biasa di sebut dengan pertemanan sekilas. Interaksi yang terjadi dalam waktu singkat, saling berkenalan dan pada akhirnya berpisah.
Semoga semua guru dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 29 dapat menjadi sebuah keluarga yang utuh. Kalaupun ada yang datang dan pergi tidak mengurangi ikatan tali silaturahmi yang telah terbentuk.