Dalam penggalan sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori disebutkan “bahwa setiap kita adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya”. Dari penggalan hadits tersebut ada beberapa hal yang bisa digaris bawahi. pertama Tentang tanggung jawab seorang pemimpin yang harus diembannya dalam mensukseskan kepemimpinannya. Kedua Seni/gaya kepemimpinan yang harus dilakukan oleh orang tersebut supaya sukses dalam melaksanakan kepemipinannya.
kepemimpinan lebih berorientasi tentang bagaimana kemampuan seseorang bisa menggerakan seluruh sumberdaya yang dimilikinya secara optimal, baik sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya Manusia (SDM). untuk dapat menggerakan seluruh sumber daya yang dimilikinya tentu seorang pemimpin harus memiliki kemampuan (seni) yang dapat mengoptimalkan kinerja organisasi yang dipimpinnya. seorang pemimpin memiliki kekuasaan untuk bisa melakukan gaya kepemimpinan yang akan dilakukan di organisasi yang dia pimpin. Gaya kepemimpinan (style of leadership) memunculkan sikap/kepribadian seorang pemimpin dalam rangka memengaruhi dan menggerakan bawahannya.
ada banyak gaya kepemimpinan yang bisa dilkaukan oelh seorang pemimpin. tentu dengan segala kekurangan dan kelebihannya. semua akan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. namun jauh lebih penting dari itu ada yang harus diperhatikan yaitu bagaiman bisa memimpin dengan hati. artinya kepemimpina bisa berdasarkan naluri kapan dan bagaiman juga dengan siapa kepemimpian itu diarahkan.