PENDERITAAN YANG BELUM USAI

Edukasi91 Dilihat

Saat itu, Hari dimana pandemi covid – 19 telah melanda Indonesia selama satu tahun. Masyarakat yang berhamburan kebingungan untuk melindungi diri dari virus tersebut, mulai dari membeli masker medis,dan hand sanitizer atau pembersih tangan sampai dimana titik benda – benda tersebut habis di pasaran. Dari situlah, para oknum yang menimbun barang – barang tersebut menjualnya kembali dengan harga yang melonjak tinggi.

Miris, disaat orang lain sedang membutuh perlindungan, kesehatan, bahkan kesejahteraan hidup masih saja ada oknum yang memanfaatkan keadaan tersebut. Akan tetapi, masa itu telah usai untuk beberapa bulan. Oknum yang menjual barang – barang tersebut dengan harga tinggi sudah menurun. Bahkan, Apotik yang saat itu di antri oleh banyak orang hanya untuk membeli barang – barang dan obat – obatan tersebut sudah menurun juga.

Kita tidak akan tahu sampai kapan pandemi ini berakhir, sudah banyak korban yang berjatuhan dari mulai pejabat – pejabat penting maupun anggota keluarga yang di cintai. Padahal, kita mungkin sudah mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan. Akan tetapi, yang harus kita ingat bahwa yang namanya kehidupan, penyakit, rezeki itu semua sudah ditakdirkan oleh Tuhan sebelum kita lahir ke dunia. Memang, terasa sakit saat ditinggal oleh anggot keluarga yang kita cintai tetapi kita tidak bisa pungkiri bahwa kita yang masih sehat dan kuat harus tetap menjalani kehidupan yang mungkin sudah banyak bencana yang melanda.

Saya juga merupakan keluarga yang terkena dampak pandemi covid -19 ini. Mungkin kalau ditanya keluarga saya sudah mengikuti arahan protokol kesehatan, akan tetapi yang namanya penyakit tidak bisa untuk menghindar dan hanya Tuhan yang mengetahui kapan kita sehat yang terpenting kita telah berusaha untuk melindungi diri kita sendiri.

Saat itu, keadaan di rumah Saya aktivitas berjalan dengan semestinya. Tiba – tiba menunjukkan pukul 08.00 Pagi WIB, Mama Saya yang terbaring di tempa tidur merasakan sesak napas yang hebat. Posisi kita panik saat itu, karena kita tidak tahu penyebabnya. Akhirnya, Mama Saya dibawa ke UGD Rumah Sakit. Saat di Rumah Sakit, tenyata UGD penuh dikarenakan sudah banyak pasien yang menunggu untuk mendapat kamar akan tetapi, karena kamar di Rumah Sakit penuh terjadilah penumpukan di UGD.

Mama Saya kurang lebih seharian di UGD hanya untuk menunggu kamar yang akan ditempati. Saat itu, Saya pikir hanya ditempatkan dikamar biasa ternyata tidak. Setelah di beritahu oleh Dokter bahwa Mama Saya terkena Covid – 19. Akhirnya, Mama Saya dibawa ke ruang ICU. Saat itu juga Saya sekeluarga tidak dapat bertemu lagi dengan Mama Saya. Kami hanya bisa melihatnya dari layar monitor CCTV atau terkadang diberikan Handie Talkie (HT).

Kita yang berada di luar setiap saat hanya bisa dihantui oleh rasa ketakutan. Takut akan kepergian dan kematian yang akan melanda anggota keluarga kita. Akan tetapi, disaat seperti itu kita jangan juga menunjukkan rasa lemah kita. Kita harus bantu berdoa dan memberi semangat kepadanya karena hanya itu lah jalan satu – satunya. Setiap saat, Sekeluarga tidak berhenti mendoakan. Sampai, kurang lebih sebulan sudah Mama Saya dirawat. Banyak sekali hal – hal yang menjadi hambatan saat itu, dari mulainya ekonomi keluarga mulai menurun. Akan tetapi, hal tersebut tidak menjadi masalah untuk selalu memberi semangat kepada Mama.

Sampai hari dimana Mama Saya diperiksa oleh Dokter dan dinyatakan sudah bebas dari virus Covid – 19. Saat itulah, momen mengharukan yang kita tunggu – tunggu terjadi. Kami sekeluarga puji syukur dan banyak berterima kasih kepada ALLAH SWT yang telah memberikan Mama Saya panjang umur dan dapat bangkit lagi dari penyakit tersebut karena sampai saat ini kita dapat berkumpul bersama.

Pesan saya disini adalah sehat memang bukan segalanya akan tetapi kita butuh sehat. Saat kita sakit, bukan hanya kita yang hanya merasakan sakitnya akan tetapi anggota keluarga pun merasakan penderitaannya. Kita tahu bahwa penyakit datang dan diberikan oleh Tuhan, tapi kita juga sebagai manusia belajar untuk selalu berusaha dalam menjaga kesehatan kita.

 

NAMA       : JACQUALINE W

NIM           : 20016

TINGKAT : 2A

TEMA        : SEHAT SAKIT

Tinggalkan Balasan