caver rancangan Pak Aji untuk KMAA

Artikel ini artikel ke 7 menjawab tantangan menulis  secara berurutan menulis di terbitkanbukugratis.id. Saya menulis pagi hari sebelum semua aktifitas pekerjaan di mulai, bangun pagi, mandi, lalu persiapan untuk renungan pagi 6.30. Setelah itu melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh.

Antara Pekerjaan dan Hobi

PJJ(Pembelajaran Jarak Jauh)  dari pagi hingga siang hari, dilanjutkan dengan berbagai pelatihan jam 13.00. Komputer selalu on untuk membuka zoom hanya berjeda istirahat. Jauh lebih melelahkan sebetulnya dengan pelajaran tatap muka, karena harus memelototi laptop dan tidak beranjak dari kursi. Ketika selesai kerja rasanya badan terutama di kaki pegal – pegal.

Pekerjaan  sebagai guru menuntut dedikasi, terutama mengajar di swasta yang disiplin kerjanya benar- benar diperhatikan. Selain mengajar juga pekerjaan administrasi dan seabreg tugas dari pelatihan webinar sudah di depan mata, belum lagi membuat soal untuk diujikan di moodle.

Stamina harus tetap prima berhadapan dengan siswa, tidak boleh terlihat capai itu tuntutan kerja. Totalitas hal utama, berlaku dalam semua pekerjaan sebetulnya. Begitu juga dengan penulis, wartawan dan pekerjaan yang berhubungan dengan literasi dan tulis menulis.

Semangat untuk menambah pengetahuan, semangat untuk berbagi ilmu, semangat untuk selalu membuat catatan dan koreksi terhadap kesalahan diri. Setiap pekerjaan menuntut kesempurnaan dan kesempurnaan dilandasi oleh kinerja yang baik tanpa banyak mengeluh, dijalani dengan penuh semangat.

Menjawab tantangan apapun pekerjaannya menuntut keberanian dan optimisme, kalau pesimis akan mempengaruhi semangat dan mungkin lama- lama mengendor apa yang kita tuju. Begitu juga ketika sudah memutuskan menjawab tantangan menulis,meskipun setiap hari menulis, ya selalu ada celah untuk bisa menulis.

Penulis dan Kebiasaan Dalam Tekanan Target

Seorang penulis yang terbiasa menulis, biasa hidup dalam tekanan. Seperti wartawan dituntut bisa bekerja dalam target seperti deadline tulisan yang harus disetor dalam hitungan jam bahkan menit. Wartawan memburu berita, kemudian menuliskannya dan menyetorkannya ke redaksi. Kalau penulis freelance targetnya diri sendiri, semakin banyak menulis, semakin banyak kesempatan meraup rejeki, semakin malas semakin menjauh pula rejeki.

Tantangan itu hadir setiap hari, menjadi pemicu semangat. Terkadang muncul rasa malas, muncul rasa capek. Berat menulis bahkan bingung mau menulis apa ketika membuka laptop. Mengawali menulis dengan kalimat menarik itu butuh belajar.Merangkainya menjadi topik yang disukai pembaca harus selalu dilatih. Terkadang tulisan yang sudah ditulis dengan semangat ketika dipublish hanya mendapat respon sedikit, tidak sesuai target, dari  hasil itu kadang mempengaruhi semangat menulis.

Sebagai penulis tangguh, tidak boleh terpengaruh oleh gelombang kesulitan seperti di atas. Selalu berpikir positif. b Tulisan yang sudah dipublikasikan pasti  menemui pembacanya sendiri, banyak sedikit tulisan dibaca yang penting penulis sudah berusaha.  Selalu belajar untuk memperbaiki tulisan dan mencoba trik – trik baru agar tulisan menjadi enak dibaca dan mampu membuat pembaca merasa mendapat manfaat dari tulisan yang kita tulis.

Tantangan harus dijawab. Teman – teman penulis benar- benar luar biasa dengan semangat besarnya mampu menghasilkan tulisan setiap hari.Sekelas Omjay, Pak Nurwendo, Pak Ajinatha selalu rajin memberikan tulisan bernas yang mampu membangkitkan semangat. Teman- teman Kompasiana juga banyak terlibat dalam tantangan kali ini.

Tantangan Tidak Berat asal Konsisten

Sebagai penulis yang cukup lama bergabung di platform Kompasiana (2010), tantangan itu sebetulnya tidak berat, tapi apapun sebagai penulis tidak boleh jumawa, sebab setiap hari godaan dan tantangan selalu ada, bahkan kadang menghambat untuk bisa konsisten menulis.

Bagaimana mengatasi berbagai kesulitan itulah sebuah tantangan. Kalau bisa menaklukkannya, kepuasan benar benar bisa dirasakan oleh penulis, apabila terpaksa tidak bisa menjawab tantangan merupakan kekecewaan tersendiri, karena tidak mencapai target yang diinginkan.

Saya percaya para penulis yang aktif menulis di YPTD adalah orang – orang yang penuh semangat, saya sendiri awal mulanya ragu apakah mencapai target menulis tanpa jeda selama 40 hari, tapi melihat banyaknya tulisan teman- teman semangat kompetitif menyala kembali, teman- teman bisa sayapun pasti bisa.Kamu bisa sayapun bisa. Hidup literasi.

Tinggalkan Balasan