BAHAGIA DENGAN ILMU

Sumber gambar dari pixabay.com

Kebahagiaan atau kegembiraan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang intens. Berbagai pendekatan filsafat, agama, psikologi, dan biologi telah dilakukan untuk mendefinisikan kebahagiaan dan menentukan sumbernya. Wikipedia.

Ilmu adalah usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Wikipedia.

Kebahagiaan harta, anak, jabatan, dan semisalnya merupakan kebahagiaan sementara karena bisa saja hilang atau bahkan bisa menjadi sesuatu yang menyiksa kita di dunia maupun di akhirat.

Allah SWT berfirman :

“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” (QS. Ali Imran: 185).

Tidak ada kebahagiaan yang lebih besar dari kebahagiaan ilmu yang bermanfaat dan amal yang shaleh yang akan dirasakan di dunia dan akhirat.

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. An Nahl: 97).

Segala pengetahuan yang dapat membantu manusia dalam menjalani kehidupan dapat diperoleh dengan cara belajar. Berbagai ilmu dari masa-kemasa dituangkan melalui tulisan. Membaca merupakan salah satu cara untuk memeroleh ilmu pengetahuan.

Betapa Allah mengagungkan ilmu dan orang-orang yang belajar tergambar dalam firman pertama-Nya, yakni perintah untuk membaca, Allah berfirman artinya :

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia (Allah) telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan qalam. Dia (Allah) mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS. Al  ‘Alaq : 1-5).

Allah juga menjamin akan meninggikan derajat  orang-orang berilmu dan memudahkan segala urusan dunia dan akhiratnya,

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.“ (QS. Al Mujadilah : 11).

“Barangsiapa yang ingin sukses di dunia maka hendaklah dengan ilmu, barangsiapa yang ingin sukses di akhirat maka hendaklah dengan ilmu, dan barangsiapa yang ingin sukses pada keduanya (dunia dan akhirat) maka hendaklah dengan ilmu (pula)” –Imam Syafi’i

 

“Bukan ilmu yang sepatutnya mendatangimu tetapi kalianlah yang sepatutnya mendatangi ilmu” -Imam Malik

Jadi, kunci meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat dapat diperoleh dengan belajar.

 

Referensi

http://asc.ukm.um.ac.id/raih-kebahagiaan-dunia-akhirat-dengan-ilmu/

  

Menulis di Blog Jadi Buku

Salam berbagi, belajar, memotivasi dan menginspirasi

Juni Marlinda Rambe

Blog https://rambejunimarlinda85.blogspot.com

NPA PGRI : 02.18.02.0810

Tinggalkan Balasan