Sumber gambar dari pixabay.com
“Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Mengapa wajib? Imam Abdullah menjawab, “Dengan ilmu kita bisa melihat bahwa yang wajib adalah wajib, yang sunnah adalah sunnah, yang haram adalah haram. Karena didasari ilmu, seseorang dapat menunaikan tugas-tugasnya sebagai hamba Allah dengan sebaik-baiknya.”
Banyak amal dan padat program ternyata belum cukup menjadi kebaikan, bahkan bisa berubah menjadi petaka jika tidak dibekali dengan pengetahuan yang benar.
Oleh karena itu, setiap muslim wajib memiliki ilmu. Syukur jika ilmu yang telah dimiliki bermanfaat bagi orang lain. Diajarkan dan sebarkan kepada sesamanya. Bermanfaat bagi diri sendiri sekaligus bagi umat.
Allah SWT berfirman:
“Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Allah SWT Maha tahu apa yang kamu kerjakan. ” (Q.S. Al-Mujadilah : 11).
Jangan mencoba-coba beramal dengan ketidaktahuan. Itu sama halnya dengan orang yang sakit meminum sembarang obat. Tidak cocok dengan satu obat beralih ke obat berikutnya. Hasilnya, bukan kesembuhan tapi malapetaka yang berujung maut.
Tanpa ilmu seseorang hanya memperkirakan-duga dalam melakukan perbuatan. Ia mengira telah berhasil mencatat padahal kemaksiatan. Selama hayat masih dikandung badan, kewajiban mencari ilmu tetap melekat. Usia bukan halangan dalam mencari ilmu, sama dengan kesibukan. Tidak ada alasan yang bisa menjadi alat yang membenarkan sikap seseorang untuk lalai mencari ilmu.
Ilmu adalah syarat sah amal. Dalam kitab shahihnya, Imam Bukhari mengatakan:
“Bab: Ilmu sebelum ucapan dan perbuatan”
(Shahih al-Bukhari, kitab: al-Ilmu, bab al ilmu qabla al-qoul wa al amal)
Setiap orang dituntut untuk senantiasa belajar, meskipun ilmu yang di pelajari belum waktunya untuk diamalkan. Seperti ilmu tentang haji, padahal dia belum memiliki kemampuan untuk berangkat haji. Karena ilmu itu akan senantiasa memberikan manfaat bagi dirinya atau orang lain. Al-Hafidz al-Aini ketika menjelaskan perkataan Imam Bukhari di atas, beliau menyatakan:
Yang penting untuk kita renungkan :
Pernahkah sikap dan perasaan semangat untuk mendasari setiap amal dengan ilmu hadir dalam diri kita dalam setiap melaksanakan ibadah, atau bahkan dalam setiap amal perbuatan kita? Ataukah sebaliknya, justru kita begitu menganggap enteng setiap amal, sehingga tidak mempedulikan pondasi ilmunya. Karena Semangat untuk mendasari setiap amal dengan ilmu merupakan cerminan perhatian seseorang terhadap kemampuan beramal. Semoga Allah menjadikan kita tetap semangat dalam mendasari setiap amalan kita dengan ilmu.
Aamiin…
Referensi
Menulis di Blog Jadi Buku
Salam berbagi, belajar, memotivasi dan menginspirasi
Juni Marlinda Rambe
Blog https://rambejunimarlinda85.blogspot.com
NPA PGRI : 02.18.02.0810