KURAKIT RESUME-KU MENJADI BUKU

Terbaru, YPTD0 Dilihat
R.Brian Prasetyawan
Gambar: Dok. Om Jay

Prolog

Kebanyakan penulis pemula merasa bingung untuk mendokumentasikan tulisan-tulisannya. Banyak penulis berharap dapat menghasilkan karya-karya dan mengubah karya-karya yang ditulisnya itu menjadi sebuah buku. Namun, tak jarang, tulisan-tulisan itu hanya menjadi penghuni abadi database di perangkat komputernya. Sebagian justru lupa tempat ia menaruh tulisan-tulisannya tersebut. Buah-buah pikiran yang terbengkalai itu terkesan menjadi sia-sia dan tak bermanfaat. Bahkan penulis sendiri jarang sekali membuka dan membaca tulisannya sendiri. Lalu, bagaimana mengolah tulisan-tulisan menjadi sebuah buku? –jeda-

“Bapak/Ibu beruntung  dapat bergabung di grup menulis ini,” demikian seorang penulis muda berbakat menulis dalam sebuah grup WhatsApp dimana saya menjadi salah seorang anggotanya.  Dia adalah R. Brian Prasetyawan, kami biasa memanggilnya Mas Brian. Pada tanggal 26 Oktober 2020, melalui media yang sama, ia membagikan  sharing-nya tentang awal mula ia menulis buku.

Penantian Panjang

“Saya sudah ngeblog sejak 2009. Namun, keinginan untuk membuat buku baru muncul pada akhir 2013. Keinginan tersebut masih memiliki jejak digital. Bapak dan Ibu dapat melihat jejak tersebut melalui tautan: https://www.liputan6.com/citizen6/read/782602/resolusi-2014-mencipta-buku-setahun-satu.” Demikian kalimat pembuka yang mengawali perbincangan kami dalam kelas blogger saat itu.

Mas Brian menuturkan, ketika ia ingin menerbitkan buku pada tahun 2014, ia tidak memiliki  mentor yang membimbing. Ia juga tidak mengetahui  komunitas yang harus ia tuju. Satu-satunya tempat yang dia ketahui untuk menerbitkan buku secara mandiri hanya nulisbuku.com. Menurut beliau, meskipun memiliki fasilitas gratis, namun fasilitas tersebut tidak termasuk biaya cover design dan ISBN. Jika penulis menginginkan kedua fasilitas itu, penulis harus membayar biayanya hampir sejuta rupiah. Menurut Mas Brian, ia tidak mungkin mengeluarkan biaya sebanyak itu karena saat itu ia masih duduk di bangku kuliah. Ia tidak mengetahui tempat lain untuk menerbitkan buku secara mandiri (self publishing).

Impian Menjadi Kenyataan

Situasi demikian kemudian membuat semangatnya naik-turun dan akhirnya aktivitasnya menjadi vakum. File naskah yang akan dibukukannya tersimpan begitu saja di dalam laptopnya selama bertahun-tahun. Pada tahun 2019, secara tidak disengaja, Mas Brian menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit indie. Hal itu sontak menghidupkan semangatnya kembali. Ia merasa mendapat peluang kembali untuk menghasilkan buku. Berbekal semangat ia berjuang kembali untuk menyelesaikan naskah yang tertunda. Akhirnya pada bulan Oktober 2020, ia mengirim naskah buku pertamanya ke salah satu penerbit indie. Pada akhir Januari 2020, buku pertama Mas Brian terbit.

Brian-Buku 1
Dambar: Dok.Brian

 Foto: R. Brian, 2020, Buku Pertama

Setelah buku pertamanya terbit, ia kemudian bertemu dengan grup pelatihan belajar menulis ini.  Ketika itu kegiatan belajar sudah memasuki gelombang keempat. Ia merasa senang sekali karena berada satu grup dengan para guru yang juga suka menulis. Semangatnya bertambah berkali lipat untuk menulis kembali. Pada bulan Mei dan Juni 2020, ia berhasil menerbitkan buku solo kedua.

Foto: R. Brian, 2020, Buku Kedua

Foto: R. Brian, 2020, Buku Ketiga

Sharing Dalam Dunia Menulis

Dunia menulis merupakan dunia dimana para penulis berkumpul, berbagi pengalaman dan menyalurkan hobi menulis bersama-sama. Pada kesempatan itu, Mas Brian menuturkan hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan penulis terkait resume Belajar Menulis yang selalu dibuat dalam kelas pembelajaran. Berikut ini, Mas Brian memberikan penjelasan terkait hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan oleh penulis sebelum menerbitkan buku, yaitu:

  1. Para penulis pemula yang juga merupakan peserta pelatihan menulis harus menyelesaikan minimal dua puluh resume. Kemudian penulis dapat menentukan pilihan penerbit yang cocok dan akan menerbitkan bukunya. Kelas pelatihan menulis tidak menentukan penerbit bagai peserta. Penulis juga akan mendapat bimbingan terkait penyelesaian buku yang akan diterbitkan. Pada pertemuan sebelumnya di kelas pelatihan, sudah ada beberapa pilihan penerbit yaitu Cak Inin dari Kamila Press dan Pak Thamrin Dahlan dari YPTD. Penulis telah mendapat informasi mengenai ketentuan/persyaratan dari setiap penerbit tersebut. Format naskah buku tidak ditentukan dari pelatihan menulis, tetapi ditentukan oleh penerbit yang dipilih.
  2. Mas Brian menambah satu pilihan penerbit lain. Ia bersama salah seorang penulis lain telah menggunakan jasa penerbit ini. Penerbitan buku melalui penerbit ini memiliki ketentuan berikut:
  3. Penerbit tidak membatasi jumlah minimal halaman yang akan dicetak. Draft naskah sebanyak 30 halaman dengan ukuran A5 tetap diterbitkan. Dua puluh resume yang dihasilkan oleh para penulis di kelas pelatihan menulis diperkirakan terdiri dari 90 halaman ukuran A5. Oleh karena itu, para penulis tidak perlu ragu akan jumlah halaman resume-nya.
  4. Penulis membayar sebesar 300.000 untuk mendapatkan jasa atau fasilitas penerbitan berupa : cover design, ISBN, layout, minor editing, 2 buah buku bukti terbit dan E-Certificate.
  5. Penulis menggabungkan 20 naskah tulisan atau resume menjadi satu file dalam format Microsoft Word dengan ketentuan teknis penerbit: ukuran kertas A5 (14x20cm), huruf Times New Roman, Font ukuran 12, spasi 1,5, margin 2 cm, dan paragraf rata kiri-kanan (justify).
  6. Penulis harus melengkapi naskah dengan: sampul (cover) yang memuat judul buku dan nama penulis saja, kata pengantar, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis, sinopsis  yang terdiri dari tiga paragraph @ 3 kalimat. Susunan naskah diatur dengan urutan berikut:
  • Sampul
  • Kata Pengantar
  • Daftar Isi
  • Isi naskah
  • Profil Penulis
  • Sinopsis
  1. File naskah yang sudah disiapkan dapat dikirmkan Mas Brian melalui nomor WhatsApp-
  2. Penulis sebaiknya melakukan proses editing secara mandiri (swasunting) seperti kesalahan mengetik, merapikan susunan paragraf dan lain-lain. Hal-hal yang perlu diperhatikan penulis pemula adalah menata paragraf. Paragraf hendaknya berisi kalimat yang tidak terlalu banyak agar tidak membingungkan pembaca.
  3. Harga cetak per buku tergantung jumlah halaman. Kualitas seperti penerbit pada umumnya. Kertas yang digunakan adalah bookpaper 57 gram, soft cover terbuat dari bahan art carton 260 gms, binding, laminating glossy, wrapping plastic dan menggunakan jilid lem panas.

Penutup

Dunia menulis merupakan dunia dimana para penulis berkumpul, berbagi pengalaman dan menyalurkan hobi menulis bersama-sama. Kita semua bersyukur bahwa kini karya-karya penulis dapat difasilitasi dengan mudah menjadi buku. Kesempatan ini harus menjadi dorongan semangat bagi para penulis pemula untuk terus menulis dan berkarya. Semua itu dilakukan untuk meningkatkan literasi menulis dan membaca di tengah masyarakat kita.

Pesan Mas Brian: Tuntaskan sampai buku terbit. Jangan berhenti di satu buku. Semoga berlanjut menerbitkan buku kedua, ketiga, dan seterusnya.

Tinggalkan Balasan