hari jumat merupakan hari yang paling ditunggu, keesokan harinya merupakan hari sabtu dimana punya waktu yang banyak untuk keluarga. Saat ini memang 24 jam bersama dengan keluarga dirumah namun dengan adanya pertemuan – pertemuan virtual , bekerja , belajar semua banyak menghabiskan waktu didepan layar laptop ataupun handphone, sehingga komunikasi antar keluarga pun menjadi kurang.
dihari sabtu biasanya anak saya meminta untuk dibawa pergi ke sebuah taman untuk bermain sepeda, kami harus menempuh jarak sekitar 5 km untuk mendapatkan sebuah taman yang tidak banyak pengunjungnya, karena demi menjaga kesehatan dan keamanan keluarga.
sabtu lalu kami tidak pergi karena cuaca yang kurang mendukung, turunya hujan mengakibatkan perjalanan kami tertunda, semoga besok cuaca dapat mendukung untuk kami bermain sepeda bersama, agar imun naik dan juga kebersamaan menjadi semakin erat.
saya bisa naik sepeda sekitar kelas 5 sd , karena waktu itu orangtua saya baru bisa membelikan kami sepeda, sangat senang sekali saat itu namun saya sering terjatuh awalnya berbeda dengan adik saya yang hanya belaajr sebentar dia langsung dapat menguasai dam membawa sepeda dengan baik.
yang akhirnya adek saya adalah guru saya untuk bagaimana membawa sepeda.
untuk belajar naik sepeda tidak harus hapal perkalian matematika atapun menghapal reaksi – reaksi yang terjadi saat kaki mulai menginjak pedal ataupun ban yang berputar diatas aspal, namun saat diri ini mampu mengendalikan ketakutan , keraguan saat menggoes sepeda itulah yang terpenting. saat keyakinan bahwa diri ini bisa membawa sepeda maka kekuatan yang tak terduga pun muncul, saat terjatuh , dan terluka tidak membuat berhenti belajar. saat itu saya belajar disebuah jalan beraspal dan say a tidak bisa mengendalikan saat ada nya jalan yang menurun , karena sepeda berjalan semakin cepat saat neburun, saya panik dan tidak bisa memegang kendali penuh yang akhirnya saya terjatuh kedalam saluran air atau got yang biasa disebut, dengkul saya mengeluarkan darah yang banyak sekali, dan saat berjalan pulang melewati sebuah musholla saya memohon izin untuk meminta air untuk membilas luka saya yang sudah penuh dengan darah. dan saat sampai dirumah ibu saya memarahi kami karena kami pulang kerumah dengan pakaian yang sudah sangat kotor dan juga dengan luka. namun semua kejadian itu tak mengurungkan niat saya dan adik saya untuk terus belajar.
dan sampai akhirnya saya berhasil membawa sepeda . setiap orang memang memiliki kemampuan yang berbeda, namun kegighan dan perjuangan yang tak putus itu yang membuat kita mampu menjadi naik level diatas orang lain.setiap kita pasti punya tujuan hidup. sama halnya dengan tujuan belajar naik sepeda saya ingin bisa naik sepeda karena sangat senang bisa berjalan berkeliling dengan merasaka hembusan angin dan berjalan bersama teman-teman mengelilingi suatu kawasan. waktu memiliki sebuah tujuan maka tantangan apapun akan mampu dihadapi walau sudah terluka, kecewa ataupun terjatuh, namun bagaimana jika tujuan hidup itu sirna dan hanya menjalankan kehidupan sebgaimana air mengalir , pasti akan terasa hampa, meski ramai dirasa disekitar hati seraasa kosong ataupun hampa tidak ada gairah yang dirasa untuk melakukan sebuah kegiatan, dan hidupnyapun tidak terjadi apapun didalamnya.
kita ada didunia ini pasti ada tujuannya, sang Pencipta yang menciptakan kita memiliki sebuah tujuan yang indah, agar kita hidup dalam sebuah rencana rancangan damai sejahtera. tujuan utama kita ada dalam didunia ini ;
- untuk memuliakan nama Tuhan dengan apa yang kita miliki dengan apa yang kita punya baik talenta, waktu , sehingga kita menjadi berkat dan nama Tuhan dimuliakan,
- untuk menyembah dan memuliakan Allah,
- menghasikan buah-buah pertobatan , dan
- memberitahu kepada semua orang bahwa Tuhan sangat sayang kepada kita.
sumber :youtube ps Gideon Simanjuntak dan Amanda Zefannya
Salam Literasi
Leni Priska