“saya mau bu Leni”, teriak anak-anak saat saya menanyakan siapa yang ingin mencoba membakar daun kering yang ada ditangan saya , yang sebelumnya saya ambil dari pekarangan sekolah. Pagi itu suasana sangat hangat dengan angin yang bertiup lembut menemani kami semua yang sedang belajar dihalaman parkir sekolah. saat dimana korona belum menyerang kerajaan bumi.
kami semua membentuk sebuah lingkaran besar, belajar dengan suasana yang tidak hanya duduk disebuah bangku dan menggunakan meja, saya mengajak anak keluar agar bisa dapat mengeksplor lebih banyak lagi dan mellihat alam sekitar menjadi sumber belajar yang menyenangkan.
saya menggunakan bahan – bahan yang ada disekitar sekolah. saya menggunakan lilin, korek api, daun kering dan ranting kering.
saat kami berkumpul dan membentuk lingkaran ada satu siswa yang tidak mau duduk bersila dihalaman parkir sekolah, ya kami hanya duduk beralaskan koran, siswa tersebut melihat rentetan semut yang berjalan sehingga dia mengurungkan untuk duduk takut nanti semutnya akan mengerubungi tubuhnya.
dan akhirnya dia berdiri dan sesekali melihat kawanan semut itu kalau-kalau nanti akan berjalan kearahnya.
dan sayapun mulai menyalakan lilin yang agak sulit dinyalakan karena angin yang terus berhembus mematikan lilin yang kami nyalakan. akhirnya bersama dengan anak-anak kami membuat penutup disekelilig lilin dari sebuah kardus sehingga angin tidak menghampiri lilin kami yang menyala.
saya memberikan contoh bagaimana cara membakar daun kering dan ranting yang kering. saya mulai mengambil salah satu daun yang sudah saya kumpulkan dan membakarnya dari bagian ujung tepi, dengan tenang saat sudah terbakar saya langsung memukul-mukul daun ke lantai parkir agar api nya padam,
lalu saya perlihat kan ke anak-anak dan meminta mereka mengamati dan menuliskan apa yang mereka lihat.
kedua saya membakar ranting kayu sama seperti daun tadi di bakar bagian tepi ujung dan dipukul-pukul kelantai agar api nya tidak semakin besar.
setlah itu saya meminta anak untuk menuliskan apa yang mereka amati.
setelah mereka selesai menulis saya bertanya pada mereka siapa yang ingin mencoba sendiri melihat perubahan yang terjadi?
dan suara sorak sorai pun sangat ramai “sayaaaa bu” ya saya pun memilih satu laki-laki dan satu perempuan.
saya berikan daun kepada sang siswa dan ranting kering kepada siswi, dan saya pun mendampingi mereka saat api sudah mulai membakar bagian ujung daun dan ranting, dan mengingatkan untuk memukul-mukulkan ke lantai dengan perlahan, mereka pun sangat senang sekali bisa melihat api yang mereka sendiri membakarnya. dan suara teriakan kembali muncul bu saya juga ingin mencobanya, dan saya pun menjelaskan karena keterbatasan waktu ibu akan memilih 5 siswa saja yang akan mewakili kalian semua ya unyuk mencoba.
dan merekapun mencoba satu persatu dan senyum tawa terlihat dari wajah mereka.
merekapun menulis pengamatan yang mereka dapatkan. dan teriakan dari seorang siswa membuat kami terjut, ibu lihat katanya sambil tangannya menunjuk kearah lilin yang sedang menyala, sayapun menyahut ada apa nak?
lilinnya menjadi pendek tadi dia masih tinggi bu saat awal kita membakar daun yang pertama, sekarang lilinnya semakin pendek.
ohh ini salah satu perubahan wujud benda coba kamu amati ada bagian cairan didasar lantai disekitar lilin itu kan, itu adalah perubahan wujud benda dari padat menjadi cair yang diakibatkan adanya panas yang dihasilkan dari api sumbu lilin tersebut, dan saat suhunya mulai mendingin dia kan membeku kembali menjadi padatan seperti ini. wowww jadi ini yang disebut membeku, mencair ya bu , iya benar kamu hebat nak, nah semua nya kalian boleh mencatat pengamatan anto dari perubahan wujud lilin barusan, dan semua pun mulai mencatat hasil pengamatan anto yang memperhatikan lilin yang menjadi semakin pendek.
kamu hebat anto sudah bisa mengamati perubahan wujud suatu benda, ibu bangga sekali sama kamu. antopun tersenyum dan berterimakasih.
kringg kring kring bel pun berbunyi tanda nya untuk istrahat.saya pun memberikan pegarahan kepada anak2 kembali kekelas dan tidak lupa untuk mencuci tangannya terlebih dahulu.
dan sayapun kembali keruang guru untuk melanjutkan persiapan mengajar dikelas selanjutnya.
#to be continued
salam literasi
leni priska