KARENA diperlukan untuk satu perjumpaan, maka dibuatlah perjanjian. Janjian diperlukan karena masing-masing punya kesibukan. Tidak mudah untuk langsung bertemu. Di pihak lain jarak tempat tinggal pun berjauhan. Laut dan pulau memisahkan kedua pihak yang ingin melakukan perjumpaan. Satu di Karimun, negeri berazam dan satunya lagi di Tanjungpinang negeri bestari nan rindang. Perlu waktu lebih dari tiga kali enam puluh menit untuk mengharungi lautan yang memisahkan kedua tempat.
Di Karimun rombongan Wakil Bupati, H. Anwar Hasyim yang terdiri dari Kabag Kesra, Ketua dan Wakil Ketua Harian LPTQ Kabupaten plus Sekretaris serta beberapa orang lainnya berhajat akan bertemu dengan Direktur Quran Center Provinsi Kepri yang sehaeri-hari bertugas sebagai Staf Ahli Gubernur Kepri, H. Mahadi Rahman. Quran Center sendiri berlokasi di Batam, negeri madani. Dua pihak ini ingin bertemu untuk satu keperluan berkaitan alquran.
Satu hal yang pelik dalam kesepakatan perjumpaan hari Sabtu (22/01/2022) itu adalah karena Mahadi Rahman sendiri dalam waktu yang dijanjikan masih berada di Ibu Kota, Jakarta. Perjanjian perjumpaan dibuat adalah melalui telpon. Antara Wakil Bupati Karimun yang adalah Ketua Umum LPTQ Kabupaten Karimun dengan Mahadi sudah sepakat akan berjumpa di Quran Center, Batam. Waktunya sekitar siang menjelang makan siang. Sekitar pukul 12.00-an.
Maka berangkatlah rombongan dari Karimun pada sekitar pukul 10.00. Keberangkatan ini agak tertunda karena sebenarnya rombongan sudah diperintahkan untuk berkumpul di pelabuhan sekitar pukul 08.30 mengingat rencana berangkat adalah pukul 09.00. Satu jam setengah sudah terpakai untuk persiapan keberangkatan, sebelum Kapal Dumai Line 2 ‘campak tali’ di Pelabuhan Domestik Tanjungbalai Karimun. Kapal inilah yang rombongan tumpangi untuk ke Batam.
Satu setengah jam di lautan, rombongan tiba di Pelabuhan Sekupang. Setelah melewati petugas pelabuhan dengan urusan bukti vaksin dan PCR diselesaikan, rombongan sedikit kebingungan. Akan ditujukan kemana perjalanan selanjutnya mengingat Mahadi ternyata tidak atau belum dapat dihubungi. Informasinya, dia masih di Jakarta. Diperkirakan dia amsih dalam pesawat terbang. Lalu rombongan mau kemana?
Diputuskan ke Quran Center terlebih dahulu. Minta pengesahan alias Tanda Tangan Surat Jalan. Kurang lebih setengah jam, rombongan meneruskan ke salah satu kedai kopi untuk istirahat saja sambil menunggu info kedatangan Mahadi. Dan setelah info Mahadi didapatkan, disepakati pertemuan di alkukan di daerah Tanjung Riau. Sambil makan siang.
Di rumah makan daerah inilah pertemuan rombongan Karimun berlangsung dengan Mahadi yang ternyata membawa isterinya. Karena hidangan sudah tersaji, santap makan siang mendahului perundaingan. Dan setelah makan usai, perundaingan alasan pertemuan pun diungkai. Hingga didapatkan kesepakatan. Perjumpaannya hanya satu jam saja kurang-lebih. Tapi untuk pertemuan ini rombongan dari Karimun memerlukan waktu hampir seharian. Menjelang asar kembali ke pelabuhan untuk pulang ke Karimun. Dan dengan naik KM Mikonatalia 88, rombongan sampai dengan selamat di Tanjungbalai Karimun sekita pukul 17.30. Seharian juga dibutuhkan untuk memenuhi harapan perjumapaan.***
Juga di mrasyidnur.gurusiana.id
Waktu itu sangatlah berharga.