HARUS jujur saya katakan, mengelola blog itu sama sekali tidak ada modal awal saya dari sisi kompetensi. Sesungguhnya saya termasuk generasi gaptek. Saya belum punya keterampilan di bidang teknologi ini. Saya memang belum pernah belajar secara teori bagaimana mengelola blog dan teknologi yang diperlukan untuk itu.
Tentu saja bagaimana menulis di blog juga menjadi satu persoalan di tahap awal. Saya hanya ingin menulis karena menulis adalah kesukaan saya. Tapi bagaimana menulis di blog sebagai bagian mengelola blog adalah satu persoalan tersendiri di awal-awal saya ingin menulis dan mengelola blog. Modal kemauan dan memaksakan senang, itulah dasar yang saya pakai.
Atas dorongan teman dan bantuan teman juga, saya diajarkan mengelola blog. Kebetulan teman saya, Mas Narno namanya adalah sarjana komunikasi. Mengerti komputer, teknologi komunikasi dan yang seinduk dengan materi itu. Dialah yang mengajarkan dasar-dasar mengelola blog. Dan dari situ sedikit demi sedikit saya melangkah mengelola blog.
Satu hal yang saya yakini adalah bahwa jika mau belajar maka kita akan pintar. Kata salah seorang guru Matematika, teman saya mengajar di Tanjungbatu –sekitar tahun 1986 lalu—katanya tidak usah takut tidak mengerti. Kalimat yang selalu saya ingat dari mulut Pak Karmin, Guru Matematika itu adalah, “Lama-lama ngerti juga,” katanya dalam bahasa Indonesia yang medok Jawanya. Atas dasar itu pula saya berani mengelola blog sambil terus belajar meskipun tidak mengerti di tahap awal..
Dari teman-teman dan banyak bacaan pula saya percaya bahwa syarat untuk mengelola blog itu juga sama dengan syarat pekerjaan lainnya, senang dan yakin. Harus menyenangi setiap apa yang akan dibuat dan sekaligus yakin kalau kita akan bisa di satu saat nanti. Adanya ide dan target dalam mengelola blog akan ditentukan oleh seberapa senang dan yakin kita akan ide target itu dapat tersampaikan.
Menurut seorang pengelola blog terkenal, kemungkinan ada dua hal yang akan terjadi saat kita akan mengelola blog. Di satu sisi boleh jadi kita memiliki begitu banyak ide yang bersliweran di kepala dan tidak sabar membagikannya lewat blog tapi kita tidak mampu dan tidak mengerti bagaimana menyalurkannya. Ini terjadi karena kita sendiri tidak atau belum memiliki tujuan tertentu mengapa mengelola blog. Ini jelas akan membuat galau dan risau.
Untuk itu, biasanya para pakar menganjurkan agar sebelum memulainya hendaklah ditentukan tema blog karena tema itu akan berhubungan tujuan blog yang akan dibuat. Tema dan tujuan blog yang jelas akan menjadi penentu eksistensi blog itu kelak di kemudian hari. akan bertahan lama atau akan menjadi bunyi peribaha ‘hangat-hangat tahi ayam’ saja.
Beberapa hal berikut selalu menjadi pertimbangan oleh calon blogger yang akan mengelola blognya. Sifat dan sikap-sikap berikut yang memang harus ada pada diri kita akan berpengaruh besar terhadap rencana kita mengelola blog.
Pertama, Keinginan; Artinya sejauh mana kita berkeinginan dan memiliki minat dan semangat yang kuat. Pertimbangan ini sangat penting. Untuk tema yang sudah atau akan diputuskan, sangat penting pertimbangan keinginan ini. Apakah kita benar-benar memiliki keinginan pada tema itu. Kata orang sekarang passion yang menjadi tujuan dan yang ada pada kita apakah sesuai dengan tema itu. Bayangkan, kita akan menulis dalam waktu yang lama (mungkin selamanya) tentang hal yang sama. Perlu penguasaan tema dan keinginan yang kuat untuk melaksanakannya. Jadi, tidak berlebihan jika menginstrospeksi diri dengan bertanya, apakah kita mempunyai pikiran ke situ? Apakah akan berkemampuan untuk membaca dan menulis tema yang sudah kita tetapkan? Dan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri sebagai pertimbangan dalam membuat keputusan.
Orang yang passionnya seni, buatlah tema seni dalam pengelolaan blognya. Begitu juga dengan passion lainnya seperti pendidikan, ekonomi, keagamaan dan lainnya. Sepenuhnya tergantung kepada kita sendiri.
Kedua, Kesukaan; Harus dibedakan antara keinginan dengan kesukaan. Kesukaan sering juga disebut hobi seseorang. Orang dengan hobi olahraga akan selalu mencari kesempatan untuk menyalurkan. hobinya itu. Hobi sudah ada sejak awal pada diri seseorang meskipun hobi juga bisa datang belakangan atas pengaruh dari luar. Namun berbeda dengan minat atau keinginan yang datang disebabkan oleh pengaruh yang diberikan kepadanya. Seseorang semula tidak berkeinginan untuk membangun rumah di tepi pantai, namun dapat berubah keinginannya ketika ada pengaruh tertentu kepadanya. Inilah keinginan. Sementara hobi atau kesukaan adalah bawaan sejak awal pada diri kita.
Ketiga, Kelebihan; Perlu dipertimbangkan dalam rencana mengelola blog dan saat akan menentukan tujuan dan tema yang akan dibuat adalah tentang kelebihan kita. Setiap orang selalu ada kehebatannya yang pada orang lain mungkin tidak ada. Seseorang dengan keistimewaan bidang teknologi, maka bidang teknologi adalah tema terbaik untuk dijadikan sebagai tema dari blog yang akan dibuat. Meskipun tidak semua orang merasa ada kelebihan yang dimilikinya, namun pasti ada hal-hal tertentu yang lebih kita kuasai dibandingkan hal lainnya. Kelebihan inilah yang harus dipakai sebagai pertimbangan pertama.
Seorang blogger akan selalu berpikir bahwa postingan-postingannya akan menjadi referensi bagi pembaca setianya. Karena itu tulisan-tulisannya dia pastikan tidak akan mengecewakan. Untuk itu pastilah yang dia kuasai yang akan ditulis dan akan dipublis di blognya. Untuk itu temukan apa yang benar-benar hebat kita lakukan.
Biasanya dengan bekal pendidikan formal mulai dari dasar hingga ke pendidikan menengah dan di Perguruan Tinggi plus pengalaman bekerja maka kita akan memiliki kemampuan tertentu yang kita perlukan dalam pengelolaan blog.
Keempat, Menambah Kompetensi; Karena boleh jadi kita memang belum mengusai di tahap awal maka perlu adanya proses belajar sebagai usaha meningkatkan kompetensi kita dalam mengelola blog. Sebagai blogger kita memang wajib terus-menerus meningkatkan kemampuan. Upgrade dan update ilmu itu penting. Dan juga memperluas wawasan di bidang yang sedang kita ceburi. Ini penting agar tulisan-tulisan yang kita posting lebih bergizi.
Tentang perlunya terus-menerus menambah ilmu sesungguhnya berlaku untuk semua kegiatan yang memerlukan pembaharuan itu. Kewajiban menuntut ilmu sepanjang hayat adalah kebutuhan manusia secara keseluruhan. Agama juga memesankan demikian. Selain wajib hukumnya juga tiada batas waktu untuk menuntut ilmu. Dan ketika kita berhajat mengelola blog sudah pasti kewajiban menambah dan mengembangkan ilmu itu penting.
Akhirnya, pengelolaan blog akan berhasil atau tidak terpulang kepada pengelolanya. Satu hal penting adalah bagaimana kita menyenanginya dan meyakinkan diri bahwa kita memang memandang perlu memiliki dan mengelola blog.***