Reportase Sebagai Literasi Mata ke Tulisan (Melihat Rapat MUI Karimun)

INILAH catatan singkat saya setelah melihat dan mengikuti rapat pengurus MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Karimun. Ini juga sebagai literasi dari mata ke karya. Karya tulis. Kita menyebutnya sebagai reportase.

Kantor baru MUI  Kabupaten Karimun sepintas kelihatannya sudah selesai. Berdiri megah di sebelah kiri Gedung Asrama Haji Kabupaten Karimun tampak gedung MUI dari luar sudah sempurna. Warna hijau khas MUI mendominasi keindahan kantor organisasi umat itu. Meskipun tidak kelihatan, di sebelah Gedung Kantor MUI, itu ada satu lagi gedung lainnya, Kantor BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Kabupaten Karimun. Warnanya juga dominan hijau. Khas Islam.

Pada hari Sabtu (11/09/2021) yang lalu kantor yang dibangun oleh Pemda Kabupaten Karimun menerima belasan orang pengurus MUI Kabupaten Karimun. Bukan karena pengurusnya tengah mengadakan kunjungan atau survey. Hari itu ada rapat pengurus. Ketua Umum, Pak Kholif Ihda Rifai mengundang para pengurus untuk melaksanakan rapat pengurus di gedung baru. Biasanya rapat-rapat pengurus MUI dilaksanakan di Gedung Jamiiyyatul Birri, Sekretariat MUI selama ini.

“Inilah rapat pertama di gedung baru kita,” kata Pak Kholif saat membuka rapat. Selama ini MUI Kabupaten Karimun baru memiliki ruang Sekretariat dengan menumpang di Gedung Jamiiyyatul Birri, Masjid Agung Karimun. Begitu dijelaskan ulang oleh Pak Kholif. Menggunakan ruang bersebelahan dengan Sekretariat LPTQ Kabupaten Karimun, MUI berkantor di sana sejak beberapa tahun lalu. Sudah lumayan lama MUI berkantor di Gedung Hijau, sayap kanan Masjid Agung Kabupaten Karimun. Awal mula secretariat MUI Kabupaten berada di salah satu ruang Gedung Nasional, di Tanjungbalai Karimun.

Gedung baru MUI memang belum diresmikan sebelum rapat ini. Kata Wahyu Amirullah, Bendahara Umum MUI, gedung MUI memang belum selesai pembangunannya. Dibangun bertahap dengan pondasi cakar ayam untuk bertingkat. Bendahara Umum MUI itu menjelaskan saat rapat berlangsung ketika menjelaskan keadaan keuangan MUI saat ini.

“Kita membangun Gedung Kantor MUI dengan bertahap. Pondasinya dipersiapkan untuk bertingkat,” kata Pak Wahyu ketika menjelaskan keuangan MUI tahun 2021 sebagai gambaran rencana kegiatan menjelaang akhir tahun. “Hari ini kita rapat dan nanti berdoa sekaligus kita makan siang bersama,” tambahnya. “Itulah sekaligus peresmian pemakaian gedung kita,” jelasnya lagi sambil tertawa setengah bercanda.

Rapat yang langsung dipimpin oleh Ketua Umum yang kebetulan tengah berada di Karimun, itu membicarakan agenda program kegiatan MUI dalam tahun berjalan dan rencana program ke depan. Sesuai dengan dana hibah yang didapatkan, ketua mengajak pengurus untuk membuat program yang dapat ditopang oleh dana yang ada. Tidak perlu besar-besar tapi ada kegiatan MUI kelihatan oleh umat. Begitu Pak Kholif menjelaskan.

Untuk tahun 2021 ini besaran dana hibah yang dianggarkan ke MUI tidak sebesar yang kita minta, kata Ketua Umum lagi. Ini dapat dimaklumi karena pengaruh covid-19 yang kabarnya banyak menyedot dana. “Meskipun dana kita tidak besar, kita tetap harus melakukan program-program yang sudah kita susun,” pinta Pak Kholif yang sehari-hari bertempat tinggal di Kota Tanjungpinang. Hari ini kebetulan dia sempat dating ke Karimun dan langsung mengundang pengurus untuk melaksanakan rapat.

Rapt yang berlangsung hampir 2 jam ditutup dengan pembacaan doa yang dipandu oleh H. Abdurrahman Nurani, Ketua Komisi Keluarga Sakinah, MUI Kabupaten Karimun. Setelah doa dilanjutkan dengan makan siang bersama. Pengurus menyiapkan menu gulai dan sop kambing, siang itu. Sungguh, rapat pertama di Kantor baru ini meninggalkan kesan indah. Bukan semata menu makan siangnya, tapi karena pimpinan rapatnya kebetulan bisa langsung dipimpin oleh Ketum. ***

Tinggalkan Balasan

1 komentar