BERJALAN kaki, itu sederhana dan mudah. Murah juga. Hanya perlu melangkah dan melangkah. Tapi jangan salah, ternyata khasiatnya sangat beda. Tidak disangka kalau khasiatnya, itu sangatlah besar dalam kesehatan.
Kalau begitu berapa lama atau berapa banyak waktu yang diperlukan agar mendapatkan khasiatnya. Ternyata, kata dokter, didasarkan pada hitungan langkah yang dilakukan. Berapa langkah minimal berjalan kaki itu mendapatkan efek positifnya?
Dalam tulisan yang berjudul Penelitian: Ini Jumlah Langkah Kaki Ideal untuk Turunkan Berat Badan pada laman hajinews.id hari Sabtu (15/10/2022) lalu dikatakan bahwa berjalan kaki disebut dapat membantu upaya penurunan berat badan. Menurut tulisan yang diposting Mas Ruhi, itu penelitian terbaru menemukan jumlah langkah kaki per hari yang bisa membantu mencegah kenaikan berat badan.
Menurut tulisan itu, “Orang dewasa dengan berat badan normal bisa mengambil 8.600 langkah per hari. Sementara orang dewasa dengan kelebihan berat badan bisa mengambil 11 ribu langkah dalam sehari.” Dan berjalan kaki ini benar-benar dapat mengurangi risiko obesitas pada seseorang. Nah, lho ini penting kan?
Menurut studi yang diterbitkan Senin (10/10) di jurnal Nature Medicine dan diterbitkan pada hari Senin (10/10/2022) dikatakan bahwa manfaat utama dari mengambil jumlah langkah yang tinggi, yakni mengurangi risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes, sleep apnea, hipertensi, depresi, dan GERD.
Studi tersebut menganalisa rata-rata empat tahun aktivitas dan data kesehatan lebih dari 6 ribu peserta di National Institutes of Health’s All of Us Research Program. Cararanya, setiap peserta diminta untuk mengenakan pelacak aktivitas selama 10 jam sehari. Kemudian, peneliti mengakses catatan kesehatan elektronik yang telah dikumpulkan selama beberapa tahun.
Dikatakan, “Studi kami memiliki rata-rata 4 tahun pemantauan aktivitas terus menerus. Jadi, kami dapat memperhitungkan totalitas aktivitas antara saat pemantauan dimulai dan saat penyakit didiagnosis.” Itu pernyataan Brittain melansir yang disiarkan CNN. Penelitian dengan menanyai orang yang berusia antara 41 hingga 67 tahun dan memiliki tingkat indeks massa tubuh dari 24,3 (kisaran berat badan sehat) hingga 32,9 (kisaran berat badan obesitas) tentu bagi kita sebagai dasar meyakinkan diri untuk melakukan jalan kaki sebagai semacam terapi.
Membuat kita akan bersemangat untuk melakukan aktifitas ‘berjalan kaki’ ketika para para peneliti menemukan bahwa orang yang berjalan 8.200 langkah sehari lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami obesitas, sleep apnea, GERD, dan gangguan depresi berat, seperti sudah dijelaskan di awal tulisan ini.
Kalau begitu, ayo. Mari kita rajin berjalan kaki yang ongkosnya sangat murah, kerjanya sangat mudah dan waktunya bisa kapan saja. Untuk tempat? Ya, dimana saja. Tidak ada aturannya asal tempat itu terjamin sehat udaranya.***
Juga di https://www.tanaikarimun.com/2022/10/jalan-kaki-untuk-terapi-diri-sendiri.html