PRNYERANG Prancis, Kylian Mbape teman Messi di PSG memaksa Argentina adu pinalti untuk bisa meraih Piala Dunia tahun ini. Meskipun sebenarnya selama 120 menit plus waktu tambahan sesungguhnya Argentina selalu dalam posisi ‘akan menang’ namun tidak langsung menang. Harus tetap melalui adu pinalti. Tidak terbayangkan ketika Argentina lebih duluan menceploskan dua gol ke gawang Prancis maka laga itu sepertinya tidak akan berjalan lama. Tidak akan ada waktu ekstra. Nyatanya tidak begitu.
Sebagaimana kita sudah tahu, mula-mula Leonel Messi mengoyak gawang Prancis melalui titik pinalti di awal laga babak pertama. Itu di menit ke-21. Artinya belum setengah dari babak pertama itu. Dan pada menit ke-35 kembali gawang Prancis koyak. Kali ini okeh Di Maria. Masih 10 menit menjelang akan ditutup babak pertama. Argentina unggul dengan angka meyakinkan.
Kalau Anda, saya atau kita pro Argentina tentu saja keadaan itu membuat kita sangat berbahagia. Serangan efektif dari Messi dan kawan-kawan membuat kita yakin kalau permainan itu tidak akan lama. Maksudnya tidak mungkin akan ada tambahan waktu seperti yang akhirnya kita saksikan di layar kaca, malam tadi itu. Permainannya tidak harus menjadi begitu lama karena harus ditos dengan adu pinalti.
Nyatanya laga final Piala Dunia Qatar 2022, Ahad (18/12/2022) malam itu membuat dada kita sesak. Kita, ya kita. Tidak hanya yang pro Argentina tapi juga yang pro Prancis. Debaran jantung begitu kencang. Final yang kita saksikan hingga berganti hari itu berlangsung 120 menit plus waktu tambahan. Sejak Ahad malam baru selesai Senin pagi (dini hari).
Coba kita ingat ulang, hingga 10 menit menjelang laga usai, Prancis baru mendapat hadiah pinalti karena pemainnya dijatuhkan pemain lawan. Mbappe sukses menembus gawang Prancis, 2-1. Masih untuk kemenangan Argentina. Sampai di situ kita masih menduga Argentina akan segera mengangkat piala. Tinggal di ujung waktu saja. Menunggu 10 menit atau kurang. Ehe, rupanya hanya berselang satu menit Mbappe kembali mendapat gol, 2-2. Dan gol penyeimbang ini dibuat begitu hebat. Menerima umpan, Mbappe menyepak bola ala volly dengan kencang. Tendangan volly yang hebat itu jelas membuat sesak dada pemain dan penyokong Argentina. Tidak lama fluit pun ditiup pertanda waktu habis dan harus ditambah 2×15 menit. Sungguh membuat sesak.
Di tambahan waktu Messi kembali lagi-lagi membuat penontonnya bersorak sorai. Seperti tidak rela Prancis merusak kemenangan di waktu normal, Messi menggila dan membuat Argentinda unggul 3-2. Tentu saja ini cukup untuk membawa piala ke Argentina. Tapi apa yang terjasdi? Waktu ekstra sesungguhnya juga sudah di ujung. Piala itu hanya perlu beberapa menit saja lagi, menunggu fluit panjang dibunyikan. Nyatanya Mbappe membuat seisi stadion terperangah kembali. Skor kembali di angka yang sama, 3-3. Kita sudah sama-sama tahu, itu hanya satu menit menjelang waktu akan habis. Apa boleh buat. Pemenang harus dengan adu pinalti.
Di luar waktu bertanding inilah akhirnya Prancis harus menyerah. Dia tidak ingin kalah. Tapi Argentina ternyata lebih perkasa. Argentina kembali terlihat di sini kehebatannya. Penendang Argentina sukses menembus gawang Prancis sementara 2 dari empat penendang Prancis tidak bisa menyelesaikan tugasnya. Hingga sampai di penendang ke-4 itu skor 4-2 sudah didaptkan oleh Argentina. Dan itu cukup untuk keputusan pemenangnya. Tidak perlu tendangan terakhir, penendang ke-5. Tidak akan ada pengaruhnya bagi Argentina. Argentina sudah juara.
Inilah laga yang begitu lama dalam final Piala Dunia Qatar ini. Waktu 120 menit ditambah waktu tambahan di setiap istirahat bukanlah waktu yang singkat. Kesiapan pisik dan mental dari kedua kesebelasan menjadi bukti kalau tontonan final ini tetap memuaskan dari awal hingga ke fluit panjang terakhir.***