Surat Cinta Ke 2

Terbaru38 Dilihat

          

 

SURAT CINTA KE 2

 

Allah Maha Pengasih Maha Penyayang yang menginginkan hambanya kembali ke surganya, Adam dan Hawa adalah salah satu konsfirasi Allah menurunkan manusia ke bumi demi menguji hambanya mana yang benar-benar beriman dan taat kepada perintah dan larangan Nya.

Dalam surat Nya yang ke dua di ayat ke dua Allah menyampaikan “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,⁵” kata taqwa disini menjelaskan bahwa seseorang atau hamba yang mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Nya.

Inipun menunjukan tidak semua orang bisa mendapatkan panggilan hidayah kecuali orang-orang yang berusaha menjemput hidayah itu sendiri, mengapa demikian? karena tidak semua orang menggunakan sinyal-sinyal Allah seperti memungsikan alat panca indra pada tubuh yang dimiliki manusia itu sendiri, yang Tuhan ciptakan dengan sempurna.

Perhatikan dalam surat cintaNya yang ke duapuluh Sembilan Al-Alaq ayat satu sampai lima ”bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha mulia, yang mengajar manusia dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”  

Surat ini mengajarkan kita untuk memungsikan kepala yang merupakan sumber dari keseluruhan anggota tubuh manusia dimana kepala memiliki otak yang harus dipungsikan untuk berpikir dan menentukan tindakan, salah satunya berpikir “untuk apa Tuhan menciptakan manusia?” jika seseorang telah menyadari hal ini maka hatinya akan tergerak untuk melakukan sesuatu pencarian atas pertanyaan-pertanyaan pada dirinya.

Penulis fokuskan kembali ke pembahasan surat ke dua dimana ayat ke dua  dipertegas kembali pada surat berikutnya yang ke tiga “yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib (baca goib), melaksanakan salat (solat), dan menginfakan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,”  dalam surat ini mengatakan bahwa orang yang taqwa yaitu orang yang melaksanakan dan mendirikan salat dan yang mau menginfakkan atau memberikan rezeki bisa berupa harta atau pengetahuannya untuk orang-orang yang membutuhkan tanpa pamrih hanya ingin meraih ridhaNya Allah subhanahu wata ala, Allah menyampaikan dalam suratnya yang lain bahwa seseorang yang ikhlas ridha merelakan hartanya baik berupa materil maupun immateril untuk orang-orang yang membutuhkan Allah jamin kecukupan baginya baik di dunia maupun di akhirat, Allah bisa membalasnya berlipat ganda sampai tujuh ratus kali lipat bahkan tak terbatas, ini hanya berlaku bagi hamba-hambanya yang beriman dan percaya kepada yang gaib, maka bagi orang-orang yang memiliki iman dan percaya Allah yang gaib dan yakin adanya akhirat sebagaimana diuraikan dalam surat keduanya ayat ke empat yaitu “dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau,’ dan mereka yakin akan adanya akhirat.” Maka ia termasuk orang-orang yang beruntung sebagaimana Omjay dan kawan-kawan yang telah membuktikan kebermanfaatan hidupnya untuk ummat khususnya para pendidik di Indonesia bahkan bisa saja masyarakat dunia yang membaca tulisan-tulisan beliau di dumai (dunia maya). Salah satu tulisan beliau yang sangat menginspiratif di hari ketiga lomba ngeblog jadi buku yang berjudul “ketika blog kamu sepi pengunjung dan sepi komentar” silahkan baca di link https://wijayalabs.wordpress.com/2021/02/03/ketika-blog-kamu-sepi-pengunjung-dan-sepi-komentar/ dan selogannya yang selalu menggugah untuk terus menulis “menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”.

Dipertegas kembali dalam surat cintanya yang kedua ayat lima “merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Orang-orang yang membawa kebermanfaatan bagi orang banyak termasuk pada golongan mereka orang-orang yang mendapat petunjuk dan golongan orang-orang yang beruntung, Masya Allah semoga Omjay, Pak Dedi Dwita Gama Bu Kanjeng, Pak Munif Chotib, Pak Asep, Om Agus, Mr Bams dan kawan-kawan para guru-guru hebat pengerak literasi terus istikomah dalam menebar kebaikan, kebenaran dan kebermanfaatan untuk ummat manusia di alam semesta ini.

 

“Dari Muhajid bahwa empat ayat pertama surah al Baqarah tentang kaum Mukminin, dua ayat tentang orang kafir dan tiga belas ayat tentang orang-orang munafik”.

{HR. Ats-Tsauri}

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

1 komentar