Impian Meirita Diana Putri

Nama: Meirita Diana P

NIM: 20060

Perkenalkan nama saya Meirita Diana Putri saya anak pertama dari dua bersaudara. Saya lahir di Depok 14 Mei 2002, saya memiliki adik laki-laki yang berumur 10 tahun. Jarak umur saya dengan adik saya 8 tahun, sedangkan saya berumur 18 tahun. Saat ini saya berkuliah di Akademi Keperawatan Polri, saya lahir dikeluarga sederhana.

Dari kecil saya memiliki cita-cita ingin sekali menjadi dokter hebat yang bisa menyembuhkan penyakit orang banyak. Saat TK pandangan saya terhadap sosok dokter itu seperti pesulap, alasan mengapa saya menganggap dokter itu seperti pesulap karena semua dokter bisa menyembuhkan segala penyakit dengan tangannya menurut saya itu sangat hebat.

Cita-cita ingin menjadi dokter itu berlanjut sampai saya masuk SMP. Saat saya masuk SMP kelas 8, saya ingin menjadi polwan dan saya didukung oleh keuarga saya, karena saya melihat om saya yang berprofesi sebagai polisi. Alasan saya ingin menjadi polwan itu karena saya ingin memakai seragam polisi, sepertinya kalau sudah memakai seragam itu terlihat keren dan berwibawa. Saat saya SMP terbesit juga cita cita saya ingin menjadi seorang penari tradisional seperti tari saman, dari situ saya sejak SMA sampai SMA mengikuti ekskul tari saman. Di SMPĀ  saya dan teman teman saya sudah sering memenangkan lomba juara 1 sampai juara 3, harapan juga kita beberapa kali pernah memenangkan.

Tapi saya tau kalau cita-cita saya ingin menjadi dokter itu masih ada dan tetap ada. Sampai akhirnya saya masuk SMA cita-cita saya menjadi dokter itu semakin bertambah, terlebih saat SMA saya masuk jurusan IPA yang pastinya peluang itu lebih besar saya dapatkan. Sampai akhirnya saya iseng mencari jurusan-jurusan yang ada di Perguruan Tinggi.

Saat sedang mencari jurusan saya langsung tertuju dengan Keperawatan, saat itu saya berpikir kalau perawat itu sama dengan dokter. Pekerjaan yang membatu pasien berjuang untuk sembuh dari penyakitnya, saat saya SMA kelas 2 saya ditanya oleh papa, mama, tante dan om saya. Saat itu saya ditanya tentang planning apa yang akan saya lakukan ketika saya sudah lulus dari SMA nanti, dan jawaban saya ingin masuk Perguruan Tinggi jurusan Keperawatan.

Mereka semua setuju dan mendukung saya kalau memang itu mau saya, sampai akhirnya saya sudah dikelas 3 semeter 1 akhir kebetulan saat itu sedang muncul berita Covid 19. Ketika itu orang tua, tante dan om saya bertanya lagi, kamu serius ingin menjadi perawat dan saya menjawab kalau saya serius ingin menjadi perawat. Disaat itu saya berfikir kenapa mereka jadi ragu dan akhirnya saya tau mungkin mereka khawatir karena saat itu ada berita kalau banyak perawat dan dokter yang tumbang karena terkena virus ini.

Saya akhirnya bilang kalau suatu pekerjaan itu memang memiliki resikonya masing-masing, saya memberi pengertian kepada mereka kalau saya memang sudah memikirkan resikonya. Saya tau mereka lebih setuju kalau saya menjadi polwan, mungkin karena memang om saya yang berprofesi sebagai polisi jadi saya lebih didukung penuh untuk memilih polwan.

Tetapi akhirnya mereka mendukung kemauan saya untuk kuliah keperawatan. Kenapa memilih keperawatan karena saya ingin membantu pasien untuk sembuh dan saya tau kalau perawat itu orang pertama yang membantu merawat pasien dirumah sakit sebelum dokter turun tangan untuk memeriksa pasiennya, selain itu saya ingin membantu dokter melaksanakan tugasnya. Karena saya senang jika melihat pasien sembuh dari penyakitnya, terlebih saya juga ikut membantu dalam proses penyembuhan pasien itu sendiri.

 

Terima Kasih

Tinggalkan Balasan

2 komentar