16. #KMAB, GURU NEGERI SERUMPUN BERPANTUN

KMAB, Literasi, Pantun788 Dilihat

Langkah srikandi tidak terburu,

Penuh santun melakar senyuman,

Jikalau sudi ingin berguru,

Ingin berpantun hargai warisan.

 

Hati tertawan hebatnya madah,

Bait kata sangatlah puitis,

Orangnya menawan Puan Rokiah,

Hebat menata ilham kritis.

 

Di atas tunggul menjamah juadah,

Gadis Melayu busananya baldu,

Adinda Nurul bermadah indah,

Hembusan bayu kukirim rindu.

 

Sirna suram awanan kelam,

Meniti hari senjakala akhirnya,

Tampak berbalam semesta alam,

Tatkala mentari melabuh layarnya.

 

Hinggap merpati terbang berlima,

Dipikat teruna di balik tualang,

Lama kunanti Norliza menjelma,

Haluan ke mana lama menghilang.

 

Tatkala mentari melabuh layarnya,

Bersiap siaga kita hambaNya,

Doa dipinta ikhlas dariNya,

Moga Covid hilang di dunia.

 

Bersimpuh santun si anak nyonya,

Menekat peniti buat hiasan,

Ilmu berpantun tinggi derajatnya,

Bersama hayati seni warisan.

 

Berjalan balik dari majelis,

Berkain merah corak setara,

Sudah ditilik pantun ditulis,

Puan Rokiah bakal juara.

 

 

Hati berbunga sudah tertawan,

Usah membisu menjerat rasa,

Pantun pujangga khazanah warisan,

Usah lesu ditelan masa.

 

Mentari terik di tengah segara,

Menjala sepat bersama Tengku,

Pak Taufik penganjur acara,

Adakah tepat telahan daku.

 

Talam pulut bersama rendang,

Talam berisi ikan kerapu,

Karam dilaut bisa berenang,

Karam di hati siapa nak bantu.

 

Tepian perigi bercanda pemuda,

Cinta bersemi meraut malu,

Begitu tinggi  harapan adinda,

Hamba di sini musafir lalu.

 

Petik pemuda bunga seroja,

Gubah hiasan di tepi taman,

Pantun hamba biasa saja,

Lestarikan warisan zaman berzaman.

 

Pohon berangan memayung beranda,

Tampak meriah waktu Zohor;

Samalah dengan firasat adinda,

Kekanda Rokiah bakal tersohor.

 

Sepuluh helai kainlah lama,

Si penguasa bawa berkelah,

Sibuk menilai syair agama,

Langsung bahasa peringkat daerah.

 

Tinggalkan Balasan