ANUGERAH TERINDAH DI TENGAH PANDEMI

Pendidikan65 Dilihat

ANUGERAH TERINDAH DI TENGAH PANDEMI

Oleh Mujiatun, S.Pd.

(SMPN 2 Banjit, Way Kanan, Lampung, NPA 0810100104)

(Tantangan Menulis Hari Ke-24: Rabu, 24 Februari 2021)

Menjadi Sahabat Rumah Belajar (SRB) Lampung 2020 Bersama Putra Sulung

 

Hari itu, Senin, 14 September 2020.  Wiratama, putra pertama saya memberitahukan bahwa kami berdua lulus Bimtek Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) Level 3 dan masuk 30 besar di Level 4, yaitu Level BERBAGI. Bimtek tersebut diselenggarakan oleh Kemdikbud dan Pusdatin.

Meskipun pada tahun 2019 saya sudah pernah masuk di level ini tetapi tahun 2020 ini persaingan teramat ketat. Banyak peserta yang masih muda-muda dan sangat mumpuni dalam penguasaan TIK untuk pembelajaran.

Baik kemampuan mereka dalam pembuatan media pembelajaran berupa video maupun media pembelajaran interaktif (MPI). Begitu pun dengan Wiratama, putra saya itu. Ia baru dua tahun ini mengajar di sekolah yang sama di tempat saya bertugas, yaitu SMPN 2 Banjit, Kabupaten Way Kanan, Lampung.

Tak menyangka sama sekali bila kami bisa lulus hingga di level berbagi dan memperoleh predikat sebagai Sahabat Rumah Belajar (SRB) Provinsi Lampung tahun 2020. Bahagia tak terkira rasanya bisa kembali mengenakan ROMPI kehormatan dari Kemdikbud Pusdatin. Terlebih tahun ini dapat mengenakannya bersama putra saya.

Bagi kami ini merupakan anugerah terindah dari Allah SWT, terlebih di tengah pandemi ini. Tentu saja bukan suatu hal yang kebetulan. Oleh karena itu, wajib kami syukuri dengan cara terus berinovasi dan berbagi ilmu pengetahuan tentang pemenfaatan TIK yang diintegrasikan dengan Portal Rumah Belajar dalam kegiatan pembelajaran.

Selalu Bersinergi dengan Putra Tercinta dalam Berkarya

Dengan tujuan agar mutu pembelajaran semakin meningkat dan kegiatan pembelajaran semakin efektif, menarik, dan menyenangkan bagi peserta didik. Terlebih pembelajaran jarak jauh di masa krisis pandemi seperti saat ini.

Sehubungan dengan hal itu, maka kami melaksanakan kegiatan berbagi ilmu pengetahuan tersebut kepada rekan-rekan guru di daerah kami. Kami siap diundang kapan pun untuk berbagi ilmu pengetahuan kepada mereka.

Untuk itu, kami pun meminta izin terlebih dahulu kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Way Kanan. Kemudian juga meminta dukungan dari PGRI Kabupaten Way Kanan. Agar kegiatan yang akan kami laksanakan secara tatap muka berjalan dengan lancar dan sukses.

Agenda kegiatan sosialisasi dan berbagi kami perioritaskan tatap muka karena di daerah kami jaringan internet kurang lancar. Kami membimbing rekan-rekan guru secara langsung. Sehingga dalam waktu bimbingan 2 sd 3 hari mereka langsung dapat menciptakan media pembelajaran inovatif. Yakni berupa video atau pun media pembelajaran interaktif.

Selain itu, kami pun memberikan bimbingan cara memanfaatkan fitur-fitur Portal Rumah Belajar dan cara mengimplementasikan model-model pembelajaran yang inovatif di masa pandemi ini.

Alhamdulillah, Kepala Dinas Pendidikan dan Ketua PGRI Kabupaten Way Kanan memberikan izin dan sangat mendukung kegiatan ini. Kami pun segera membuat agenda kegiatan untuk sosialisasi dan berbagi inovasi bagi guru-guru di daerah Way Kanan.

Untuk pertama kalinya, kami diundang oleh Kepala SDN 01 Umpu Kencana Kecamatan Blambangan Umpu. Rasa bahagia bercampur haru kami rasakan saat itu. Kami langsung menerima tawarn tersebut. Untuk pertama kalinya bagi saya menjadi pemateri dalam sebuah pelatihan di sekolah lain. Meskipun sudah 24 tahun menjadi seorang guru tetapi baru kali ini menjadi seorang narasumber.

Demikian juga dengan putra saya, Wiratama. Ia baru 2 tahun menjadi guru setelah tamat kuliah di STKIP PGRI Bandarlampung. Dan serta merta kali ini harus menjadi seorang narasumber di hadapan guru-guru senior, yang rata-rata usianya 2 kali lipat darinya.

Namun demikian, dia tak tampak canggung bahkan semakin percaya diri memberikan materi tutorial tentang cara memproduksi video pembelajaran. Ada rasa bangga tersendiri bagi saya melihat performa Wira saat itu. Walau masih sangat belia tetapi dia tidak canggung berbagi ilmu pengetahuan di hadapan guru-guru senior.

Pelatihan di SD tersebut berlangsung selama 2 hari. Hari pertama kami menyampaikan materi secara teori. Sedangkan di hari kedua kami membimbing langsung guru-guru untuk praktik memproduksi video pembelajaran. Yakni mulai praproduksi, proses produksi, dan proses pascaproduksi.

Kami bimbing guru-guru satu persatu, mulai dari syuting pengambilan gambar, rekam suara, sampai dengan proses editing, dan rendering. Alhamdulillah, guru-guru pun mengikuti pelatihan tersebut dengan antusias. Sehingga dalam waktu 2 hari pertemuan, mereka semua mampu menciptakan sebuah media pembelajaran inovatif berbasis TIK berupa video pembelajaran.

Kami bangga dan bahagia menyaksikan hasil karya guru-guru hebat SDN 01 Umpu Kencana yang dikirimkan di grup melalui link channel youtube masing-masing. Artinya, tak sia-sia waktu kami berbagi dan membimbing mereka selama 2 hari.

Selesai berbagi inovasi di SD tersebut, kami pun mendapat undangan ke SDN 01 Sriwijaya Kecamatan Baradatu. Syukur kami kepada Allah, atas rizeki yang mengalir saat itu. Sama seperti sebelumnya, Pak Ujang Rafani, kepala SD tersebut meminta kami mengisi materi dan membimbing guru-guru beliau selama 2 hari.

Kali ini, kami mengisi materi di tempat yang berbeda. Bukan di sekolah tetapi di sebuah hotel yang sangat nyaman. Tersanjung rasanya hati ini, berasa menjadi instruktul nasional. Kami disambut dan diperlakukan dengan sangat sopan dan penuh penghormatan. Kepala sekolah dan dewan guru sekolah ini sangat ramah dan penuh kekeluargaan. Sehingga kami merasa sangat nyaman 2 hari bersama mereka.

Seperti guru-guru SDN 01 Umpu Kencana, guru-guru SDN 01 Sriwijaya pun luar biasa dalam mengikuti pelatihan. Semua sangat antusias dan tidak ada yang enggan bertanya bila ada hal yang tidak dapat dipahami. Sehingga dalam waktu 2 hari juga mereka semua mampu menghasilkan sebuah karya berupa video pembelajaran.

Belum selesai pelatihan di SD ini, kami pun sudah mendapat undangan untuk berbagi di Yayasan Bhakti Kecamatan Baradatu. Sungguh, ini rezeki yang luar biasa bagi kami. ketua yayasan meminta kami membimbing guru-guru TK, SD, SMP, dan SMA sebanyak 35 peserta.

Sama seperti di sekolah-sekolah lain, di yayasan ini pun guru-gurunya begitu antusias mengikuti pelatihan sesi demi sesi. Hal ini memberikan energi tersendiri buat kami. Sehingga capek tak terasakan oleh kami meskipun selama 2 hari memberikan materi.

Kegiatan berbagi kami ini mulai dari awal Oktober sd tgl 31 Desember 2020. Ini tahun yang luar biasa bagi kami. Dalam waktu 2 bulan, mendapatkan undangan berbagi dan menjadi pemateri di 40 sekolah di Kabupaten Way Kanan. Sungguh pencapaian yang luar biasa bagi kami. Sehingga hampir setiap hari kami secara maraton menghadiri undangan dari sekolah ke sekolah tersebut.

Sekolah terakhir, yakni sekolah dalam urutan ke-44 yang mengundang kami adalah SMPN 5 Negeri Agung. Sekolah ini berada di ujung Kabupaten Way Kanan. Untuk mencapai sekolah ini, kami harus menempuh jarak selama 3 jam perjalanan dengan kendaraan roda 4.

Jalan menuju sekolah itu pun sangat ekstrim. Selama 3 jam kami melalui perkebunan sawit dan karet. Sepanjang jalan tidak melalui perkampungan sama sekali. Jalan tanah merah berbatu dengan lubang yang cukup dalam dan berlumpur. Untung, kami diberi tumpangan oleh Kepala SMPN 5 Negeri Agung yang sekaligus ketua MKKS Kabupaten Way Kanan. Beliau sudah terbiasa melalui jalanan penuh tantangan dan harapan itu.

Alhamdulillah, di tengah pandemi ini Allah memberikan anugerah yang luar biasa indah dalam hidup saya. Diberi kesempatan mencapai level nasional bersama putra saya. Memperoleh apresiasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Way Kanan berupa selempang penobatan sebagai “Duta Rumah Belajar Kabupaten Way Kanan”. Masya Allah, terharu rasanya, apalagi Bapak Usman Karim (Kadis Dikbud) sendiri yang memakaikan selempang tresbut kepada kami.

Namun, yang lebih membahagiakan bagi kami adalah memperoleh kesempatan untuk berbagi inovasi kepada rekan-rekan guru di Kabupaten Way Kanan. Melihat mereka  mampu memanfaatkan TIK dalam pembelajaran dan dapat menciptakan media pembelajaran yang inovatif, sungguh sesuatu yang tak ternilai harganya.

Apresiasi dari Bapak Usman Karim, Kadis Dikbud Kab. Way Kanan

Semoga kisah kami ini dapat memotivasi dan menginspirasi pembaca untuk tetap berkarya di tengah pandemi. Pandemi jangan dijadikan pengahalang untuk meraih prestasi. Hal itu sudah kami buktikan sendiri. Tak dapat keluar rumah bukan berarti tak dapat berkarya. Pandemi hanya dapat mengurung diri kita di rumah tetapi tak dapat membelenggu jiwa kita untuk berkarya.

 

 

Salam Literasi,

Way Kanan, Lampung, 24 Februari 2021

 

Tinggalkan Balasan

2 komentar

  1. Sekedar memaknai…..MENGUKIR PRESTASI DI TENGAH PANDEMI, MUJIATUN, S.Pd.

    Berawal Ditepian Langit Banyuwangi dan bermula di Telaga Kasih Way Kanan, Satu rasa sejuta makna, Daring … oh… daring….. Tapi bila orang lain bisa maka saya pun bisa, karena menulis dengan hati bahagia akan membuat hati pembaca pun merasa bahagia. Dengan semangat Gelora Cinta Way Kanan disertai keyakinan Percaya Diri Berbuah Prestasi makah berhasil pula Mengukir Prestasi di Tengah Pandemi.
    Hijau, Enerjik, Bersih, Agamis, Tertip (HEBAT) membawa Disiplin bersatu Dalam Karya, Berjuang Menuju Cita Cita untuk Belajar Sepanjang Hayat karena Guru Mulia Karena Karya bukan karena SK.

    (Rangkaian Kata dari Seorang Mujiatun, S.Pd. Bloger dan Penulis dari Way Kanan_Eko Suli 2021)