Guratan Takdir
Di lembaran langit yang tak terlihat,
takdirku telah tertulis rapi.
Jalan yang panjang penuh liku dan perih,
semua tersusun dalam rahasia Ilahi.
Kadang kutanya mengapa begini,
mengapa harus terluka lebih?
Sanggupkah menerima ujian sepahit ini?
air mata berlinang basahi pipi.
Biarlah derita ini ku tanggung sendiri
Janganlah mereka ikut merasakan.
Memang inilah semua atas izin-Nya,
mengalir menuju rencana-Nya.
Ku coba berserah diri menerima semuanya
Walaupun dalam keraguan
Andai tak sanggup menerima kehendak-Nya,
Jika ujian ini tak henti mencabik-cabik hati.