REMAJA SMART ITU…
REMAJA YANG GEMAR MEMBACA
Oleh: Nanang M. Safa
Buku adalah gudang ilmu pengetahuan dan membaca adalah kuncinya. Orang yang gemar membaca pasti akan luas pengetahuan dan wawasannya. Begitupun tentang cara berfikirnya. Bahkan dalam Islampun, perintah Allah SWT yang pertama adalah perintah membaca yang tersurat pada lafal Iqra’ yang diulang sampai 2 kali diantara lima ayat dari surat al Alaq yang diwahyukan pertama kali kepada Nabi Agung Muhammad SAW. Ini mengindikasikan tentang arti pentingnya membaca sebagai pembuka pintu pengetahuan.
Al Qur’an adalah sumber ilmu pengetahuan yang tak terbatas. Maka sebelum menyelami lebih dalam samudera ilmu pengetahuan yang ada di dalam Al Qur’an, seseorang harus memiliki kemampuan membaca yang baik.
Membaca bukan hanya membaca apa yang tersurat (tulisan), namun membaca juga harus mampu membaca apa yang tersirat (makna yang terkandung dari apa yang tersurat). Membaca juga tidak terbatas membaca teks namun lebih dari itu juga membaca fenomena alam dan fenomena sosial.
Membaca merupakan aktifitas yang melibatkan daya nalar agar dapat memahami apa yang sedang dibaca, untuk selanjutnya bacaan tersebut memberikan pendaran dalam memori si pembaca. Membaca dalam bingkai ini tentu memerlukan konsentrasi penuh dari si pembaca. Bukan sekedar aktifitas sambil lalu.
Namun demikian, bagi sebagian orang yang sudah terbiasa membaca, membaca bisa dilakukan sambil melakukan aktifitas lain semisal sambil mendengarkan musik. Bahkan bagi sebagian orang yang sudah menempati level pembaca profesional, membaca bisa dilakukan sambil melakukan aktifitas lain yang bagi orang lain terasa tidak mungkin. Namun faktanya ketika ditanya tentang isi bacaan tersebut, ternyata mampu menyampaikannya dengan baik. Mungkin bagi kelompok orang ini, membaca sudah menjadi bagian dari kesehariannya sehingga untuk dapat memahami isi sebuah bacaan bukanlah suatu hal yang sulit.
Bagi kebanyakan orang, termasuk kamu mungkin, membaca merupakan aktifitas tersendiri yang memang memerlukan niat tersendiri juga sehingga dari kegiatan membaca ini kamu bisa memahami isi bacaan yang sudah kamu baca, biarpun persentasenyapun tidak sampai lima puluh persen. Barangkali karena kita masih belum terbiasa membaca sehingga untuk bisa memahami suatu bacaan butuh konsentrasi tinggi. Atau justru untuk menyelesaikan satu bacaan saja, butuh berjam-jam. Semuanya memang perlu waktu dan latihan secara kontinyu agar aktifitas membaca itu menjadi kebiasaan, dan atau lebih dari itu membaca sudah menjadi kebutuhan.
Sekarang lihat diri kamu, bagimu membaca itu sudah menjadi kebiasaan, kebutuhan, atau hanya sekedar memenuhi tuntutan tugas dari gurumu?
Jika membaca itu sudah menjadi kebutuhan atau setidaknya tidak hanya sekedar memenuhi tuntutan kewajiban, berarti kamu termasuk remaja smart.