URGENSI MOTIVASI DALAM KEGIATAN MENULIS
Nanda Candra Kirana
Dalam kajian psikologi, Motivasi dapat dilihat sebagai dorongan yang menggerakan terjadinya tindakan atau perilaku dalam berbagai bidang kehidupan manusia, seperti dalam belajar, bekerja, maupun berkompetisi olah raga. Terciptanya motivasi merupakan hasil dari proses interaksi kondisi internal dalam diri seseorang (kebutuhan-kebutuhan individu yang meminta untuk dipenuhi) dan tujuan eksternal yang menjadi sebab seseorang melaksanakan suatu tindakan.
Dalam konteks ini, motivasi menjadi dasar yang kuat bagi segala daya upaya yang berjalan secara konsisten untuk mencapai suatu tujuan. Berdasar pengertian tentang motivasi maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman tentang motivasi dapat membantu masalah-masalah kemanusiaan, khususnya terkait metode untuk menggerakan seseorang melaksanakan suatu perilaku yang dapat mensejahterakan diri dan lingkungannya, seperti perilaku belajar siswa dalam lingkungan pendidikan untuk mencapai prestasi belajar yang optimum, perilaku bekerja karyawan dalam lingkungan kerja untuk mencapai prestasi kerja yang optimum, perilaku berkinerja atlit dalam sebuah kompetisi untuk mencapai prestasi olah raga yang optimum, dan perilaku beragama umat beragama dalam lingkungan komunitas beragama untuk mencapai tujuan-tujuan keagamaan.
Terdapat berbagai teori tentang motivasi. Salah satu teori motivasi yang banyak dirujuk oleh para ahli psikologi motivasi dan perilaku organisasi adalah teori motivasi Abraham Maslow. Dalam perspektif teori humanistik, Abraham Maslow pada tahun 1970an mengajukan teori hirarki motivasi yang dihubungkan dengan hirarki kebutuhan-kebutuhan dasar yang menuntut untuk dipenuhi. Hirarki kebutuhan Maslow disusun menurut wujud sebuah piramida. Dalam teori hirarki kebutuhan Maslow, kebutuhan sebelumnya harus dipenuhi sebelum mencapai tingkat kebutuhan-kebutuhan di atasnya. Upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu mewujudkan proses internal yang disebut dengan motivasi (Strickland, 2001). Piramida hirarki kebutuhan dan motivasi adalah sebagai berikut: kebutuhan fisiologis (makan dan minum; biologis), keamanan (safety), mencintai dan dicintai, dihargai (pengakuan), kognitif (pengetahuan) dan estetis (keindahan), dan aktualisasi potensi diri secara maksimal (Slavin, 2006).
Seorang penulis terlebih orang yang sedang belajar untuk menjadi penulis profesional, sangat membutuhkan motivasi guna menjaga konsistensi kemauan dan semangat untuk terus berlatih. Ia harus mampu mengeksplor segala potensi internal dan eksternal untuk dijadikan motivasi. Tiap orang tentu memiliki motivasi yang berbeda untuk mencapai tujuannya. Namun intinya setiap orang membutuhkan motivasi untuk sampaai pada tujuan. Belajar untuk memotivasi diri sendiri itu penting namun bila diri sendiri tidak mampu memotivasi secara internal, carilah orang lain untuk memotivasi. Disini peran seorang teman sangat dibutuhkan demikian juga support dari lingkungan.