JIKA DI DADAK MENJADI MC
Beberapa hari lalu saya ditunjuk untuk menjadi MC (Master Ceremony) pada event resmi, IMSS (International Maritime Security Symposium) yang diadakan di Jakarta. Pada awalnya, saya merasa terkejut karena sudah sekian lama tidak menjadi MC. Saya harus merefresh kembali pelajaran yang pernah saya terima ketika mengikuti kursus singkat dengan RRI beberapa tahun yang lalu. Tidak pernah terbayangkan betapa lamanya pelajaran itu diendapkan di memori saya. Sempat di beberapa event saya praktekkan teori-teori tersebut namun lebih kepada pengembangan sendiri dalam mempraktekkannya.
Saya juga sudah praktekkan dengan membuka kelas public speaking dan MC di lingkungan bekerja saya. Saya mengadakan tiga kali di Jakarta dan satu kali di Surabaya. Banyak manfaat yang saya dapatkan ketika mengajar. Saya mendapati beberapa peserta memiliki bahasa Inggris yang sangat minim namun karena diperintahkan oleh atasannya untuk mengikuti kursus maka mereka terpaksa harus banyak belajar mengerti istilah-istilah dalam bahasa Inggris. Memang fondasi utama mereka harus bisa berbahasa Inggris karena mereka akan mengendalikan acara pada event internasional. Idealnya mereka memiliki level bahasa Inggris minimal intermediate.
Dengan kemauan kuat dan rajin untuk hadir di kelas dan mengerjakan tugas yang diberikan pengajar, akhirnya mereka dapat melewati semua dan berhasil. Pengembangan selanjutnya tergantung individu masing-masing dan seringnya mereka tampil pada event internasional. Banyak dari mereka berhasil dan saya rasa kemampuan sebagai MC melebihi pengajarnya. Saya ikut bangga mereka dapat melebihi saya dalam kepopuleran dan penampilan di depan. Sudah saatnya saya memberikan kesempatan generasi muda di lingkungan bekerja saya untuk tampil.
Untuk menjadi MC memang harus memiliki modal keberanian tampil di depan umum, juga teori dan banyak praktek. Bagi para pengajar sebenarnya akan lebih mudah untuk menjadi MC, demikian juga jika kita sering ditunjuk sebagai moderator pada acara apapun. Sering tampil di depan umum adalah modal utama dan tinggal di poles dengan teori dan praktek. Rasa percaya pada diri sendiri dapat tertolong jika kita sering mengikuti kegiatan-kegiatan yang menghadirkan audience atau participant. Hanya diri pribadi yang dapat mengalahkan rasa nervous (deg degan) atau rasa kurang percaya diri. Semua itu dapat dilatih dengan terus praktek dan praktek.
Dijaman serba digital, pelajaran seputar public speaking dan MC sangat mudah di dapat. Demikian juga dengan contoh-contoh draf MC maupun video yang dapat dilihat secara gratis dari YouTube. Maka ketika didadak untuk menjadi MC, segera browshing dari sumber internet maupun materi yang pernah disimpan. Langkah ini menjadi penolong saya untuk menyiapkan mental sebagai MC dan draf yang akan saya gunakan.
Beberapa tahapan yang menjadi panduan saya menjadi MC sebagai berikut:
- Mengetahui jenis eventnya apakah event formal, semi formal atau non formal. Kebetulan saya ditunjuk untuk MC Seminar dan saya rasa masih merupakan kegiatan formal
- Mengetahui tema dari kegiatan tersebut. Tema sangat penting untuk memberikan gambaran kepada MC bahasa dan kosa kata yang tepat untuk digunakan. MC juga bisa segera browshing dari internet tentang tema tersebut atau langsung tanya ke panitia penyelenggara.
- Mengetahui siapa yang menjadi pembicara atau speaker-nya. Mengetahui dengan benar nama dan pangkatnya juga cara melafalkan namanya jika pembicara dari negara luar.
- Mengetahui siapa moderatornya. Perlu untuk mendapatkan curriculum vitaenya karena tugas MC akan membacakan CV nya sebelum memanggil moderator memimpin acara presentasi dan diskusi.
- Mengetahui siapa saja yang akan menjadi MC pada kegiatan internasioanl tersebut. Pada acara seminar yang diadakan lebih dari satu hari atau satu hari penuh, panitia biasanya menyiapkan lebi dari satu MC.
- Mengetahui siapa audience-nya. Jika para pejabat maka perlu tahu pejabat dengan pangkat atau kedudukan tertinggi yang akan hadir. Ketika MC akan membuka acara pasti akan mengucapkan selamat datang kepada pejabat yang memiliki pangkat atau kedudukan tinggi terlebih dahulu baru level dibawahnya.
- Mengetahui susunan acara atau rundown program atau agenda yang akan dilaksanakan. Di dalam rundown akan dapat dilihat tanggal, waktu pelaksanaan, nama-nama speaker beserta jabatan dan pangkatnya, nama-nama moderator yang akan memimpin jalannya presentasi an diskusi, topik yang akan dibawakan oleh para pembicaranya, dan baju yang akan digunakan.
- Mengetahui siapa panitia yang terlibat karena akan mudah untuk berkordinasi ketika kita menemui kesulitan baik dalam hal teknis di lapangan maupun hal-hal yang berkenaan bagi kemudahan maupun kenyamanan MC, seperti tempat penginapan bagi MC tinggal jauh dari tempat acara.
Jika semua itu sudah diketahui maka MC siap membuat draf MC sesuai dengan rundown program.
Nani Kusmiyati
Jonggol, 21 Agustus 2021
Artikel ke-1 lomba KMAA (KARENA MENULIS AKU ADA)
Terimakasih Mb Nani..ilmu yang sngat bermanfaat…
MC International
good task
Ilmu yang harus segera diberi bintang