Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail diabadikan dalam Al Qur’an yaitu dalam QS : As Saffat ayat 102 yang berbunyi : Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. https://tafsirweb.com/8224-surat-as-saffat-ayat-102.html.
Memaknai Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail tersebut berarti kita mulai membaca (literasi) menangkap maksud yang tersirat dari kalam Illahi dalam QS As Asffat ayat 102 yang berarti bahwa di setiap keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah, disana terdapat balasan bagi orang yang menjalankannya. Kemuliaan Nabi Ibrahim dan keikhlasan Nabi Ismail patut menjadi musahabah untuk diri kita.