Ditutupi Bukan Karena Aib

Terbaru146 Dilihat

Oleh Nuraini Ahwan

Tulisan saya beberapa hari yang lalu tentang ketika siswa saya terpapar covid 19, masih penuh cerita dan tanda tanya. Dari mana virus itu datang, siapa yang menularkan dan mengapa harus saya tutupi. Sampai pada mengapa harus ditutupi? Covid 19 bukanlah merupakan aib sebagaimana dikomentari oleh para sahabat literasi.

Saya belum akan menulis perkiraan untuk jawaban darimana virus itu datang sehingga siswa kami tertular. Saya ingin mengulas sedikit mengapa harus saya tutupi tentang terpaparnya siswa kami dan kepada siapa saja informasi ini ditutup dan kepada sidapa informasi ini kami buka.

Pertama, tentang terpaparnya siswa kami bukanlah kami yang pertama mengetahuinya. Siswa kami biasa-biasa saja pada hari terakhir mereka masuk. Saya menyebut mereka karena ada 2 orang yang terpapar. Tidak ada gejala, batuk filek yang merupakan gejala yang bisa kita lihat tidak tampak pada mereka. Jadi praktis kami tidak mengetahui siswa kami terpapar. Lagi pula sewaktu pengecekan suhu tubuh ketika tiba di sekolah dan pulang sekolah, suhu tubuhnya normal di bawah 37, 33.

Keterbatasan pengetahuanitulah, maka kami bukanlah orang pertama yang mengetahui siswa kami terpapar. Berita ini justru kami tahu dari orang lain yang mengatakan tak mengizinkan putranya tatap muka karena adanya siswa yang terpapar covid 19.
Ini baru tetangga dekat yang mengetahui, sudah memutuskan untuk tidak menyekolahkan putranya. Baru satu orang, bagaimana kalau semua warga yang tahu tanpa edukasi yang tepat. Maka bisa dibayangkan bagaimana hebohnya warga sekolah kami yang lain.

Untuk informasi tentang siswa kami yang terpapar covid 19, tentu saja kami terbuka kepada pihak dinas pendidikan, pengawas bina dan dinas kesehatan. Ini terkait dengan keberlanjutan pembelajaran tatap muka. Apabila ada siswa yang terpapar, maka segera pembelajaran tatap muka ditutup. Begitu kebijakan pihak dinas dan SOP sekolah yang sudah kami susun. Sementara bagi orang tua kami tidak membuka informasi ini. Di samping untuk.menjaga kondusifitas warga, juga untuk menjaga moril siswa yang terpapar berikut keluarganya.

Begitulah sekilas mengapa informasi terpaparnya siswa kami, tidak kami buka lebar-lebar kepada warga sekolah pun wali murid. Namun yang pasti perlahan-lahan lewat wadah whatshap grup orang tua, edukasi tentang covid 19 ini akan tersampaikan kepada orang tua. Termasuk bagaimana pola hidup dan gaya hidup saat ini. Covid ada di sekeliling kita. Tetap waspada karena kita tidak mengetahui apakah saya, anda atau siapa di antara kita yang membawanya.
Masih penuh tanda tanya untuk berhati-hati.

Lombok, 1 Februari 2021

Tinggalkan Balasan