Membaca dan Menulis Seperti Sepasang Kekasih
Oleh Nuraini Ahwan
Membaca dan menulis layaknya seperti makan dan minum saling melengkapi. Jika makan tanpa minum, maka banyak hal yang akan terjadi. Bisa jadi keselek, bisa jadi makanan sulit masuk bahkan bisa jadi tersedak dan muntah. Membaca dan menulis seperti pasangan kekasih hati yang juga saling melengkapi. Meminimalisir kekurangan bahkan menutupi kekurangan. Pasangan kekasih yang saling membutuhkan. Jika satu tidak ada maka terasa belum sempurna bahkan akan dicari. Terasa akan kehilangan jika satu di antaranya tidak berada di sampingnya.
Demikianlah saya mengumpamakan betapa eratnya , betapa pentingnya kedua kegiatan itu. Perumpamaan ini juga diungkapkan oleh Bapak Bloger Indonesia, Wijaya Kusumah dalam sebuah pengantar yang di buat untuk buku yang akan terbit.
Menulis akan terasa semakin mudah, semakin mengalir ketika sudah banyak membaca. Perbendaharaan kata semakin kaya, sehingga diksi yang kita gunakan semakin tertata rapi, indah dan bermakna.
Demikian yang saya lakukan, ketika saya membaca, ada kata-kata baru yang saya temukan, maka kata tersebut saya catat dan saya coba merangkai dalam sebuah kalimat.
Membaca tidak harus mencari buku di perpustakaan tetapi banyak cara yang harus dilakukan. Jika tak sempat membuka buku karena kesibukan maka di sela-sela memainkan handphone, bisa sekaligus buka-buka internet atau membaca tulisan teman di grup -grup menulis. Banyak yang bisa di petik dari tulisan teman.
Dari kebiasaan yang dilakukan oleh banyak penulis bisa dijadikan contoh untuk dicoba dalam hal membiasakan diri membaca. Cara tersebut seperti membaca menimal 10 halaman setiap hari, ada juga tokoh yang memberi saksi diri apabila tidak membaca setiap hari dengan saksi membaca lebih banyak di hari berikutnya. Di samping itu ada trik yang dilakukan untuk memotivasi diri atau membangkitkan minat membaca dengan memilih buku yang paling disukai.
Ibu-ibu yang senang memasak mencari atau membaca buku tentang resep masakan. Anak-anak yang senang binatang dicarikan buku cerita tentang binatang.
Demikian pentingnya membaca untuk mendukung kegiatan menulis. Sesungguhnya penulis itu adalah pembaca juga. Sama halnya dengan pembicara itu sesusungguhnya juga pendengar yang baik.
Jadi kalau mau mengasah diri terus dalam menulis, perbanyaklah membaca.
Lombok, 20 Februari 2021
Lomba blog ke 18.