Public Speaking
Oleh Nuraini Ahwan
ia
Membaca, menulis dan berbicara mempunyai kekerabatan yang sangat dekat. Membaca dan menulis layaknya makan dan minum. Demikian sama-sama pentingnya sehingga antara yang satu dengan yang lain saling berhubungan dan saling melengkapi. Membaca perlu dibiasakan, menulis perlu dibiasakan dan dilatih. Lalu bagaimana dengan berbicara?
Berbicara merupakan kemampuan yang perlu dilatihkan juga. Mengapa? Ini terkait dengan kemampuan berbicara di depan orang banyak, atau berbicara di forum resmi. Berbicara semacam ini perlu dilatih dan perlu dipelajari tekniknya agar ketika berbicara tidak grogi, demam panggung dan tidak keluar dari konteks pembicaraan.
Seminar melalui zoom metting bertema public speaking yang dilaksanakan oleh PGRI sangat tepat diikuti untuk meningkatkan kemampuan diri dalam berbicara. Belajar pada pembicara hebat, Akbar Zainudin, MM., MJW, penulis buku Man Jadda Wajada.
Bagi anda yang tidak bisa mengikuti kegiatan, berikut ulasan yang dapat saya tuliskan dari hasil zoom metting bersama penulis 13 buku, trainer dan motivator nasional, Bapak Zainudin Akbar.
Hal penting untuk menjadi pembicara hebat adalah mencintai pekerjaan, perkuat kelebihan kita, bangun percaya diri, banyak berlatih dan punya mentor.
Sementara ketrampilan yang perlu dimiliki oleh seorang publik speaking adalah intonasi suara, bahasa tubuh, media pembelajaran dan cara menjelaskan.
Intonasi meliputi alur tempo dan kecepatan suara, atur intonasi tinggi rendah suara dan atur jeda sejenak supaya pendengar mempunyai kesempatan mencerna.
Bahasa tubuh, mimik muka gerakan tangan, gerkan tubuh, komunikasi waktu dan mata juga perlu diperhatikan ketika sedang berbicara.
Di samping itu, perihal mendengar juga harus diperhatikan. Seni mendengarkan harus menjadi perhatian pula oleh seorang public speaking. Pusatkan perhatian pada apa yang dikatakan audiens, dengarkan suara publik dan tunjukkan pada publik bahwa anda mendengarkannya.
Yang menarik dari kegiatan ini adalah jawaban yang diberikan oleh Bapak Zainudin ketika peserta bertanya,”Bagaimana cara mengatasi grogi pada saat berbicara di depan orang banyak?”
Jawaban beliau adalah bersahabat dengan grogi. Biarkan grogi itu pergi dengan sendirinya.
Pada akhir jawaban beliau mengingatkan bahwa sebelum mulai berbicara, jangan lupa berdoa. Itu yang beliau lakukan juga saat akan berbicara.
Lomba blog ke -28