Pengertian Kader Dari Sebuah Organisasi

Selamat pagi sobat,

Di pagi hari ini saya mengangkat topik di rubrik NGETEH MORNING tentang Memahami Kader dari Sebuah Organisasi.

Istilah atau kata Kader kerap kita dengar dari orang orang yang tergabung dalam sebuah Organisasi, apakah itu Organisasi Kemasyarakatan atau Partai Politik.

Namun demikian, istilah kader ini banyak disalah artikan. Baru satu dua hari atau beberapa bulan bergabung di sebuah Organisasi, orang tersebut sudah menyebut dirinya sebagai kader.

Sejatinya istilah Kader itu baru bisa disematkan pada seseorang bila dia sudah menjadi Anggota dari sebuah Organisasi dan sudah mengikuti proses kaderisasi dari Organisasi tersebut.

Sebuah Organisasi yang baik bukan yang abal abal tentu mempunyai struktur kepengurusan yaitu bidang keanggotaan dan kaderisasi dan bertugas melaksanakan program kaderisasi bagi para Anggotanya.

Setiap Organisasi yang resmi tercatat di Kemenkumham maka setidaknya setiap Anggotanya mempunyai Kartu Tanda Anggota (KTA). Organisasi seperti itu disebut Stelsel Aktif.

Lantas bagaimana seorang Anggota layak disebut sebagai Kader ? Anggota tersebut harus sudah melewati proses kaderisasi.

Sebagai contoh, saat saya bergabung dalam Organisasi Politik Golongan Karya (Golkar) sebagai Anggota dengan memiliki KTA di tahun 1986 namun saya baru bisa menyandang sebutan Kader setelah saya mengikuti proses pengkaderan yaitu Kader Fungsional di tahun 1989.

Bila sebuah organisasi yang menyebutkan dirinya sebagai Organisasi Kader biasanya akan mensyaratkan yang menjadi Pengurus dalam Kepengurusan Organisasi tersebut adalah orang orang yang telah mengikuti proses kaderisasi.

Proses kaderisasi dalam sebuah Organisasi kader biasanya berjenjang mulai dari tingkat  bawah hingga tingkat atas atau dari tingkat Cabang, tingkat Daerah dan tingkat Pusat.

Oleh karena itu dapat diartikan bahwa seorang Kader dari sebuah Organisasi merupakan Tenaga Inti Penggerak Organisasi.

Sebagai Tenaga Inti Penggerak Organisasi maka sorang kader sejatinya harus benar benar memahami segala peraturan Organisasi seperti Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi lainnya.

Inilah yang membedakan antara Anggota dan Kader dari sebuah Organisasi.

Kader dalam kepengurusan Organisasi biasanya terbagi menjadi dua, kader Pelaksana dan kader Pemikir.

Kader Pelaksana biasa bekerja dalam kegiatan sebagai OC (Organizing Comittee) atau Panitia Pelaksana atau kegiatan operasional lapangan yang berkaitan dengan Organisasi tersebut.

Sedangkan kader Pemikir biasa bekerja dalam kegiatan sebagai SC (Steering Comittee) atau Panitia Pengarah atau kegiatan Administratif yang berkaitan dengan Organisasi seperti pembuatan Aturan atau keputusan dari Organisasi.

Untuk tugas tugas di luar kepengurusan Organisasi misalnya seperti pada Organisasi Partai Politik yaitu pencalonan sebagai Anggota Legislatif maka untuk Partai Politik yang sudah melaksanakan progran pengkaderan biasanya disyaratkan yang boleh dicalonkan adalah Anggota yang sudah mengikuti proses kaderisasi atau yang disebut Kader.

Mengapa demikian ? Karena seorang kader yang sudah melewati proses kaderisasi dinilai sudah memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi untuk Organisasi tersebut.

Namun pengertian kader yang ideal seperti yang saya uraikan di atas di era sekarang ini banyak sekali dilanggar justru oleh Organisasi itu sendiri.

Misalnya saja mengangkat seseorang yang sama sekali belum menjadi Anggota langsung menjadi Pengurus.

Atau seperti di Partai Politik, membajak kader Partai Politik lain kemudian dijadikan Pengurus atau dicalonkan sebagai Calon Legislatif padahal yang bersangkutan sama sekali belym petnah ikut dalam proses kaderisasi.

Inilah yang biasa disebut kader kutu loncat yang dedikasi dan loyalitasnya terhadap Partai Politik hanya berdasarkan kepada kepentingan pribadi dan kepentingan sesaat saja.

Tak sedikit Partai Politik dalam Pemilu Legislatif mencalonkan seseorang yang baru direkrut lalu diberi KTA tanpa melalui proses kaderisasi.

Masih banyak lagi pemahaman tentang kader dalam pelaksanaannya tak sesuai dengan arti yang sesungguhnya di era sekarang ini.

Mudah mudahan ulasan singkat saya ini bermanfaat ..

Sobat, saatnya saya undur diri dan mari kita nikmati secangkir teh hangat di pagi hari ini ..

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH

Depok, 27 Februari 2021

Tinggalkan Balasan