Hujan Pagi

Hujan  Pagi Tung Widut   Pagi disambut langit abu-abu Gerimis menambah dingin Melukis pada permukaan genangan Membuat pola lingkaran   Dari balik jendela kamar Rasa malas enggan meninggalkan kasur batal

Anak Senja

  Anak Senja Tung Widut   Anak Senja Sore datang Matahari perlahan  turun ke peraduan Mengucapkan selamat tinggal pada pantai Memberi pesan melalui dengan sinar jingga Anak Senja menikmati  

Hujan Senja

  Hujan Senja Tung Widut   Rintik mulai terdengar Dari genting di atas sana Suara khas yang menyejukkan jiwa raga Hujan yang sudah lama ditunggu   Hawa sejuk terasa Kulit

Semangat kembali

  Mari Semangat Kembali Tung Widut   Tumbuh semangat Kembali seperti kemarin Saat badan sehat segar bugar Segala dengan lincah bergerak   Lupakan rasa lesu badan Singkirkan pikiran  negatif yang

Undangan Pernikahan ke Dua

  Undangan Pernikahan ke Dua Tung Widut   Mahmudi seorang  lelaki yang  membuat Yulainar patah hati.  35 tahun lalu  setiap hari Mahmudi  menjeput dan mengantarnya pulang sekolah.  Bukan rahasia lagi

Cobaan

    Cobaan Tung Widut   Sebegitu berat coba yang kau temui Dalam hidup tiada henti Ketika manja telah mengubah Berganti datang duka berkepanjangan   Wajahmu yang dulu paling ayu

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.