Partai Politik Baru

Selamat pagi sobat,

Di pagi hari yang cerah ini saya mengangkat topik di rubrik NGETEH MORNING tentang lahirnya Sebuah Partai Politik.

Hari ini, sebuah Partai Politik baru telah lahir. Sang deklarator adalah politisi senior yang lahir di era Reformasi, Amien Rais.

Pendiri Partai Amanat Nasional di tahun 1999 yang kemudian ditinggalkan, mendeklarasikan Partai Politik baru yang bernama Partai Ummat.

“Saya deklarasikan kelahiran Partai Ummat di persada bumi pertiwi Indonesia yang kita cintai bersama,” begitu kata Amien Rais dalam acara deklarasi Partai Ummat, yang ditayangkan di channel YouTube Amien Rais Official pada hariKamis (29/04/2021).

“Kami Partai Ummat bersama anak bangsa lainnya, Insya Allah akan bekerja, berjuang, dan berkorban apa saja untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan,” ucap Amien Rais penuh keyakinan.

Partai ini dideklarasikan tepat pada tanggal 17 Ramadan 1442 Hijriah dan berasaskan Islam Rahmatan Lil Alamin serta mengusung slogan “Tegakkan Keadilan, Lawan Kezaliman”.

Dalam kepengurusan Partai Ummat, Amien Rais menjadi Ketua Majelis Syuro, didampingi oleh Wakil Ketua I MS Kaban, Wakil Ketua II Thalib Sagaf Aldjufri, Wakil Ketua III Neno Warisman dan Sekretaris Ansufri Idrus Sambo.

Sementara yang menjadi Ketua Umum Partai Ummat adalah Ridho Rahmadi, didampingi oleh Wakil Ketua Umum I Agung Mozin, Wakil Ketua Umum II  Sugeng, Wakil Ketua Umum III  Chandra Tirta Wijaya kemudian Sekretaris Jenderal Ahmad Muhajir Sodruddin dan Bendahara Umum Benny Suharto.

Seperti dirilis oleh kompas.com (29/04/2021) bahwa kelahiran Partai Ummat ini tidak lepas dari dinamika yang terjadi pada Kongres V PAN pada bulan  Februari 2020 yang beragendakan pemilihan Ketua Umum PAN periode 2020-2025.

Saat itu, Amien Rais mendukung Mulfachri Harahap sebagai calon ketua umum dan Hanafi Rais sebagai sekretaris jenderal, berhadapan dengan calon Ketua Umum petahana, Zulkifli Hasan.

Kongres yang sempat diwarnai kericuhuan dan aksi lempar kursi itu kemudian menetapakan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN.

Tak lama setelahnya, Hanafi Rais yang merupakan putra Amien Rais mundur dari kepengurusan PAN dan anggota DPR pada 2020.

Amien Rais pun kemudian juga hengkang dari partai yang ia dirikan dan besarkan karena perbedaan prinsip dan sikap politik.

Adanya Partai Ummat tentu sangat berpengaruh dengan Partai Amanat Nasional (PAN) karena bagaimanapun juga loyalis Amien Rais yang berada di PAN terbilang besar. Akankah mereka melakukan eksodus ke Partai Ummat, menarik untuk ditunggu.

Kemudian ketokohan Amien Rais di masyarakat terutama di kalangan warga Muhammadiyah juga masih sangat berpengaruh.

Jika kelompok masyarakat ini dalam pemilihan Legislatif yang biasa dikenal dengan sebutan swing voters maka ketokohan Amien Rais akan mempengaruhi pilihan mereka terhadap Partai Politik.

Bila Partai Ummat dalam perjalanannya hingga jelang Pemilihan Legislatif 2024 mendatang mampu menarik perhatian dengan program program yang merakyat maka bukan tidak mungkin Partai Ummat bakal melesat dan masuk di Senayan alias lolos dari ambang batas parlemen yang ditentukan.

Yang menarik dan patut kita tunggu apakah Partai Ummat nantinya juga akan terjebak dalam Nepotisme atau Dinasti Politik seperti halnya Partai Politik yang ada sekarang ini ?

Sejatinya, keberadaan Partai Politik adalah membangun suasana demokrasi yang berakar pada ideologi bangsa yakni Pancasila.

Selain itu, Partai Politik harus mengutamakan program progrannya untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat secara nyata dan bukan sekadar janji janji belaka.

Mari kita tunggu kiprah Partai Baru ini di tengah tengah masyarakat dan juga diperpolitikan Indonesia ..

Saya tutup tulisan ini dengan sebuah pantun :

Beli Duren Di Pinggir Jalan Kalibata

Bersua Kawan Namanya Pannji

Saatnya Partai Politik Membuat Program Nyata

Bukan Cuma Sekadar Janji Janji

Sobat, saatnya saya undur diri dan mari kita nikmati secangkir teh hangat di pagi hari ini ..

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

NH

Depok, 30 April 2021