Selamat pagi sobat,
Di pagi hari yang cerah ini saya mengangkat topik di rubrik NGETEH MORNING tentang Kasus COVID-19 Di Depok Meroket.
Pandemi COVID-19 di Indonesia setelah sempat melandai namun dalam sepekan terakhir ini kembali melonjak. Tak terkecuali di kota Depok, kasus baru COVID-19 bahkan bisa dikatakan meroket !
Bagi saya yang tinggal di Depok, tentu saja hal ini sangat memprihatinkan meskipun saya sudah menjalani vaksinasi beberapa waktu yang lalu.
Seperti dirilis oleh tempo.co (14/06/2021) bahwa Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Depok mencatat terjadi lonjakan kasus COVID-19 yang sangat signifikan pada hari Minggu 13 Juni 2021.
Tidak tanggung-tanggung, lonjakan itu mencapai 350 kasus dalam satu hari, angka fantastis yang pernah tercatat dalam 3 bulan belakangan.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, akibat dari penambahan kasus itu, berimbas pula pada Bed Occupancy Ratio (BOR) pada rumah sakit yang ditunjuk sebagai tempat isolasi.
“Keterpakaian ICU COVID-19 saat ini 64,29 persen atau terpakai 72 dari 112 tempat tidur. Sementara keterpakaian tempat tidur isolasi sebanyak 477 dari 852 yang tersedia atau 55,99 persen, trennya meningkat,” kata Dadang.
Masih seperti dirilis oleh tempo.co (14/06/2021) bahwa Dadang mengklaim, penyebab kembali meroketnya kasus COVID-19 di Kota Depok, karena saat ini sudah banyak masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan dan melalaikan himbauan-himbauan pemerintah terkait pembatasan.
“Saat ini memang aktivitas warga tinggi, warga disinyalir saat ini sudah seperti normal. Coba lihat kepadatan lalu lintas, di pusat-pusat keramaian sudah seperti biasa,” kata Dadang. “Padahal kita memang ada pengaturan, contoh di sekitar setu, meski pol pp sudah melakukan pengawasan dan tidak boleh ada aktivitas tapi warga tetap melaksanakan aktivitas.”
Selain itu pula, kata Dadang, metode baru yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan untuk mendata kasus positif COVID-19, menjadi penyebab lain peningkatan kasus yang sangat signifikan.
“Berdasarkan pemetaan Kementerian Kesehatan, Kota Depok masuk kategori B untuk mempercepat testing di daerah, (sehingga) yang rapid test antigennya positif, maka dikategorikan positif COVID-19, terutama bagi mereka yang kontak erat,” kata Dadang.
Namun begitu, lanjut Dadang, kebijakan baru Kemenkes itu tidaklah terlalu berdampak, jika masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjalankan setiap himbauan-himbauan pemerintah.
“Dampak pergerakan orang itulah yang lebih banyak menyebabkan penularan COVID-19. Dan klaster kasus COVID-19 masih klaster keluarga yang paling dominan,” kata Dadang.
Apa yang disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana adalah benar adanya. Saya menyaksikan sendiri banyak warga Depok yang tidak menggunakan masker lagi. Kemudian kendaraan umum tidak ada lagi pembatasan penumpang dan terisi penuh, tentu saja berdesakan tak ada jarak. Belum lagi di warung warung makan selalu penuh pengunjung layaknya seperti situasi sebelum ada pandemi COVID-19.
Kesadaran terhadap protokol kesehatan memang menurun entah karena sebab apa. Bisa jadi masyarakat sudah bosan dan jenuh dengan harus menggunakan masker padahal hal tersebut sangat berbahaya terjadinya penularan virus COVID-19.
Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok harus terus menerus mengedukasi warga Kota Depok untuk senantiasa disiplin terhadap protokol kesehatan.
Warga Depok harus dibiasakan menggunakan masker jika keluar rumah, cuci tangan sesering mungkin dengan air mengalir, jaga jarak, hindari kerumunan dan kurangi mobilitas keluar rumah.
Putuskan rantai penularan virus COVID-19 dengan cara taat dan disiplin terhadap protokol kesehatan.
Ingat, vaksinasi tidak serta merta membuat kita terbebas atau kebal terhadap virus COVID-19. Banyak kasus orang yang sudah divaksin dua kali masih tertular virus COVID-19 karena vaksin mempunyai tingkat efikasi tertentu yang tidak 100 % melindungi kita dari virus COVID-19 sehingga memungkinkan kita bisa tertular virus COVID-19.
Selain disiplin terhadap protokol kesehatan maka kita harus menjaga kesehatan dengan melakukan olahraga rutin, cukup istirahat dan mengkonsumsi makanan bergizi dan juga vitamin.
Mudah mudahan kasus COVID-19 di Kota Depok bisa dikendalikan dan kembali melandai ..
Saya tutup tulisan ini dengan sebuah pantun :
Pergi Ke Pasar Kemiri Saat Masih Gelap Gulita
Untuk Membeli Sekilo Ikan Tongkol
Virus COVID-19 Masih Ada Di Sekitar Kita
Terapkan Hidup Sehat Dan Disiplin Terhadap Protokol Kesehatan
Sobat, saatnya saya undur diri dan mari kita nikmati secangkir teh hangat di pagi hari ini ..
Selamat beraktivitas ..
Salam sehat ..
NH
Depok, 17 Juni 2021